Bangun Kosambi Sukses Optimis: Peluang Emas Industri MICE Indonesia Terbuka Lebar

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 19:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), sebagai pemain baru di arena properti Bursa Efek Indonesia (BEI), membawa angin segar dengan fokus bisnis yang unik. Berbeda dari yang lain, emiten berkode CBDK ini memusatkan perhatian pada pengembangan fasilitas yang mendukung kegiatan _Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions_ (MICE).

CBDK resmi tercatat di BEI pada tanggal 13 Januari 2025, menjadi perusahaan keenam yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) tahun ini. Perlu diketahui, CBDK adalah anak perusahaan dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang sebelumnya diakuisisi melalui mekanisme _rights issue_ PANI pada Agustus 2022.

Dalam aksi korporasi IPO-nya, perusahaan properti ini menawarkan sebanyak 5.668.945 lembar saham kepada publik. CBDK menetapkan harga IPO sebesar Rp 4.060 per saham. Respons pasar sangat positif, dengan kelebihan permintaan (_oversubscription_) mencapai 344,28 kali, melibatkan total 155.884 investor.

Dengan IPO ini, Bangun Kosambi berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 2,3 triliun. Seluruh dana tersebut dialokasikan untuk penyertaan modal kepada PT Industri Pameran Nusantara.

Penyertaan tersebut dilakukan dalam bentuk ekuitas, yaitu sebanyak 15,277 juta saham seri B yang akan diterbitkan oleh Industri Pameran Nusantara. Jumlah ini setara dengan 99,93% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dana yang diperoleh Industri Pameran Nusantara dari penerbitan saham baru ini akan digunakan sebagai tambahan modal kerja untuk membiayai proyek pembangunan gedung yang didedikasikan untuk kegiatan _Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions_ (MICE).

Bangun Kebutuhan Bisnis MICE, CBDK Transaksi Aset Tanah Rp 1,57 Triliun

Ekspansi yang Ambisius

Menurut Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk, Steven Kusumo, PT Industri Pameran Nusantara saat ini tengah mengembangkan Nusantara International Convention and Exhibition (NICE). Fasilitas ini merupakan bagian integral dari ekosistem MICE yang akan melengkapi Central Business District (CBD) PIK 2.

“NICE akan menjadi salah satu pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan pendapatan berkelanjutan bagi CBDK,” ungkapnya saat pelaksanaan IPO CBDK.

NICE dibangun di atas lahan seluas sekitar 19 hektare dan dirancang sebagai elemen strategis yang memperkuat ekosistem CBD PIK 2, dengan penambahan area pusat konvensi dan pameran seluas kurang lebih 120.000 meter persegi.

“Proyek ambisius ini ditargetkan untuk mulai beroperasi secara parsial pada bulan September 2025, sehingga dapat turut memeriahkan industri pusat konvensi dan pameran di Indonesia,” ujarnya saat IPO CBDK. Namun, dalam keterangan terbarunya pada tanggal 4 Maret, Steven merevisi target operasional NICE menjadi Oktober 2025, dengan implementasi bertahap.

Steven Kusumo juga menyoroti bahwa industri _event_ memiliki peran strategis dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Pemerintah mengakui bahwa sektor ini memiliki efek berganda (_multiplier effect_) terhadap berbagai industri terkait, seperti transportasi, akomodasi, dan sektor konsumsi.

Namun, dukungan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk menunjang pertumbuhan industri _event_ dan mengakomodasi berbagai kegiatan berskala besar.

“Ekosistem MICE hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi,” jelasnya dalam keterangan resmi yang dirilis pada tanggal 4 Maret.

Dalam rangka mendukung bisnis MICE tahun ini dan seterusnya, CBDK telah melakukan serangkaian transaksi yang melibatkan beberapa perusahaan terkendali maupun terafiliasi.

Pada tanggal 18 Maret, CBDK mengakuisisi seluruh saham PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD) dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- per saham. Secara keseluruhan, perseroan membeli 99% kepemilikan saham dari modal disetor CKBD, dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp 99.000.000.

Baca Juga :  Tukar Uang Baru BI 2025 Wajib Daftar Online, Ini Link dan Caranya

Para pihak yang terlibat dalam transaksi ini memiliki hubungan afiliasi antara CBDK, PT Amantara Sinar Pesona, dan PT Tunas Mekar Jaya. Ketiga entitas ini memiliki kesamaan pihak pemilik manfaat utama dan Manajemen pada saat pelaksanaan transaksi.

CKBD adalah pengembang dan pemilik hotel bintang 5 dengan 250 kamar. Tujuan dari transaksi ini adalah untuk mengintegrasikan pengembangan bisnis MICE sebagai bagian dari ekosistem bisnis MICE yang lebih besar di PIK2. Hotel CKBD akan berlokasi strategis di area NICE, sehingga dapat mengakomodasi dan mendukung berbagai _event_ MICE di Kawasan CBD PIK 2.

Saat ini, NICE masih dalam tahap pra-pembangunan dan diperkirakan akan mulai beroperasi dalam waktu 2 tahun sejak dimulainya konstruksi. “Melalui transaksi ini, CKBD dapat berkontribusi dalam menciptakan destinasi premium yang mendukung sektor pariwisata, bisnis, kuliner, dan hiburan di Kawasan PIK 2,” ujar Corporate Secretary PANI, Christy Grassela, kepada Kontan pada hari Rabu, 26 Maret.

Pada tanggal 24 Maret, CBDK mengumumkan adanya transaksi afiliasi berupa penyewaan lahan antara PT Industri Pameran Nusantara (IPN), yang merupakan entitas anak atau perusahaan terkendali CBDK, dengan PT Kukuh Mandiri Lestari (KML), yang juga merupakan afiliasi CBDK.

Dalam transaksi ini, PT KML akan menyerahkan kepada PT IPN hak pengelolaan Aset Yang Disewakan selama Periode Sewa. Aset tersebut berupa sebidang tanah yang terletak di Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dengan luas sekitar 187.740 meter persegi.

Selanjutnya, pada tanggal 25 Maret, CBDK melakukan transaksi afiliasi senilai total Rp 308 miliar untuk meningkatkan modal disetor PT Mega Andalan Sukses (MAS), yang merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan sebesar 55,89%.

Penyertaan modal ini dilakukan melalui penerbitan saham-saham baru oleh MAS yang seluruhnya diambil bagian oleh CBDK. Akibatnya, terjadi peningkatan modal di MAS dan peningkatan penyertaan saham oleh BKS pada MAS, dari semula sebesar 55,89% menjadi sebesar 64,62%.

Pada tanggal yang sama, CBDK juga melakukan transaksi afiliasi senilai total Rp 89,6 miliar untuk meningkatkan modal disetor di PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). CGIC merupakan anak usaha perseroan.

CGIC menerbitkan saham-saham baru dan seluruhnya diambil bagian oleh CBDK. Hal ini menyebabkan peningkatan modal di CGIC dan peningkatan penyertaan saham oleh CBDK pada CGIC, dari semula sebesar 55,89% menjadi sebesar 64,62%.

Bangun Kosambi Sukses (CBDK) Cetak Pendapatan Rp 2,2 Triliun di Sepanjang 2024

Tinjauan Kinerja Keuangan dan Saham CBDK

Pada tahun 2024, CBDK berhasil mencatatkan peningkatan signifikan dalam pendapatan dan laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs web BEI, pendapatan bersih CBDK mencapai Rp 2,24 triliun pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 15,4% secara tahunan (_year on year/YoY_) dibandingkan dengan Rp 1,95 triliun pada tahun sebelumnya.

Secara lebih rinci, segmen penjualan tanah dan bangunan menjadi kontributor utama dengan nilai mencapai Rp 2,24 triliun.

Sementara itu, segmen lainnya menyumbang Rp 6,17 miliar, dan segmen sewa lahan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1 miliar.

Dari sisi profitabilitas, CBDK membukukan laba bersih sebesar Rp 924,75 miliar pada tahun 2024, melonjak tajam sebesar 59,8% YoY dari Rp 578,54 miliar pada tahun 2023.

Steven Kusumo menjelaskan bahwa pertumbuhan makroekonomi Indonesia yang mencapai 5,03% pada tahun 2024 turut mendorong peningkatan permintaan di kawasan bisnis. Saat ini, CBDK memiliki total luas _bank tanah_ sebesar 698 hektare.

Baca Juga :  Top News: Peluncuran Bank Emas dan Daftar Toko Penjual Iphone 16 di RI

“Peningkatan kinerja ini sejalan dengan strategi CBDK dalam mengembangkan berbagai fasilitas pendukung di PIK 2, khususnya di kawasan distrik bisnis,” ujarnya.

CBDK berhasil mencatatkan _marketing sales_ sebesar Rp 2,1 triliun di tahun 2025. Kontribusi terbesar berasal dari pra-penjualan kavling komersial yang tercatat sebesar Rp 1,5 triliun, meningkat 78% _yoy_ dari Rp 835 miliar di tahun sebelumnya.

Pencapaian tersebut diikuti oleh pra-penjualan residensial dan produk komersial yang masing-masing mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 318 miliar dan Rp 308 miliar.

CBDK Raup Laba Rp 924,75 Miliar, Fokus Kembangkan Kawasan Bisnis PIK 2

Menurut Steven Kusumo, CBDK juga menawarkan berbagai produk dengan inovasi tematik yang sedang dipasarkan saat ini. Konsep CBD PIK 2 dilengkapi dengan area perkantoran yang menarik, termasuk Menara Syariah, SOHO The Bund, SOHO Manhattan, Manhattan Residence, dan SOHO Wallstreet.

Selain itu, anak usaha CBDK juga memiliki sejumlah proyek lain yang direncanakan pada tahun 2025, di antaranya adalah Rukan Petak Sembilan, Rukan Milenial, Ruko Little Siam, Rumah Milenial, Permata Hijau Residence, Rukan Asia Afrika, dan Bizpark PIK 2, yang saat ini menjadi daya tarik utama PIK2.

Steven Kusumo menambahkan bahwa fokus utama CBDK saat ini adalah memenuhi permintaan pasar properti di dalam kawasan terintegrasi dengan menyediakan distrik bisnis pusat yang strategis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional.

“Dalam jangka panjang, CBDK berkomitmen untuk memberikan kualitas terbaik, menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, dan meningkatkan nilai tambah Perseroan bagi seluruh pemangku kepentingan,” paparnya.

Dari perspektif kinerja saham, pergerakannya cukup menarik perhatian. Harga saham CBDK berada di level Rp 5.950 per saham pada tanggal 27 Maret 2025, meningkat dari harga IPO sebesar Rp 4.060 per saham. Namun, dalam sebulan terakhir, saham CBDK telah mengalami penurunan sebesar 15,3%.

Sebagai respons terhadap fluktuasi pasar, pada tanggal 27 Maret 2025, CBDK mengumumkan rencana pembelian kembali (_buyback_) saham senilai Rp 1 triliun. Program _buyback_ ini akan dilaksanakan mulai tanggal 27 Maret 2025 hingga 26 Juni 2025, dengan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai pihak yang melakukan transaksi tersebut.

Pendapatan Naik 15,4%, CBDK Optimistis dengan Bisnis MICE di Tahun 2025

Tujuan dari _buyback_ saham ini adalah untuk menjaga keyakinan investor terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan menjaga stabilitas antara fundamental perseroan dengan fluktuasi kondisi pasar saat ini. “Serta, untuk menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan agar terus mendukung upaya perseroan dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Christy.

Pelaksanaan pembelian kembali saham ini memberikan indikasi bahwa CBDK memiliki likuiditas yang memadai untuk melakukan pembelian saham tanpa mengganggu kondisi keuangan maupun operasional perusahaan. Sumber dana yang akan digunakan untuk pembelian kembali saham berasal dari optimalisasi kas internal Perseroan.

Sumber pendanaan ini telah memenuhi ketentuan POJK 29/2023. Pertama, tidak mempengaruhi kemampuan keuangan perseroan secara signifikan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo. Kedua, menggunakan dana internal perseroan.

Ketiga, bukan merupakan dana hasil IPO. Keempat, bukan merupakan dana yang berasal dari pinjaman/utang dalam bentuk apapun.

Pelaksanaan pembelian kembali saham ini juga diperkirakan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja operasional dan pendapatan CBDK. “Karena, perseroan pada saat ini memiliki modal, saldo kas, dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembelian kembali saham,” ujar Christy.

Berita Terkait

BI Ambil Langkah Jitu Stabilkan Rupiah di Tengah Gejolak Global
Advis Debit: Panduan Lengkap Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja
Wall Street Kembali Tertekan: Gedung Putih Bantah Isu Penghentian Tarif
Rupiah Tertekan! BI Turun Tangan Jaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global
Hindari 4 Kesalahan Fatal Ini Saat Diversifikasi Investasi Anda!
Panduan Lengkap: Cara Mudah Buka Rekening Tabungan BCA Terbaru
Strategi Kemenkeu: Reformasi Pajak Lindungi Dunia Usaha Indonesia
BI Intervensi Pasar Offshore Demi Stabilisasi Rupiah

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 01:32 WIB

BI Ambil Langkah Jitu Stabilkan Rupiah di Tengah Gejolak Global

Selasa, 8 April 2025 - 01:28 WIB

Advis Debit: Panduan Lengkap Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

Selasa, 8 April 2025 - 01:11 WIB

Wall Street Kembali Tertekan: Gedung Putih Bantah Isu Penghentian Tarif

Selasa, 8 April 2025 - 00:35 WIB

Rupiah Tertekan! BI Turun Tangan Jaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global

Selasa, 8 April 2025 - 00:03 WIB

Hindari 4 Kesalahan Fatal Ini Saat Diversifikasi Investasi Anda!

Berita Terbaru

food-and-drink

Bawang Putih: Cara Ampuh Usir Cicak Permanen dari Rumah Anda!

Selasa, 8 Apr 2025 - 04:19 WIB

travel

Kisah Inspiratif: Tips Terbang ke Luar Negeri, Bagian 7!

Selasa, 8 Apr 2025 - 04:16 WIB

Uncategorized

7 Destinasi Healing Terbaik di Tangerang Selatan: Lepaskan Penat!

Selasa, 8 Apr 2025 - 03:40 WIB