RAGAMUTAMA.COM – Sebuah peristiwa tragis terjadi di perairan Nusa Penida, Bali, pada Jumat pagi, 21 Maret 2025. Sebuah kapal wisata jenis boat yang mengangkut wisatawan untuk kegiatan snorkeling dilaporkan terbalik usai dihantam gelombang tinggi. Insiden ini menyebabkan satu orang wisatawan asing meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Menurut laporan resmi dari pihak kepolisian, kapal bernama Sea Dragon 2 bertolak dari Pantai Sanur menuju kawasan snorkeling populer di Manta Point, Nusa Penida, sekitar pukul 08.30 WITA. Kapal tersebut mengangkut 11 turis asing bersama dua pemandu wisata.
Saat melewati perairan di sekitar Kelingking Point, Desa Bungamekar, kondisi cuaca berubah drastis. Hujan deras disertai angin kencang memicu gelombang besar yang menggoyang kapal.
“Kapten kapal sempat mencoba memperlambat laju mesin untuk menghindari hempasan ombak, namun kapal tiba-tiba kehilangan kendali setelah sesuatu menghantam bagian mesin,” jelas AKP Agus Widiono, Kasi Humas Polres Klungkung.
Tak berselang lama, gelombang tinggi terus menghantam kapal hingga akhirnya terbalik. Seluruh penumpang, termasuk awak kapal, terpaksa melompat ke laut.
Kepanikan sempat terjadi di lokasi, namun sejumlah kapal wisata lain yang berada tidak jauh dari titik kejadian sigap memberikan pertolongan. Para korban berhasil dievakuasi ke kapal-kapal penyelamat dan dibawa ke daratan terdekat, yakni Pantai Kelingking.
Dua orang wisatawan asal Australia, Warington (32) dan Gabriel (29), mengalami luka bakar di bagian paha, diduga akibat paparan panas dari mesin kapal. Mereka segera mendapatkan perawatan medis di Griya Medical Clinic sebelum diterbangkan ke Denpasar menggunakan helikopter.
Sementara itu, delapan wisatawan lain yang selamat langsung dibawa ke Pelabuhan Banjar Nyuh untuk kemudian menyeberang kembali ke Sanur.
Sayangnya, satu wisatawan bernama Anna dilaporkan dalam kondisi kritis usai insiden. Ia sempat dievakuasi ke RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar, namun dinyatakan meninggal dunia beberapa saat kemudian.
“Laporan yang kami terima, korban atas nama Anna meninggal di rumah sakit. Kami belum mendapatkan informasi lengkap terkait penyebab pasti kematiannya, apakah karena luka fisik atau faktor lain,” terang Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta.
Peristiwa ini kembali mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan dalam aktivitas wisata bahari, terutama saat cuaca ekstrem.
“Cuaca buruk seperti angin kencang dan hujan lebat belakangan ini cukup ekstrem. Kami mengimbau pelaku wisata laut untuk membatasi kegiatan saat kondisi tidak memungkinkan demi keselamatan bersama,” tambah Kompol Putra Sumerta.
Petugas sempat mengalami kesulitan saat menuju lokasi kejadian akibat tingginya gelombang dan jarak pandang terbatas. Situasi ini menunjukkan pentingnya kesiapan dan prosedur darurat dalam wisata laut.