TRIBUNJATIM.COM – Seorang wanita mendadak jadi miliarder tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Wanita mendadak jadi miliarder, keluar cuma beli es krim, tiba-tiba pulang bawa uang miliaran rupiah.
Pom bensin biasanya memang menyediakan fasilitas berbelanja dengan adanya minimarket.
Seorang wanita di Kentucky, Amerika Serikat (AS) begitu beruntung setelah membeli sebuah es krim di minimarket tersebut.
Ia pun menjadi miliarder setelah mendapatkan hadiah besar.
Wanita itu ternyata memenangkan hadiah lotere senilai 1 juta dolar (Rp 16 miliar) setelah berhenti untuk membeli tiket dalam perjalanannya untuk membeli es krim.
Wanita Montgomery County itu sedang berhenti di pom bensin Shell di Mount Sterling dan hendak membeli es krim, kata petugas lotere.
Di sinilah dia membeli tiket Kentucky Jackpot senilai 20 dollar, dengan hadiah hingga 1 juta dollar.
Wanita itu kemudian kembali ke mobilnya dan menggaruk tiket pemenang.
Awalnya dia gembira karena dia akan mendapatkan uangnya kembali.
Baca juga: Malu Kata Tetangga, Penjual Es Krim Bunuh Istrinya yang Gemar Live TikTok, Tabiat Pasangan Dikuak
“Awalnya saya pikir jumlahnya 100 dollar, tapi kemudian saya lihat tanda koma, yang berarti jumlahnya lebih besar lagi.” terangnya
“Saya melihat angka nol berikutnya dan tahu itu adalah hadiah besar,” katanya.
Setelah mengetahui berapa banyak uang yang dimenangkannya, wanita itu bergegas kembali ke dalam pom bensin dan bertanya kepada petugas apakah dia telah membaca tiket dengan benar.
“Apakah kamu melihat apa yang aku lihat?” ujarnya.
Petugas itu memindai tiket lotere dan mengonrmasi bahwa wanita itu memang memenangkan jackpot.
Alih-alih membeli es krim, dia menelepon tunangannya dan pergi bersamanya ke kantor pusat lotere di Louisville.
Wanita itu memilih menerima pembayaran sekaligus sebesar 680.000 dollar(Rp 11 miliar), sehingga ia memiliki 489.600 dollar (Rp 7,9 miliar) setelah pajak.
Wanita itu berencana menggunakan kemenangannya untuk membayar tagihan medis dan melunasi utang, kata pejabat lotere.
“Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. “Itu adalah sebuah berkah,” kata tunangannya.
Pom bensin di Mount Sterling akan menerima 6.800 dollar (Rp 110 juta) karena menjual tiket pemenang.
Diketahui hanya ada satu 680.000 (Rp 11 miliar) di Kentucky Jackpot.
Karena es krim, sosok lain juga mengalami perubahan hidup.
Jika wanita di atas memenangkan lotere karena kaya mendadak, yang satu ini sebaliknya.
Seorang wanita yang kini menyesal setelah menuruti orang tua untuk menjalani pernikahan dini.
Ia menceritakan kisah pilunya sambil mengenang masa lalunya yang pahit.
Wanita itu bahkan rela meninggalkan sekolahnya agar bisa menikah.
Berharap hidup tenteram, wanita ini malah merasakan nestapa.
Baca juga: Malu Kata Tetangga, Penjual Es Krim Bunuh Istrinya yang Gemar Live TikTok, Tabiat Pasangan Dikuak
Kini harus banting tulang jualan es krim mencari nafkah untuk anaknya.
Dikutip dari mStar, Kamis (30/1/2025), kisah pilu ini dialami remaja wanita asal Malaysia.
Ternyata remaja wanita itu dirayu orangtua untuk menikah dini menghindari maksiat.
Di sisi lain, ternyata pernikahan dini yang dilaluinya itu pun bukan solusi.
Remaja wanita itu menceritakan kisah sedih seorang ibu muda yang menikah di usia 15 tahun.
Kini harus membesarkan seorang anak sendirian.
“Aku pengen banget nikah asal halal, tapi ujung-ujungnya dia menganiaya aku.
Kenapa cepat sekali dia menikah?
Karena ibunya bilang kalau pacaran asyik mending menikah.
“Jadi ibu dan ibu mertua saya menyuruh saya menikah karena saya tidak ingin orang desa membicarakannya,” perempuan itu memulai ceritanya.
Ia menambahkan, remaja tersebut kini membesarkan anaknya dengan uang hasil berjualan es krim.
“Suaminya mana? Terus kuliah di politeknik.
Gak dikasih uang belanja, nggak dikasih uang tagihan.
Mertuanya nggak mau ikut campur.”
“Pihak keluarga sendiri mengira sudah lepas tanggung jawab, jadi cerdaslah menjalani hidup.
Anaknya baru 17 tahun, belum punya SPM, bahkan tidak mau bekerja sebagai kasir,” ujarnya.
Wanita tersebut mengatakan bahwa dia mengenal remaja yang datang ke klinik tempat dia bekerja diam-diam untuk mengambil kotak polistiren.
“Saya kenal banyak ibu-ibu muda di daerah saya.
Saya hanya memberi, mengajari mereka cara menyimpan es krim.
Di usia 17 tahun, saya masih belum bisa buka rekening bank, belum bisa pakai QR.
“Tapi alhamdulillah ada telepon yang bisa digunakan untuk transfer uang.
Jualan es krim di lingkungan sekolah.
Sehari saya bisa menjual lebih dari 100 batang,” ujarnya.
Terlihat jelas bahwa remaja putri tersebut beruntung karena diperbolehkan menaruh stok es krim di lemari es rumah temannya yang bersimpati dengan penderitaannya.
Ia menambahkan, saat remaja tersebut keluar untuk berbisnis, anaknya yang hampir berusia dua tahun juga ikut dibawa.
“Kamar di rumah mertua hanya ada dapur kecil.
Setiap hari saya beli ikan satu potong atau dua potong ayam, lalu digoreng.
Nasinya saya masak sendiri. Sedih kan?
“Saya berbagi makanan dengan anak-anak.
Ibu mertua meminta RM50 sebulan untuk tagihan listrik dan air.
Suami tidak berkontribusi sama sekali.
Saya ingin membantu, tetapi dia hanya menginginkan pakaian anak-anak.
“Teman saya mengajarinya menjahit pakaian, membuat kue, dan memasak roti jala dan pancake keras untuk masa depan,” katanya.
Perempuan tersebut menginformasikan bahwa perwakilan di daerahnya menawarkan rumah sewa murah namun hanya sampai sang suami menyelesaikan studinya, diperkirakan sekitar bulan September ini.
“Baru 17 tahun, tidak punya teman ngobrol, tidak menyelesaikan SPM.
Bekerja sendiri berkat ibu angkat (ibu temannya).
Terakhir kali saya melihatnya, dia bilang ingin bercerai.
“Karena suami saya pulang hanya untuk mencari nafkah, lalu dia tetap seperti itu, dia kembali ke politeknik.
Dua kali sebulan seperti itu.
Selain itu, dia juga bergaul dengan geng desa,” ujarnya.
Wanita tersebut menjelaskan, jika dia bertemu dengan anak di bawah umur yang ingin berkeluarga karena ingin segera melegalkan hubungan tersebut, dia akan menasihati mereka terlebih dahulu untuk menghindari kejadian serupa.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com