Cermati Sektor yang Potensial di Sisa Kuartal I, Saham Apa yang Bakal Tuai Berkah?

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 08:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan pasar saham yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan tren pelemahan sejak awal tahun.

IHSG masih berada di zona merah atau melemah 3,91% secara year to date (ytd) atau berada di level 6.803 hingga perdagangan Jumat (21/2). Net sell asing juga tercatat mencapai Rp 10,97 triliun ytd di seluruh pasar. 

Ekonom PT Panin Sekuritas Tbk, Felix Darmawan, menyatakan bahwa outlook pasar saham hingga akhir kuartal I-2025 masih positif, dengan peluang terjadinya rebound seiring masuknya kembali aliran dana asing atau foreign inflow.

Baca Juga: Melihat Arah Pasar Saham di Sisa Kuartal I, Cermati Rekomendasi Saham Berikut

Penguatan IHSG itu didukung oleh stabilitas nilai tukar rupiah di kisaran Rp 15.800–Rp 15.900 per dolar Amerika Serikat (AS), sehingga memberikan kepastian lebih bagi investor asing untuk kembali berinvestasi di pasar Indonesia. 

Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed pada semester II-2025 turut mendorong optimisme terkait potensi aliran modal masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kemudian, IHSG saat ini diperdagangkan dengan rasio price to earnings ratio (PER) sekitar 13 kali, lebih rendah dibandingkan rata-rata historisnya di kisaran 14–15 kali. Kondisi ini menunjukkan adanya peluang kenaikan yang cukup besar. 

“Banyak saham-saham big caps dan sektor unggulan yang berada di level valuasi menarik, membuatnya semakin atraktif bagi investor institusi,” kata Felix kepada Kontan, Jumat (21/2).

Baca Juga :  Apple Disebut Akan Bangun Pabrik iPhone di Indonesia

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas pada Perdagangan Senin (24/2), Ini Sentimennya

Selain itu, periode ramadan dan Idulfitri secara historis menjadi pendorong utama sektor ritel, konsumsi, dan perbankan karena meningkatnya belanja masyarakat. 

Selanjutnya, rilis laporan keuangan tahunan 2024 juga berpotensi menjadi katalis positif jika emiten-emiten menunjukkan kinerja yang solid.

Dirinya juga mengungkapkan secara spesifik, secara historis, momentum ramadan dan Idulfitri memberikan dampak positif bagi beberapa sektor, antara lain:

1. Sektor Ritel & Konsumsi

Emiten yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan belanja masyarakat selama Ramadan dan Lebaran antara lain:

  • PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
  • PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
  • PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

2. Sektor Transportasi & Logistik

Lonjakan arus mudik dan peningkatan aktivitas pengiriman barang serta mobilitas masyarakat menjelang Lebaran berpotensi menguntungkan sejumlah emiten di sektor ini, antara lain:

  • PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
  • PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
  • PT Blue Bird Tbk (BIRD)

3. Sektor Perbankan

Peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat menjelang Lebaran juga mendorong pertumbuhan kredit konsumsi, yang berpotensi menguntungkan bank-bank besar seperti:

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Baca Juga: Menilik Prospek Kinerja Emiten BUMN Karya Usai Pemangkasan Anggaran Infrastruktur

Baca Juga :  IHSG Dibuka Melemah, Ada 5 Saham Melambung Pagi Ini

Namun, perlu dicatat bahwa efek positif ini cenderung bersifat jangka pendek. Oleh karena itu, strategi yang dapat diterapkan ialah trading berdasarkan momentum menjelang ramadan dengan pendekatan buy on rumor, sell on news.

Disamping itu, Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menyatakan bahwa pasar saham saat ini menantikan perkembangan terkait kebijakan tarif yang akan diterapkan pada mitra dagang, serta keputusan Bank of Japan (BoJ) yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga. 

Prediksi ini didasarkan pada lonjakan inflasi Jepang sebesar 4% YoY pada Januari, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2023.

“Untuk sentimen masih harus dipantau perkembangan nilai tukar rupiah, inflasi Indonesia, dan suku bunga BI,” ucap Angga kepada Kontan, Jumat (21/2).

Sementara itu, kebijakan suku bunga The Fed juga menjadi faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pasar. IHSG sangat dipengaruhi oleh arus dana asing, sehingga jika aliran modal asing kembali masuk, hal ini dapat menjadi sinyal positif bagi pasar saham Indonesia.

Selain itu, momentum ramadan berpotensi menjadi katalis positif, mengingat tren konsumsi masyarakat cenderung meningkat pada periode ini. 

Namun, di tengah volatilitas pasar, investor disarankan untuk meningkatkan porsi dana tunai atau menempatkannya di reksa dana pasar uang (RDPU), serta melakukan investasi di saham secara bertahap dengan porsi kecil. 

Saat ini, pendekatan wait and see masih menjadi strategi yang bijak sambil mencermati perkembangan lebih lanjut.

Berita Terkait

Kinerja Reksadana Saham Menguat Sepekan Terakhir
Profil Pandu Sjahrir, Ponakan Luhut yang Jadi CIO Danantara
Bio Farma Gelar Mudik Gratis, Ini Cara Mendaftarnya
Chandra Asri (TPIA) Ungkap Soal Rencana IPO Chandra Daya Investasi
Rosan Roeslani Tiba di Istana Menjelang Peluncuran Resmi Danantara
IHSG Anjlok, 7 Saham Ini Potensial Cuan
Naik Rp 1.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 24 Februari 2025
Danantara Diluncurkan Prabowo Hari Ini, Ekonom: Harus Transparan karena Tikus Suka Gelap

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Kinerja Reksadana Saham Menguat Sepekan Terakhir

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Profil Pandu Sjahrir, Ponakan Luhut yang Jadi CIO Danantara

Senin, 24 Februari 2025 - 10:56 WIB

Bio Farma Gelar Mudik Gratis, Ini Cara Mendaftarnya

Senin, 24 Februari 2025 - 10:56 WIB

Chandra Asri (TPIA) Ungkap Soal Rencana IPO Chandra Daya Investasi

Senin, 24 Februari 2025 - 10:36 WIB

Rosan Roeslani Tiba di Istana Menjelang Peluncuran Resmi Danantara

Berita Terbaru

finance

Kinerja Reksadana Saham Menguat Sepekan Terakhir

Senin, 24 Feb 2025 - 10:57 WIB

finance

Profil Pandu Sjahrir, Ponakan Luhut yang Jadi CIO Danantara

Senin, 24 Feb 2025 - 10:57 WIB

politics

Jokowi dan SBY Hadiri Peluncuran Danantara, Disambut Prabowo

Senin, 24 Feb 2025 - 10:57 WIB