Bursa Asia Dibuka Terkoreksi Pascarilis Risalah Rapat The Fed

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham di Asia jatuh pada Kamis (20/2/2025) menyusul pergerakan yang tenang di Wall Street setelah risalah rapat Federal Reserve mengisyaratkan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix di Jepang terpantau melemah 0,65% pada 2.749,28, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan juga terkoreksi 0,42% ke level 2.660,30. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 1,04% ke level 8.331,70. 

Adapun, indeks saham berjangka untuk Hong Kong juga bergerak turun. Kontrak untuk saham AS juga turun dalam perdagangan awal di Asia setelah S&P 500 naik 0,2% pada Rabu untuk mencapai titik tertinggi baru, dengan sektor defensif berkinerja lebih baik sebagai tanda kehati-hatian investor.

Baca Juga : Dibayangi Sikap The Fed Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Diprediksi Lesu

Risalah rapat Fed menunjukkan para pembuat kebijakan pada bulan Januari menyatakan kesiapan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil di tengah inflasi yang membandel dan ketidakpastian kebijakan ekonomi. 

Baca Juga :  IHSG Berpeluang Menguat Awal Pekan, Cek Rekomendasi Saham ARTO, INCO & MEDC

Para pejabat juga mengungkapkan penghentian sementara atau perlambatan limpasan neraca — sebuah proses yang dikenal sebagai pengetatan kuantitatif, atau QT, hingga drama plafon utang pemerintah teratasi.

Baca Juga : : Risalah Rapat FOMC: The Fed Siap Tahan Suku Bunga hingga Laju Inflasi Membaik

Penulis The Boock Report Peter Boockvar mengatakan The Fed masih akan bersikap wait and see sebelum melakukan pemotongan suku bunga lagi.

“Saya bilang ‘potong’ karena sepertinya masih ada bias pelonggaran. The Fed juga mengomentari neraca. Ini juga bisa menjadi alasan mengapa hasil panen sedikit menurun,” jelasnya.

Baca Juga : : The Fed Beri Kode Tahan Suku Bunga hingga Inflasi Membaik

Di Asia, kumpulan data yang akan dirilis hari Kamis mencakup pesanan ekspor untuk Taiwan, inflasi untuk suku bunga acuan pinjaman satu tahun dan lima tahun di Hong Kong dan China. Data fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun yang terpisah untuk Tiongkok dapat dirilis kapan saja hingga 25 Februari.

Baca Juga :  IHSG Melemah ke Level 6.608,64 Ditekan Saham Prajogo Pangestu & Bank Jumbo

Data Chin terbaru akan dirilis setelah negara tersebut mencatat awal terlemah untuk investasi masuk dalam empat tahun, dengan pengeluaran baru oleh perusahaan asing di negara tersebut hanya lebih dari $13 miliar pada bulan Januari.

Investor juga akan fokus pada Alibaba Group Holding Ltd., yang menghadapi ujian penting dalam presentasi pendapatannya pada hari Kamis setelah reli yang dipicu oleh DeepSeek menambah lebih dari US$110 miliar ke nilai pasarnya.

Pada perkembangan lain di kawasan tersebut, Rio Tinto Group membukukan penurunan laba tahunan, sementara Fortescue Ltd. melaporkan penurunan laba sebesar 53% pada semester pertama, yang mencerminkan penurunan harga bijih besi karena permintaan China melemah.

Berita Terkait

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?
GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion
Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun
Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil
PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025
Harga Emas Antam 1 Gram Melambung Rp 33.000 dalam Sepekan
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini di Level Rp1,7 Juta per Gram
6 Ide Bisnis Jasa yang Minim Modal dan Kompetitor, Coba yuk!

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB