LABUAN BAJO, KOMPAS.com – Bencana tanah bergerak di Manggarai Timur, NTT, kembali terjadi. Kali ini terjadi di Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Timur, Petrus Subin, mengatakan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sedang mengusulkan dana tanggap darurat untuk korban bencana tanah bergerak tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur berharap kepada korban tanah bergerak agar segera meninggalkan tempat dan rumah yang sewaktu-waktu akan terjadinya longsor dan bisa menelan korban jiwa,” kata Petrus, Rabu (12/2/2025) kemarin.
Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Manggarai Timur Terjadi Lagi, 70 Rumah Terancam Longsor
“Rumah segera dibongkar materialnya, kayu dan seng serta lain-lain yang masih bisa digunakan pada tempat baru serta koordinasi dengan kepala desa sekiranya ada dana bantuan untuk evakuasi bahan,” sambung dia.
Ia mengatakan ada 4-5 kepala keluarga di Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, yang sudah meninggalkan rumah akibat adanya fenomena tanah bergerak.
“Mereka tinggal di tempat lain atau dengan keluarga. Sekitar 4-5 kepala keluarga yang sudah pindah,” kata dia.
Ia menjelaskan, kondisi rumah yang terdampak fenomena tanah bergerak yakni lantai pecah bahkan tidak datar seperti dulu. Kemudian, kusen pintu bergeser, dinding papan atau tembok bergeser.
Baca juga: Pemda Akan Beri Rumah Layak Huni bagi 8 KK Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Manggarai Timur
“Antara teras rumah besar dan dapur sudah terpisah, serta halaman rumah ada patahan yang cukup banyak,” sambung dia.
Ia menjelaskan, ada belasan rumah yang terdampak dan puluhan rumah terancam longsor.
“Khusus Desa Benteng Riwu, ada dua dusun yaitu Dusun Nawang dengan dua rumah yang mengalami fenomena pergerakan tanah. Dusun Kengkel ada 16 rumah yang mengalami pergerakan tanah,” kata dia.
Ia melanjutkan, setelah monitoring langsung ke lokasi, pihaknya menemukan sebanyak 70 rumah yang sangat terancam longsor.
Baca juga: Korban Tanah Bergerak di Manggarai Timur Kembali Dapat Bantuan
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Geologi terkait fenomena tanah bergerak di Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, lanjut dia, mengharapkan kepada ahli geologi untuk melakukan kajian secara detail dan memberikan rekomendasi, sehingga pemerintah dapat mengambil langkah pasti demi menyelamatkan korban fenomena pergerakan dan pergeseran tanah tersebut.
“Minggu lalu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui BPBD sudah melaporkan kepada pihak Badan Geologi,” ungkap Petrus.