Ragamutama.com — Agus Haryoto Widodo, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI, menyampaikan kepastian bahwa Bank DKI berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering atau IPO) pada tahun ini.
Menurut penuturan Agus, saat ini proses IPO telah memasuki fase evaluasi fundamental oleh konsultan independen yang ditunjuk.
“Hasil assessment diharapkan akan keluar pada awal bulan depan, setelah itu baru kita memulai persiapan untuk IPO,” ujar Agus dalam acara pertemuan media di Jakarta, hari Rabu (16 April 2025).
Bank DKI akan melakukan observasi yang cermat terhadap kondisi pasar sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Fluktuasi pasar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir sempat menjadi kendala yang menunda rencana IPO.
Agus memperkirakan bahwa dana yang berpotensi dihimpun dari pasar modal berkisar antara Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun.
“Estimasi awal saya adalah sekitar Rp 3,5 triliun atau mungkin Rp 4 triliun, perlu saya tekankan bahwa angka ini belum final dan akan kami kalkulasi kembali,” jelasnya.
Agus menambahkan, pelaksanaan IPO diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan memperkuat sistem tata kelola perusahaan di Bank DKI.
“Dengan IPO, pengawasan akan menjadi pengawasan publik. Tata kelola atau governance perusahaan akan menjadi semakin baik, dan itulah tujuan utama kami,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung mengenai insiden peretasan yang mengakibatkan kerugian dana. Kasus ini ditargetkan untuk diselesaikan sebelum proses IPO dimulai.
“Pemulihan dana harus dilakukan sesegera mungkin, dan kami sedang mengupayakannya. Tim kami bekerja keras untuk memastikan masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat,” kata Agus.
Artikel ini sebelumnya telah dipublikasikan di Kontan dengan judul: Direktur Utama Bank DKI Pastikan Gelar IPO Tahun Ini, Segini Dana yang Ditargetkan