Ragamutama.com JAKARTA. Bursa saham Asia mengalami penurunan tajam pada awal perdagangan Senin (31/3), pukul 08.21 WIB. Indeks Nikkei 225 anjlok signifikan, mencapai 3,33% menjadi 35.885,42. Penurunan serupa terlihat pada indeks Hang Seng yang melemah 0,94% ke 23.207,07.
Indeks Taiex juga mengalami penurunan yang cukup dalam, ambles 2,74% dan berada di angka 21.011,74. Indeks Kospi turut terdampak, turun 2,22% menjadi 2.501,14, sementara indeks ASX 200 melemah 1,19% ke 7.864,7.
Perlu dicatat bahwa FTSE Straits Times dan FTSE Malay libur perdagangan hari ini dalam rangka perayaan Idul Fitri.
Penurunan tajam di bursa Asia pada awal pekan ini dipicu oleh antisipasi putaran tarif baru yang akan diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diperkirakan menjelang akhir pekan.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, memulai perdagangan dengan penurunan drastis 3,9%, dan indeks Kospi mengalami penurunan sebesar 2,4%.
Bursa Asia Bergerak Mixed, Menyusul Kekhawatiran Meluasnya Perang Dagang Global
Sementara itu, kontrak berjangka indeks acuan AS juga mengalami penurunan, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap rencana tarif baru yang akan diterapkan Trump.
Pasar saham AS mencatat aksi jual besar-besaran pada Jumat (28/3), di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan AS dan prospek inflasi yang kurang menguntungkan.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 715,80 poin, atau 1,69%, pada level 41.583,90. Indeks S&P 500 anjlok 1,97% menjadi 5.580,94, menandai penurunan pekan kelima dalam enam minggu terakhir.
Sejalan dengan itu, indeks Nasdaq Composite anjlok 2,7% dan ditutup pada 17.322,99.
Penurunan tajam saham beberapa perusahaan teknologi raksasa turut menekan pasar secara keseluruhan. Saham induk Google, Alphabet, turun 4,9%, sementara Meta dan Amazon masing-masing mengalami penurunan sebesar 4,3%.