Ragamutama.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menjamin keamanan peredaran uang rupiah dari ancaman uang palsu. Berbagai unsur pengaman terintegrasi dalam mata uang rupiah membuat masyarakat tak perlu khawatir, terutama selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025. Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Muhammad Anwar Bashori, menegaskan minimnya temuan uang palsu dalam periode tersebut.
Kasus uang palsu yang ditemukan BI sejauh ini memiliki kualitas sangat rendah dan mudah diidentifikasi. Anwar menjelaskan, “Uang palsu sangat mudah diidentifikasi melalui metode 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang,” ujarnya melalui pesan singkat, Sabtu, 29 Maret 2025.
Ia menghimbau masyarakat untuk selalu teliti dalam memeriksa keaslian uang rupiah dengan metode 3D ini.
Berikut detail metode 3D untuk mendeteksi uang palsu:
1. Dilihat
Periksa seluruh ciri umum uang rupiah, termasuk angka nominal, gambar pahlawan, dan burung Garuda. Perhatikan latent image berupa huruf BI dan angka nominal yang muncul dari sudut pandang tertentu, serta benang pengaman tertanam di dalam kertas uang. Benang pengaman ini menampilkan mini teks BI dan angka nominal. Pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 memiliki fitur colour shifting: gambar bunga yang berubah warna dan sinar yang bergerak dinamis.
2. Diraba
Rasakan tekstur kasar pada area tertentu, seperti gambar pahlawan, burung Garuda, dan blind code.
3. Diterawang atau diarahkan pada cahaya
Perhatikan watermark/tanda air berupa gambar pahlawan (berdimensi sama dengan gambar utama) dan electrotype berupa angka nominal yang terlihat saat diterawangkan. Logo BI yang membentuk gambar saling isi atau rectoverso juga akan tampak utuh saat diterawang.
BI memastikan keamanan layanan penukaran uang baru, baik melalui kas keliling maupun perbankan, dengan proses penyortiran uang yang ketat. Keaslian uang yang diterima masyarakat pun terjamin.
“Oleh karena itu, Bank Indonesia menganjurkan masyarakat untuk menukarkan uang hanya di Bank Indonesia atau perbankan resmi guna menjamin keaslian dan keamanannya,” tegas Anwar.
Pilihan Editor: Bank Indonesia Klaim Tren Peredaran Uang Palsu di Indonesia Menurun