Cek Rekomendasi Saham Emiten Blue Chip Ini Usai Cetak Kinerja Kurang Puas di 2024

- Penulis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 07:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan dari segi penjualan maupun laba bersih di sepanjang tahun 2024.

Melansir laporan keuangannya di keterbukaan informasi Kamis (13/2), laba bersih UNVR tercatat hanya Rp 3,36 triliun di sepanjang tahun 2024, turun 29,83% dari tahun sebelumnya mencapai Rp 4,8 triliun.

Kinerja penjualan pun ikut terkoreksi 8,99% menjadi Rp 35,13 triliun di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 36,61 triliun.

Jika dirinci, penjualan dalam negeri mencapai Rp 22,42 triliun di tahun 2024, turun dari tahun sebelumnya mencapai Rp 25,15. Sementara dari sisi penjualan ekspor juga mencapai Rp 12,71 triliun atau turun Rp 13,46 triliun.

Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap mengatakan penurunan laba bersih itu karena adanya penurunan penjualan dan kenaikan investasi yang diperlukan dalam transformasi.

Benjie menerangkan sepanjang tahun 2024 Unilever mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin.

Baca Juga: Pasar Saham di Kuartal I 2025 Masih Merah, Bentuk Kekecewaan Investor ke Pemerintah?

Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis.

“Berbagai tindakan untuk menata ulang bisnis yang kami lakukan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan. Kami mulai melihat progres dan kami percaya upaya-upaya ini akan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Benjie dalam keterangan resminya, Kamis (13/2).

Baca Juga :  Intip Saham yang Banyak Dibuang Asing pada Perdagangan Akhir Pekan Saat IHSG Rebound

Benjie mengungkapkan prioritas utama UNVR meliputi penajaman fokus pada area-area dengan potensi tinggi, menyelaraskan organisasi seraya membangun talenta yang kuat dan mumpuni di bidangnya, mempertajam keunggulan merek, serta terus meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan operasional. 

“Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin bahwa UNVR dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat,” tambahnya.

Benjie juga bilang UNVR telah memperkuat saluran distribusi sebagai bagian dari transformasi yang dijalankan.

Hingga saat ini, transformasi tersebut telah berhasil mengurangi stok di distributor sekitar 50% dibandingkan dengan level tahun 2021, mencapai level stok terendah selama lebih dari 10 tahun terakhir serta berdampak baik pada peningkatan pertumbuhan serta keuntungan UNVR.

Benjie menambahkan, ada sejumlah langkah bisnis yang dicanangkan perusahaan untuk tahun 2025.

  UNVR Chart by TradingView  

Pertama, UNVR tetap berkomitmen pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, dengan fokus pada strategi daripada hanya kinerja jangka pendek, serta mengambil langkah tegas untuk mengatasi tantangan operasional.

Kedua, melanjutkan transformasi Go-To-Market di 2025 dengan memperluas jangkauan distribusi, baik langsung maupun tidak langsung, serta memastikan eksekusi yang optimal di pasar, sejalan dengan pencapaian di 2024.

Ketiga, meningkatkan marjin laba kotor melalui efisiensi operasional dan pertumbuhan volume.

Keempat, memperkuat brand dan portofolio produk serta terus berinvestasi untuk memastikan daya saing dan relevansi seluruh brand di pasar.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menyatakan kinerja fundamental UNVR pada 2024 berada di bawah ekspektasi, dengan laba bersih yang masih mengalami penurunan signifikan.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp17 Ribu, Tembus Rp1,7 Juta Segram

“Secara prospek kami mengharapkan adanya perbaikan kinerja dengan strategi inovasi yang bisa mendorong penjualannya khususnya pada segment home dan personal care yang menjadi kontribusi terbesar bagi penjualan UNVR,” jelas Azis kepada Kontan, Kamis (13/2).

Selain itu, penurunan harga saham UNVR juga dipengaruhi oleh meningkatnya persaingan di industri, yang berdampak pada tekanan terhadap pendapatan dan laba bersih. Hal ini mendorong investor untuk melepas saham UNVR.

Untuk saat ini, Azis merekomendasikan strategi trading jangka pendek saham UNVR dengan target harga di kisaran Rp 1.510-Rp 1.545 per saham dan level support di Rp 1.370-Rp 1.375 per saham.

Baca Juga: Unilever Catat Penjualan Rp 35,1 Triliun di 2024, Transformasi Bisnis Buahkan Hasil

Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah menerangkan secara teknikal trend harga saham UNVR sedang downtrend dan belum ada pembalikan arah.

Rebound sangat mungkin terjadi tapi sifatnya masih terbatas,” tambah Fath kepada Kontan, Kamis (13/2).

Pelaku pasar juga perlu mencermati selling pressure sampai dengan awal Maret di mana UNVR dikeluarkan dari MSCI Global Standard Indexes.

Pada penutupan perdagangan Jumay (14/2), harga saham UNVR berada di level Rp 1.465 per saham atau menguat 3,53% dalam sehari. Namun, secara tahun berjalan pergerakan harga saham ini melemah 20,16%.

Berita Terkait

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?
GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion
Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun
Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil
PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025
Harga Emas Antam 1 Gram Melambung Rp 33.000 dalam Sepekan
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini di Level Rp1,7 Juta per Gram
6 Ide Bisnis Jasa yang Minim Modal dan Kompetitor, Coba yuk!

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Berita Terbaru