Laporan mengenai kunjungan wisatawan mancanegara (inbound) ke Beijing pada kuartal pertama (Q1) tahun 2025 menunjukkan angka yang menggembirakan, yaitu sebanyak 891 ribu pelancong selama periode Januari hingga Maret 2025. Lonjakan kunjungan ini erat kaitannya dengan relaksasi kebijakan transit bebas visa yang diterapkan di Tiongkok.
Menurut laporan dari Antara, mengutip data yang dipublikasikan oleh Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing pada hari Selasa, 15 April 2025, jumlah total pengunjung dari Hong Kong, Makau, dan Taiwan mencapai 147 ribu pada kuartal pertama tahun 2025, mengalami kenaikan signifikan sebesar 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Beijing menyambut kedatangan 744 ribu wisatawan internasional, yang mencakup 83,5 persen dari total kedatangan inbound ke kota metropolitan tersebut.
Apa Sebenarnya Inbound Itu?
Merujuk pada definisi dari situs web Plan Trip, istilah inbound mengacu pada kegiatan pariwisata yang melibatkan wisatawan yang mengunjungi sebuah negara atau wilayah yang berbeda dari negara asal mereka. Aktivitas ini mencakup beragam kegiatan, mulai dari rekreasi dan wisata, eksplorasi kekayaan budaya, perjalanan santai, perjalanan dinas, hingga berbagai kegiatan terkait lainnya.
Salah satu ciri khas pariwisata inbound adalah kontribusi wisatawan asing terhadap pertumbuhan ekonomi destinasi yang mereka kunjungi. Kontribusi ini terwujud melalui pengeluaran untuk akomodasi, konsumsi makanan, penggunaan transportasi, pembelian barang, dan partisipasi dalam berbagai aktivitas wisata lainnya.
Dinamika pariwisata terus dipengaruhi oleh perubahan selera konsumen, inovasi teknologi, peristiwa global, dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Perkembangan pesat dalam pariwisata inbound dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Pertama, semakin dominannya platform digital, termasuk agen perjalanan daring, situs web ulasan, dan kehadiran influencer media sosial. Kedua, meningkatnya permintaan akan pengalaman yang dipersonalisasi, di mana wisatawan asing mencari pengalaman yang unik dan otentik. Ketiga, semakin pentingnya akomodasi yang ramah lingkungan serta inisiatif konservasi bagi wisatawan yang mencari pengalaman perjalanan yang bertanggung jawab.
Dampak positif dari pariwisata inbound merambah berbagai aspek pembangunan destinasi, termasuk kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Potensi manfaat lainnya termasuk terciptanya peluang kerja di sektor perhotelan, transportasi, ritel, dan pariwisata. Promosi seni pertunjukan, kuliner khas, dan festival budaya juga berkontribusi pada pengembangan identitas destinasi. Selain itu, pariwisata inbound mendorong investasi dalam proyek infrastruktur seperti bandara, jalan raya, sistem transportasi umum, dan fasilitas wisata. Penerapan praktik pariwisata berkelanjutan menjadi kunci untuk melindungi sumber daya alam yang berharga dan meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan.
Pilihan Editor: Perayaan Tahun Baru di Shougang Park Meriahkan Warga Beijing