Belajar dari Insiden Taman Safari, Ini 7 Cara Efektif Ajari Anak Patuh Aturan

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOMPAS.com – Viral video yang memperlihatkan insiden di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, di mana sebuah keluarga nekat keluar dari kendaraan dan mendekati satwa liar meskipun terdapat larangan tegas, menyoroti pentingnya mengajarkan anak untuk mematuhi aturan sejak dini.

Padahal, kepatuhan terhadap peraturan tidak hanya menjaga keselamatan pribadi tetapi juga menghormati lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Baca juga: Viral Pengunjung Taman Safari Keluar dari Mobil, Mengapa Banyak Orang Sulit Patuh Aturan?

Dilansir dari sejumlah pemberitaan Kompas.com, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan orangtua untuk menanamkan disiplin dan kepatuhan pada anak.

Cara mengajari anak patuh aturan 1. Memberikan contoh yang baik

Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu mematuhi aturan yang ada.

Dengan melihat orangtua yang konsisten dalam mengikuti peraturan, anak akan belajar bahwa kepatuhan adalah hal yang penting.

2. Menetapkan aturan yang jelas dan konsisten

Anak membutuhkan batasan yang jelas untuk memahami perilaku yang diharapkan.

Menetapkan aturan rumah tangga yang konsisten membantu anak mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Baca Juga :  Bisakah Penerima KIP Kuliah Daftar Beasiswa Lain, Ini Penjelasannya

Konsistensi dalam penerapan aturan ini akan memudahkan anak dalam memahami dan mematuhinya.

Baca juga: Taman Safari Bakal Sanksi Pengunjung yang Keluar Mobil di Area Satwa

Praktisi Psikologi Anak Aninda, SPsi, MPsi, T mencontohkan, jika orangtua ingin anak terbiasa makan tepat waktu di meja makan, maka perlu konsisten mendudukkan anak di kursi makan setiap waktu makan.

“Kondisikan vibes yang positif dan menyenangkan pada waktu makan tersebut, agar anak merasa diberikan kasih sayang melalui kegiatan tersebut,” ujarnya, seperti dilansir dari pemberitaan Kompas.com, (23/2/2024).

3. Menjelaskan alasan di balik setiap aturan

Anak-anak lebih mungkin mematuhi aturan jika mereka memahami alasan di baliknya.

Luangkan waktu untuk menjelaskan mengapa aturan tertentu dibuat dan bagaimana hal itu melindungi mereka atau orang lain.

Pemahaman ini akan membuat anak lebih sadar akan pentingnya mematuhi peraturan.

4. Mengajak anak terlibat dalam pembuatan aturan

Melibatkan anak dalam proses pembuatan aturan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepatuhan mereka.

Diskusikan bersama aturan apa saja yang perlu diterapkan dan konsekuensi jika melanggarnya.

Baca Juga :  Kursus Baca Al Qur'an dan Kitab Kuning Saat Ramadan 2025 dari Kemenag, Ini Link-nya

Pendekatan ini membuat anak merasa dihargai dan lebih berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan yang telah dibuat bersama.

Baca juga: Jangan Keluar Mobil di Taman Safari, Ini Area Khusus Interaksi dengan Satwa

5. Memberikan pujian atas perilaku positif

Penguatan positif, seperti pujian atau penghargaan, dapat mendorong anak untuk terus berperilaku baik.

Saat anak mematuhi aturan, berikan apresiasi yang tulus untuk memperkuat perilaku tersebut. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mematuhi peraturan.

6. Bersikap tegas namun penuh kasih sayang

Ketegasan dalam menegakkan aturan penting, namun harus disertai dengan kasih sayang.

Pendekatan ini membantu anak memahami bahwa disiplin bukanlah hukuman, melainkan bentuk perhatian dan kepedulian orangtua terhadap kesejahteraan mereka.

“Mendisiplinkan anak tanpa kekerasan berarti menyeimbangkan antara ketegasan dengan kasih sayang,” tutur Aninda.

7. Menghindari kekerasan fisik

Mengajarkan disiplin tidak berarti menggunakan kekerasan. Pendekatan tanpa kekerasan, seperti pengabaian terhadap perilaku negatif atau pencabutan hak istimewa sementara, lebih efektif dan tidak menimbulkan trauma pada anak.

Berita Terkait

Jadwal Hari Kedua Retreat Kepala Daerah: Pembukaan hingga Materi Asta Cita
Dasar dan Alasan Dedi Mulyadi Pecat Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Buntut Study Tour
Fenomena NEET Meningkat, Bonus Demografi Indonesia Terancam?
Kursus Baca Al Qur’an dan Kitab Kuning Saat Ramadan 2025 dari Kemenag, Ini Link-nya
Cara Singapura, China, Taiwan, dan Korsel Cegah Warga Terampilnya “Kabur” ke Luar Negeri
Berapa Hari Lagi Puasa? Pantau Jadwal Ramadhan 2025,Ada Jadwal Libur Anak Sekolah
3 Hal yang Dilakukan Orang yang Memiliki Kecerdasan Emosional
4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:47 WIB

Jadwal Hari Kedua Retreat Kepala Daerah: Pembukaan hingga Materi Asta Cita

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:16 WIB

Dasar dan Alasan Dedi Mulyadi Pecat Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Buntut Study Tour

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:07 WIB

Belajar dari Insiden Taman Safari, Ini 7 Cara Efektif Ajari Anak Patuh Aturan

Kamis, 20 Februari 2025 - 07:27 WIB

Fenomena NEET Meningkat, Bonus Demografi Indonesia Terancam?

Kamis, 20 Februari 2025 - 07:26 WIB

Kursus Baca Al Qur’an dan Kitab Kuning Saat Ramadan 2025 dari Kemenag, Ini Link-nya

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB