Ziarah kubur merupakan salah satu amalan bagi umat Islam untuk mendoakan keluarga, sahabat, atau orang-orang terkasih yang telah berpulang. Selain sebagai bentuk penghormatan, ziarah juga menjadi momen refleksi diri agar kita lebih mengingat kehidupan setelah mati.
Dalam Islam, ada doa-doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca saat ziarah kubur, termasuk bacaan tahlil yang dipercaya dapat memberikan manfaat bagi almarhum dan juga bagi yang membacanya. Tahlil sendiri merupakan rangkaian doa dan dzikir, berisikan kalimat-kalimat tauhid, istighfar, serta doa untuk keselamatan arwah yang telah meninggal.
Biasanya, bacaan ini dibaca bersama dalam acara tahlilan atau secara pribadi saat berziarah. Membaca tahlil tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi bentuk ibadah yang bisa mendatangkan pahala. Oleh karena itu, memahami arti dari setiap bacaan tahlil dapat menambah kekhusyukan dalam berdoa.
Bagi kamu yang ingin mengetahui bacaan tahlil dan doa ziarah kubur secara lengkap, dalam artikel ini Popmama.com akan menyajikan panduan bacaan tahlil doa ziarah kubur lengkap beserta artinya. Yuk, simak!
1. Pembukaan Al-Fatihah
Membaca Surah Al-Fatihah merupakan langkah pertama dalam doa tahlil. Surah ini bukan hanya sebagai pembukaan, tetapi juga sebagai doa untuk memohon rahmat Allah.
Tahlil dimulai dengan Surah Al-Fatihah sebagai bentuk penghormatan kepada Allah dan juga sebagai wujud penghormatan kepada Rasulullah SAW serta orang yang telah meninggal. Di dalamnya terkandung permohonan agar Allah memberikan petunjuk, rahmat, dan kebahagiaan kepada seluruh umat Muslim.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismillahir Rahmanir Rahim
1. “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Alhamdulillahi Rabbil Alamin
2. “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ar-Rahmanir Rahim
3. “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Maliki Yawmid-Din
4. “Pemilik hari pembalasan.”
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka Nasta’in
5. Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Ihdinas-Siratal-Mustaqim
6. “Tunjukilah kami jalan yang lurus,“
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ
Siratal-Ladhina An’amta ‘Alayhim Ghairil-Maghzubi ‘Alayhim Walad-Dallin
7. “(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Al-Fatihah adalah surah yang sangat penting dalam Islam karena di dalamnya terkandung pujian dan permohonan kepada Allah. Surah ini juga disebut sebagai Ummul Kitab atau induk dari Al-Qur’an, karena mengandung inti dari semua ajaran Islam.
Dalam tahlil, Al-Fatihah dibaca dengan harapan agar amal ibadah kita diterima oleh Allah, dan agar orang yang telah meninggal diberikan kebaikan di sisi-Nya.
2. Surat-surat pendek Tahlil
Setelah Al-Fatihah, biasanya dilanjutkan dengan membaca beberapa surah pendek dari Al-Qur’an. Surat-surat seperti Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sering kali dibaca berulang-ulang dalam tahlil.
Bacaan ini mengandung permohonan perlindungan dan keberkahan dari Allah. Surah Al-Ikhlas, misalnya, mengandung makna tauhid yang sangat dalam, yaitu mengakui keesaan Allah.
Surah Al-Ikhlas:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Qul huwa Allahu Ahad
1. “Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.”
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
Allahu as-Samad
2. “Allah tempat meminta segala sesuatu.”
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Lam yalid wa lam yulad
3. “Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan.”
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa Lam yakun lahu kufuwan ahad
4. “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.”
Surah Al-Falaq:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Qul a’udhu birabbil-falaq
1. “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh,”
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
Min sharri ma khalaq
2. “dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,”
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Wa min sharri ghasiqin idha waqab
3. “dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,”
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
Wa min sharri an-naffathati fil-‘uqad
4. “dari kejahatan penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),”
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Wa min sharri hasidin idzha hasad
5. “dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'”
Surah An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Qul a’udzhu birabbil-nas
1. “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan manusia,”
مَلِكِ النَّاسِ
Malikin-nas
2. “Raja manusia,”
إِلَٰهِ النَّاسِ
Ilahin-nas
3. “Sembahan manusia,”
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
Min sharil-waswasil-khannas
4. “dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,”
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
Alladhi yuwaswisu fi sudurinas
5. “dari kejahatan (setan) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,”
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Minal-jinnati wan-nas
6. “dari (golongan) jin dan manusia.”
Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas dibaca untuk memohon perlindungan dari segala bentuk kejahatan dan godaan, baik yang tampak maupun tersembunyi. Ketiga surah ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim karena mengandung doa perlindungan dari berbagai bahaya.
Membacanya dalam tahlil adalah bagian dari usaha untuk menjaga kesejahteraan orang yang telah meninggal di alam kubur serta memohon agar mereka dilindungi oleh Allah.
3. Bacaan Tahlil dan kalimat Thayyibah
Salah satu inti dari doa tahlil adalah pengucapan kalimat tahlil dan kalimat tayyibah. Kalimat ini adalah pengakuan atas keesaan Allah dan merupakan dzikir yang mengingatkan umat Muslim untuk selalu kembali kepada-Nya.
لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ
Laa ilaaha illallah
“Tidak ada Tuhan selain Allah.”
Bacaan ini biasanya diulang beberapa kali, seperti 70 kali atau lebih, dengan tujuan untuk mengingatkan kembali hati dan pikiran kita tentang kebesaran Allah serta untuk memperkuat iman dan ketakwaan kita.
4. Bacaan Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Setelah mengucapkan kalimat tahlil, sering kali dilanjutkan dengan bacaan Tasbih, Tahmid, dan Takbir, yang merupakan bentuk pujian kepada Allah.
سُبْحَانَ ٱللَّهِ
Subhanallah
“Maha Suci Allah.”
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah
“Segala puji bagi Allah.”
ٱللَّهُ أَكْبَر
Allahu Akbar
“Allah Maha Besar.”
Mengulang-ulang bacaan ini dalam tahlil memiliki tujuan untuk membersihkan hati dan pikiran dari segala kekhawatiran dan keinginan duniawi.
Selain itu, bacaan ini juga digunakan untuk mengingatkan diri akan kebesaran Allah dan untuk berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Bagi orang yang telah meninggal, bacaan ini merupakan doa agar dapat membawa kedamaian dan perlindungan dari azab kubur.
5. Sholawat untuk Nabi Muhammad SAW
Bacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan bagian dari doa tahlil yang bertujuan untuk mengirimkan salam dan berkah kepada Rasulullah SAW.
اللهم صل على محمد
Allahumma salli ‘ala Muhammad
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salawat kepada Nabi Muhammad.”
Sholawat ini menjadi sarana bagi umat Muslim untuk menunjukkan rasa cinta dan penghormatan kepada Rasulullah, serta memohon syafaat beliau pada hari kiamat nanti. Dengan mengucapkan sholawat, umat Islam berharap mendapat keberkahan dari Allah.
6. Doa untuk orang yang telah meninggal
Doa tahlil juga mencakup doa khusus untuk orang yang telah meninggal, dengan memohon ampunan dan rahmat Allah agar mereka diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Allahumma ighfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu
“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, dan bebaskanlah dia dari siksa kubur.”
Doa ini diharapkan bisa memberikan ketenangan bagi orang yang telah meninggal dan memperlancar perjalanan mereka di alam kubur, serta menjadi amal jariyah bagi orang yang mendoakan.
7. Doa untuk keluarga yang ditinggalkan
Selain doa untuk orang telah meninggal, tahlil juga dilengkapi dengan doa untuk keluarga yang ditinggalkan, memohonkan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan.
اللهم آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Allahumma atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina adzab an-nar
“Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.”
Doa ini memohon agar keluarga yang ditinggalkan tetap diberi kekuatan, ketabahan, dan keberkahan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Tahlil ini menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan masyarakat yang hadir.
Dengan berdoa bersama, diharapkan akan tercipta rasa kebersamaan dan dukungan satu sama lain, terutama dalam masa-masa sulit.
8. Penutup doa kafaratul majelis
Acara tahlil biasanya diakhiri dengan doa penutup majelis, memohon agar semua doa yang dipanjatkan diterima oleh Allah, dan mengucap syukur atas segala kesempatan.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
Subhanakallahumma wa bihamdika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.”
Doa ini menegaskan rasa syukur atas segala karunia-Nya dan memohon ampunan serta bimbingan untuk kembali ke jalan-Nya. Doa penutup ini mengingatkan kita untuk selalu bertaubat kepada Allah dan untuk tidak menyekutukan-Nya.
Dengan mengucapkan doa ini, kita memohon agar segala amal ibadah yang telah dilakukan dalam tahlil diterima oleh Allah, serta agar kita selalu diberi petunjuk dan keselamatan. Selain itu, doa ini juga menjadi bentuk penyesalan dan permohonan maaf kepada Allah atas segala kekurangan dalam ibadah yang telah dilakukan.
Itulah bacaan tahlil doa ziarah kubur lengkap beserta artinya. Dengan memahami makna di balik setiap bacaan, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan rasa syukur atas kehidupan yang masih diberikan. Semoga bacaan tahlil dan doa ziarah kubur yang telah dijelaskan bisa menjadi panduan bermanfaat bagi kamu dan keluarga.
Baca juga:
- Doa Ziarah Kubur Orangtua saat Lebaran
- Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
- Bacaan Doa Ziarah Kubur: Tata Cara, Latin dan Artinya