BBRI, BMRI, dan BBNI Siap Tebar Dividen Jumbo, Intip Bocarannya

- Penulis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 09:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM-JAKARTA. Tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk ke dalam Badan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) kompak mencatatkan pertumbuhan laba pada 2024. Hal ini berpotensi membuat pembagian dividen di tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. 

Ketiga bank tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Jika dilihat, capaian kinerja laba BBRI menjadi yang lebih besar dari dua bank Danantara lain yakni mencapai Rp 60,64 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso pun memastikan akan membagikan dividen di tahun 2025 dengan rasio pembagian dividen 80% sampai dengan 85% dari tahun buku 2024. Dengan anggapan rasio pembayaran dividen sebesar 85%, Bank BRI berpotensi mengucurkan dividen mencapai Rp 51,12 triliun.

“Maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio saya kira mungkin mudah-mudahan tidak kurang dibandingkan tahun lalu. Ya dikisaran antara 80% sampai 85% dari laba,” ujar Sunarso saat paparan kinerja perseroan, Rabu (12/2).

Baca Juga :  Rekomendasi Saham UNTR, CMRY, BMRS: Analisis Teknikal Lengkap Kamis Ini!

Adapun laba per saham atau Earnings per Share (EPS) tercatat sebesar Rp 399. Dengan asumsi rasio pembagian dividen mencapai 85% maka BRI berpotensi membagikan dividen mencapai Rp 204 per lembar saham, dengan dividend yield berada di angka 5,04%.

  BBRI Chart by TradingView  

Adapun BMRI mencatatkan kinerja laba sebesar Rp 55,78 triliun sepanjang tahun 2024. Perolehan tersebut tumbuh 1,31% yoy.

Jika menghitung dari EPS BMRI Rp 597,67 maka estimasi dividen BMRI pada tahun 2025 berkisar Rp 358,6 per lembar saham dengan estimasi Dividend Payout Ratio sekitar 60%.

Dengan asumsi rasio dividen sekitar 60% maka BMRI berpotensi mengucurkan dividen mencapai Rp 33,46 triliun. Bank Mandiri biasanya membagikan dividen sekitar bulan Maret.

Pada saat paparan kinerja, Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo juga mengatakan bahwa dividen payout ratio perseroan dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. Menurutnya, ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama.

“Tetapi tentu keputusan pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 akan mempertimbangkan berbagai macam hal untuk menjaga kondisi yang sehat. Kewenangan dividend payout ratio dimiliki pemegang saham utama kami yakni pemerintah melalui Kementerian BUMN,” jelasnya.

Baca Juga :  AS Siapkan Tarif Baru: Investigasi Impor Farmasi dan Chip Dimulai

Sementara BBNI berhasil mencatatkan laba Rp 21,46 triliun sepanjang 2024. Perolehan laba itu naik 2,64% yoy.

BBNI memproyeksikan dividen yang potensi dibagi tahun ini akan naik menjadi 55%-60%.

Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI memperkirakan rasio pembagian dividen BNI tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.

Persentase itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio dividen yang dibagikan pada tahun 2023 sebesar 50% dari total laba bersih atau senilai Rp 10,45 triliun.

“Tapi keputusan akhir terkait besaran dividen nanti pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” katanya.

Jika diasumsikan dividen rasio sekitar 60% maka estimasi dividen bank BNI sekitar Rp 345,28 per lembar saham. BBNI pun berpotensi mengucurkan dividen mencapai Rp 12,87 triliun pada Maret 2025.

Berita Terkait

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset
Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif
IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?
Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 06:39 WIB

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 April 2025 - 05:35 WIB

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif

Sabtu, 19 April 2025 - 02:59 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB

society-culture-and-history

Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:35 WIB