RAGAMUTAMA.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung sejak Jumat sore hingga Sabtu (7/3/2025) menyebabkan banjir di berbagai titik, pohon tumbang, serta kerusakan infrastruktur. Sejumlah ruas jalan utama tergenang, menghambat lalu lintas dan aktivitas warga.
Wilayah Terdampak Banjir dan Pohon Tumbang
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudianto, banjir merendam sejumlah ruas jalan, di antaranya Jalan Cibaduyut, Gedebage, Ir. H. Djuanda (Dago), Gatot Subroto, dan Soekarno Hatta.
Selain banjir, enam pohon pelindung tumbang akibat hujan deras dan angin kencang, termasuk di:
- Jalan Cicukang Holis
- Jalan Kliningan
- Jalan Neglasari
- Jalan Soekarno Hatta
- Jalan Raya Cijerah
- Jalan Hegarsari
Banjir juga merendam Kluster Pinus dan Tulip Perumahan Adipura setelah kirmir sepanjang 15 meter jebol. Diduga, kirmir tidak mampu menahan volume air akibat tingginya curah hujan.
Warga setempat bergotong royong memperbaiki kirmir secara darurat, meskipun sebagian besar sedang menjalankan ibadah puasa. Mereka menggunakan karung berisi pasir untuk menahan laju air agar tidak semakin merusak permukiman.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga mengoperasikan mobil pompa untuk menyedot air dari saluran belakang kompleks dan mengalirkannya ke Sungai Cinambo. Dua rumah pompa di Jalan SOR GBLA juga dinyalakan untuk mempercepat surutnya genangan.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan turut meninjau lokasi terdampak di Jalan Neglasari, Ciumbuleuit, di mana pohon Katapang berdiameter 10 sentimeter dengan tinggi 10 meter tumbang, sempat menghalangi jalan sebelum dievakuasi oleh Diskar PB Kota Bandung.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, menyatakan bahwa korban terdampak pohon tumbang akan mendapat santunan.
Pemkot Bandung telah bekerja sama dengan pihak asuransi untuk memberikan santunan hingga Rp 25 juta bagi kendaraan yang tertimpa pohon, tergantung tingkat kerusakan. Sementara itu, bagi korban jiwa, santunan dapat mencapai Rp 50 juta.
Untuk mencegah kejadian serupa, DPKP Kota Bandung akan terus melakukan pemangkasan pohon secara bertahap. Namun, karena luasnya wilayah dan jumlah pohon yang banyak, monitoring akan dilakukan secara sistematis guna mengidentifikasi titik-titik rawan.
Banjir dan cuaca ekstrem di Bandung kembali menunjukkan perlunya sistem drainase yang lebih baik serta langkah mitigasi bencana yang lebih serius. Pemerintah kota dan masyarakat diharapkan terus bekerja sama dalam menjaga lingkungan serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.