Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan dedikasinya dalam memperkuat fundamental ekonomi kerakyatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat luas melalui program penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total nilai mencapai Rp42,23 triliun, yang setara dengan 24,13 persen dari total alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun, hingga penutupan kuartal I-2025.
“Selama periode tersebut, BRI telah memfasilitasi akses KUR kepada 975 ribu debitur yang merupakan pelaku UMKM, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha mereka,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Jumat (25/4/2025).
1. Penyaluran KUR berfokus pada sektor produktif
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa inisiatif penyaluran KUR ini merupakan bagian integral dari strategi perusahaan dalam memperluas jangkauan pembiayaan yang inklusif serta memacu pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Fokus penyaluran KUR pada sektor-sektor produktif adalah wujud nyata komitmen BRI terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Kami di BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran akan menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam upaya mendorong kemandirian usaha serta menciptakan peluang kerja yang lebih luas,” kata Hendy.
BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun pada Januari-Februari 2025
BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun pada Januari-Februari 2025
2. Penyaluran KUR terbesar ke sektor pertanian
Tidak hanya dari segi besaran kredit yang disalurkan dan jumlah debitur yang terlayani, BRI juga memastikan bahwa penyaluran KUR diprioritaskan ke sektor-sektor strategis yang memiliki peran krusial dalam mendorong kemajuan ekonomi, yang terlihat dari alokasi KUR sebesar 62,43 persen ke sektor produksi.
Sektor pertanian tampil sebagai sektor ekonomi dengan volume penyaluran KUR tertinggi, mencapai angka Rp18,09 triliun. Pencapaian ini merefleksikan dedikasi BRI dalam memperkokoh ketahanan pangan nasional.
3. BRI konsisten tetapkan manajemen risiko yang prudent
BRI secara konsisten menerapkan prinsip manajemen risiko yang prudent dalam setiap proses penyaluran KUR. Hingga Maret 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) BRI tercatat stabil di angka 2,29 persen, yang mencerminkan kualitas portofolio yang sehat dan efektivitas pengelolaan risiko yang optimal.
Hendy menambahkan, penekanan pada sektor pertanian merupakan bagian dari strategi besar BRI untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Dukungan kepada sektor pertanian tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung agenda pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. Hal ini sekaligus membuktikan peran aktif BRI dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang kokoh dan inklusif,” pungkasnya.
Prabowo Ingin Buat Pertanian Vertikal di Perkotaan Indonesia
Prabowo Ingin Buat Pertanian Vertikal di Perkotaan Indonesia