Artikel ini tentang bagaimana cara menuju ke Museum Sonobudoyo jika kalian sedang berada di Benteng Vredeburg. Semoga bermanfaat.
—
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
—
Intisari-Online.com – Museum Sonobudoyo menjadi salah satu media terbaik untuk lebih tahu tentang Keraton Yogyakarta dan budaya Jawa pada umumnya. Ia juga salah satu tujuan wisata populer di Yogyakarta yang lokasinya tidak jauh dari Benteng Vredeburg.
Lalu bagaimana cara menuju ke Museum Sonobudoyo jika kalian sedang berada di Benteng Vredeburg?
Museum Negeri Sonobudoyo atau Museum Sonobudoyo, mengutip kebudayaan.jogjakota.go.id, adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mempunyai fungsi pengelolaan benda museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif kultural.
Baca Juga: Sejarah Benteng Vredeburg: Menelusuri Jejak Kolonial di Yogyakarta
Tugas Museum Sonobudoyo adalah mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif kultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo.
Sementara menurut situs resminya, dulu, Museum Sonobudoyo merupakan sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Yayasan ini berdiri di Surakarta pada tahun 1919 bernama Java Instituut.
Dalam keputusan Konggres tahun 1924 Java Instituut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta. Pada 1929 pengumpulan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Panitia Perencana Pendirian Museum dibentuk pada 1931 dengan anggota antara lain: Ir.Th. Karsten P.H.W. Sitsen, Koeperberg.
Bangunan museum menggunakan tanah bekas “Shouten” tanah hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan ditandai dengan sengkalan candrasengkala “Buta ngrasa estining lata” yaitu tahun 1865 Jawa atau tahun 1934 Masehi.
Sedangkan peresmian dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pada hari Rabu wage pada tanggal 9 Ruwah 1866 Jawa dengan ditandai candra sengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha” yang berarti tahun Jawa atau tepatnya tanggal 6 Nopember 1935 tahun Masehi.
Pada masa pendudukan Jepang Museum Sonobudoyo dikelola oleh Bupati Paniradyapati Wiyata Praja, sementara pada zaman kemerdekaan, museum ini dikelola oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada akhir 1974 Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat/Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Otonomi Daerah.
Museum Sonobudoyo mulai Januari 2001 bergabung pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Perda No. 7/Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan SK Gubernur No. 161/Th. 2002 Tgl. 4 Nopember tentang TU – Poksi.
Lokasi Museum Sonobudoyo sangat mudah diakses. Bangunan ini dekat dengan wisata-wisata penting di Yogyakarta, termasuk Keraton Yogyakarta, Gedung Bank Indonesia, Jalan Malioboro, Masjid Gede Kauman, juga Benteng Vredeburg.
Nah jika kamu berada di Benteng Vredeburg, kamu bisa melewati Jl. Panembahan Senopati kemudian belok kiri menuju Jl. Pangurakan. Di situlah Museum Sonobudoyo berada.
Itulah artikel tentang bagaimana cara menuju ke Museum Sonobudoyo jika kalian sedang berada di Benteng Vredeburg. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Merenda Sejarah Nusantara di Museum Sonobudoyo