Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Selasa (18/2/2025) dan besok, Rabu (19/2/2025). Langkah ini diperkirakan tidak akan memberikan dampak ke pasar saham.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan dengan volatilitas yang ada, pihaknya masih meyakini Bank Indonesia akan menahan tingkat suku bunganya.
“Kalaupun ada potensi penurunan, kami melihat tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Oleh sebab itu, Bank Indonesia juga pasti akan wait and see terkait dengan kebijakan Trump ke depannya, terutama terkait dengan tarif resiprokal,” kata Nico, Senin (17/2/2025).
Baca Juga : IHSG Tancap Gas Dekati Level 7.000, Saham BBCA, PTRO, hingga PANI Kompak Hijau
Dia melanjutkan sejauh ini pelaku pasar dan investor juga sudah memproyeksikan Bank Indonesia masih akan menahan tingkat suku bunganya.
Menurut Nico, yang harus diwaspadai berikutnya lagi adalah kebijakan Trump. Pasalnya, meskipun tingkat suku bunga di pangkas atau diturunkan, selama kebijakan tersebut memberikan pengaruh, maka pasar akan terkoreksi ke zona merah.
Baca Juga : : Sinyal Rebound IHSG, Lirik Saham LQ45 Valuasi Murah
“Namun sejauh ini, secara data ekonomi juga tidak ada yang mengkhawatirkan. Sehingga kami masih melihat IHSG akan berada di posisi yang baik adanya,” ujarnya.
Adapun sampai saat ini, Nico melihat pergerakan semua sektor saham masih berada dalam rentang yang positif. Karena hal tersebut, apabila tingkat suku bunga ditahan, tidak akan memberikan dampak terhadap IHSG.
Baca Juga : : Sambut Musim Dividen Final 2024, IHSG Berpeluang Tancap Gas Hari Ini
Hanya saja, lanjutnya, investor harus melihat berbagai sentimen lainnya.
Adapun sektor yang akan menurutnya akan menghijau apabila BI Rate di pangkas adalah properti, otomotif, consumer non-cyclical, hingga retail.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.