JAKARTA, KOMPAS.com – Kinerja sebuah bank tak jarang banyak dipengaruhi oleh siapa yang menjadi nahkodanya. Hal tersebut juga tampak pada Jahja Setiaatmadja yang telah belasan tahun memimpin PT Bank Central Asia Tbk (kode saham BBCA) atau BCA.
Tak kurang, Jahja telah menjadi orang nomor satu di BCA sejak 2011 sampai saat ini. Artinya, Jahja telah mengemban jabatan presiden direktur BCA selama kurang lebih 14 tahun.
Adapun, tahun ini BCA berencana melakukan pergantian jajaran direksi dan komisaris dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada Rabu (12/3/2025).
Salah satu rencana pergantian yang menjadi sorotan adalah Presiden Direktur BCA saat ini Jahja Setiaatmadja akan diusulkan menjadi presiden komisaris BCA.
Baca juga: Mengintip Profil Calon Presdir BCA Hendra Lembong yang Bakal Gantikan Jahja Setiaatmadja
Sementara itu, Gregory Hendra Lembong yang menjabat sebagai wakil presiden direktur BCA sejak 2022 akan diusulkan sebagai presiden direktur perseroan menggantikan Jahja.
Sebelum menjabat sebagai presiden direktur BCA, Jahja menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA pada periode 2005-2011.
Pria berusia 69 tahun tesebut memegang berbagai tanggung jawab yakni di bidang bisnis Perbankan Cabang, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri.
Sebelumnya, Jahja juga sempat menjabat sebagai Direktur BCA pada periode 1999-2005. Jahja juga sempat memangku berbagai jabatan manajerial di BCA sejak 1990.
Adapun, sebelum bergabung dengan BCA, Jahja menjabat sebagai Direktur Keuangan pada perusahaan otomotif Indonesia terkemuka PT Indomobil periode 1989-1990.
Selain itu, ia juga sempat memimpin sejumlah posisi strategis pada salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia PT Kalbe Farma pada periode 1980-1989 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan.
Baca juga: BCA Bakal Rombak Direksi: Hendra Lembong Dirut, Jahja Setiaatmadja Jadi Preskom
Sedikit catatan, Jahja memulai karir di 1979 sebagai akuntan pada kantor akuntan (Price Waterhouse).
Selama masa karir, Jahja telah berpengalaman di berbagai bidang dan penugasan di antaranya change management, banking strategy, dan treasury,” imbuh dia.
Ia juga pernah mendalami bidang accounting & financial management, corporate banking, international banking, risk management serta digital banking.
Dari segi pendidikan, Jahja memperoleh gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia (1982).
Baca juga: Presdir Jahja Setiaatmadja Serok Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar
Menanggapi pergantian presiden direktur BCA itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility Hera F. Haryn menuturkan, hal tersebut merupakan rencana suksesi ke depan.
“Sehubungan dengan mata acara ke-3 (ketiga) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BCA untuk Tahun Buku 2024 terkait perubahan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan, dapat kami sampaikan bahwa hal ini merupakan bagian dari rencana suksesi ke depan, dan tindak lanjut dari rencana pengunduran diri Bapak DE Setijoso dari jabatan presiden komisaris,” ujar dia.
Ia menambahkan, BCA telah melakukan proses regenerasi dan suksesi guna memastikan transisi berjalan baik dengan calon-calon anggota direksi dan dewan komisaris yang andal.
“BCA telah memilih calon-calon terbaik untuk menduduki jabatan Presiden Direktur dan jajarannya, ditambah supervisi yang baik dari sisi bisnis maupun risiko oleh Dewan Komisaris BCA,” imbuh dia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Hera menuturkan, Komite Remunerasi dan Nominasi BCA juga telah melakukan evaluasi dan mengusulkan nama calon presiden komisaris, calon presiden direktur, calon wakil presiden direktur, dan calon direktur perseroan. Langkah itu dilakukan dengan mempertimbangkan rekam jejak, pengalaman, dan kompetensi masing-masing calon.
Baca juga: Hendra Lembong Bakal Jadi Dirut BCA, Manajemen: Bagian Rencana Suksesi ke Depan
Lebih lanjut, Hera menuturkan, BCA akan memastikan proses perubahan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan dilakukan sesuai dengan prosedur dan regulasi yang berlaku, dan dengan memperhatikan visi dan misi serta kebutuhan strategis perusahaan di masa mendatang.
“Ke depannya, BCA senantiasa fokus pada keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan demi memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan pemangku kepentingan,” tutup dia.
Sementara itu, dikutip dari rincian mata acara RUPST BCA, dijelaskan, perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan yang akan diusulkan adalah menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso selaku presiden komisaris perseroan.
Kemudian, terdapat usulan mengangkat Jahja Setiaatmadja sebagai presiden komisaris perseroan. Sebagai gantinya, RUPST tersebut mengusulkan mengangkat Gregory Hendra Lembong sebagai presiden direktur perseroan.
Selanjutnya usulan yang diajukan adalah mengangkat John Kosasih sebagai wakil presiden direktur perseroan dan mengangkat Bapak Hendra Tanumihardja sebagai direktur perseroan.
“Pengangkatan di atas akan berlaku efektif memperhatikan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pengangkatan masing-masing calon,” tulis pengumuman itu.
Baca juga: Daya Beli Masyarakat Turun, Bos BCA: Kami Hati-hati Tentukan Harga Kredit Konsumer