Ragamutama.com Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia bulu tangkis Indonesia. Anthony Sinisuka Ginting, sang andalan tunggal putra, dipastikan rehat dari turnamen hingga gelaran Indonesia Open 2025 mendatang.
Dengan kata lain, para penggemar bulu tangkis tidak akan melihat aksi Ginting di lapangan selama kurang lebih tiga bulan ke depan.
Absennya Ginting disebabkan oleh cedera bahu yang terus menghantuinya sejak perhelatan Olimpiade Paris 2024 lalu.
Sebagai langkah antisipasi, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sigap mengajukan rank protection atau perlindungan peringkat kepada BWF, badan tertinggi bulu tangkis dunia.
Usulan tersebut disetujui oleh BWF, sehingga peringkat Ginting di daftar BWF tetap aman meskipun ia harus absen dari serangkaian turnamen penting.
Sebagaimana diumumkan oleh PBSI melalui akun Instagram resmi @badminton.ina, perlindungan peringkat BWF untuk Ginting akan berlaku mulai tanggal 25 Maret hingga 24 Juni 2025.
Ginting dijadwalkan baru akan kembali berlaga di turnamen pada atau setelah tanggal 25 Juni 2025.
Kondisi ini membuat peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut dipastikan absen dalam beberapa turnamen besar, termasuk Badminton Asia Championships 2025, Taipei Open 2025, Thailand Open 2025, Malaysia Masters 2025, Singapore Open 2025, hingga Indonesia Open 2025.
“Protection ranking berlaku dari tanggal 25 Maret hingga 24 Juni 2025, dengan jumlah 50.155 poin.”
“Ginting baru dapat mengikuti turnamen yang dimulai pada atau setelah tanggal 25 Juni 2025,” demikian pernyataan resmi dari PBSI.
Saat ini, Ginting menempati peringkat 24 dunia.
Inisiatif PBSI untuk mengajukan perlindungan peringkat BWF merupakan langkah yang tepat untuk mencegah penurunan peringkat Ginting secara signifikan.
Sebelumnya, di musim ini, Ginting baru berpartisipasi dalam satu turnamen, yaitu Malaysia Open 2025 Super 1000.
Sayangnya, langkah Ginting harus terhenti di babak 32 besar Malaysia Open 2025.
Menahan Sakit Sejak Lama
Terdapat fakta yang cukup memprihatinkan terkait cedera yang dialami oleh Ginting.
Ternyata, Ginting sudah merasakan sakit akibat cedera ini sejak Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung pada bulan Juli-Agustus lalu.
Secara spesifik, Ginting mengalami cedera tulang rawan dan peradangan otot di bagian bahu kanannya.
Hal ini telah dikonfirmasi langsung oleh Eng Hian, selaku Kabid Binpres PP PBSI.
“Ginting mengalami cedera tulang rawan dan peradangan otot di bagian bahu kanan. Cedera ini dialami Ginting pada saat persiapan jelang Olimpiade,” ujar Eng Hian seperti dikutip dari Djarum Badminton.
Eng Hian menambahkan bahwa penanganan awal terhadap cedera Ginting telah dilakukan saat itu.
Namun, penanganan tersebut belum bisa dilakukan secara intensif mengingat waktu persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 yang sangat terbatas.
“Pada saat itu sudah dilakukan penanganan awal. Namun, belum cukup komprehensif karena sudah mendekati Olimpiade,” imbuh Eng Hian.
Akibatnya, Ginting gagal meraih hasil yang memuaskan.
Ginting tersingkir di babak fase grup Olimpiade Paris 2024.
Satu-satunya kemenangan yang berhasil diraih Ginting adalah saat menghadapi wakil Amerika Serikat, Howard Hsu, dengan skor 21-14, 21-8.
Setelah itu, Ginting harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah, Toma Junior Popov, dengan skor 19-21, 21-17, 21-15.
“Setelah Olimpiade, Ginting merasakan nyeri yg sudah tidak dapat di toleransi.”
“Oleh karena itu, dilakukan pemeriksaan secara komprehensif dan disarankan untuk melakukan terapi secara menyeluruh hingga sembuh total dan juga memaksimalkan performa tangannya,” jelas Eng Hian.
Sebenarnya, kondisi cedera Ginting sudah menunjukkan perkembangan positif dan ia dijadwalkan untuk tampil di All England 2025.
Namun, sayangnya, cedera tersebut kembali kambuh dan memaksa Ginting untuk mengundurkan diri dari All England 2025.
(Tribunnews.com/Isnaini)