SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Laga pamungkas babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2025) sore ini bakal menjadi salam perpisahan.
CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku pengelola Sriwijaya FC mengatakan akan melakukan pembubaran tim pada laga pamungkas nanti.
Tim Sriwijaya FC bertekad akan tetap fight untuk menghadapi Nusantara United FC di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2025) sore ini meski telah dipastikan lolos degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan.
“Betul Pak Anggoro bakal datang langsung untuk menemui para pelatih dan permain di Solo sekalian acara perpisahan dan tim skuat Sriwijaya FC 2024/2025,” ungkap Asisten Manejer Sriwijaya FC Randi Aksa kepada Sripoku.com.
Randi Aksa mengatakan, tentu pihak manajemen bersyukurlah artinya Sriwijaya FC bisa bertahan di Liga 2 musim depan.
“Tentunya kita bangga ya tim Sriwijaya FC ini masih bisa eksis tentu target kita musim depan harus lebih baik lagi lah untuk kedepannya,” katanya.
Randi Aksa juga akan mengucapkan terima kasih terhadap para pemain dan pelatih pada pembubaran tim sore nanti.
“Tentunya saya selaku manajer tim Sriwijaya FC pastinya tidak dapat berada di posisi sekarang tanpa kerja sama yang baik antara manajemen dan tim ofisial yang ada serta pemain tentunya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, setelah sempat mengancam mogok tanding, akhirnya 25 pemain dan ofisial Sriwijaya FC diberangkatkan untuk mengikuti laga pamungkas babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25.
Dengan memboyong 20 pemain Elang Andalas ini didampingi Asisten Manejer Sriwijaya FC Randi Aksa, M Ali, dan 3 ofisial lainnya menumpang pesawat Batik Air yang diberangkatkan Jumat (14/2/2025) pukul 09.00 dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Ancaman mogok tanding di laga pamungkas ini sendiri dipicu tuntutan pemain, pelatih dan ofisial yang berharap manajemen Sriwijaya FC menuntaskan tunggakan gaji.
CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku pengelola Sriwijaya FC akhirnya turun tangan dengan mengupayakan membayar sebulan gaji terlebih dahulu, dan sisanya diupayakan sebelum puasa ramadahan atau lebaran.
Anggoro Prajesta sendiri kepada Sripoku.com mengaku telah memiliki beberapa agenda menyusul tim Sriwijaya FC pada laga pamungkas di Boyolali, Jawa Tengah hari ini. Selain menyaksikan langusung pertandingan di stadion.
“Besok kita lakukan pembubaran tim di Solo, makanya saya besok pagi flight ke sana,” kata Anggoro Prajesta, Jumat (14/2/2025) malam.
Anggoro Prajesta kelahiran 19 November 1984 berdarah Solo dan Ambon yang beberapa waktu lalu mengambil alih tugas Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari untuk mengurus keperluan tim juga mengaku sekalian hendak pulang kampung.
“Sekalian pulang kampung nengok keluarga,” kata pria yang akrab disapa Goro.
Pria yang hobi motoran dan berdomisi di Cibubur yang punya peran penting turun tangan membackup agar Sriwijaya FC tidak terdegradasi ke Liga 3 ini juga telah mengagendakan bertemu dengan seseorang yang telah berperan penting andil menyelamatkan Sriwijaya FC musim ini.
“Besok saya ketemu beliau di Solo,” kata Anggoro.
Sementara Asisten Manajer Sriwijaya FC Randi Aksa menjelaskan dirinya bersama M Ali dan 3 ofisial lainnya berangkat bersama 20 pemain ke laga pamungkas. Sedangkan para coach dan lainnya sudah berangkat dulua.
“Untuk coach sudah duluan ke Jakarta. Kita langsung ketemu tim di Solo,” ungkap Asisten Manajer Sriwijaya FC Randi Aksa kepada Sripoku.com, Kamis (13/2/2025) malam.
Seperti yang pernah diungkapkan Head Coach Hendri Susilo, skuat Sriwijaya FC yang diberangkatkan ini bakal menjadikan laga pamungkas ini sekalian holiday mengingat hasil pertandingan nanti tidak berpengaruh lagi terhadap lolosnya SFC dan PSMS Medan dari degradasi Grup H.
Meski hasil laga ini tidak lagi berpengaruh lagi, namun skuat Sriwijaya FC sepakat untuk tetap fight dan berharap bisa menutupnya dengan kemenangan.
“Harapannya supaya bisa menutup musim dengan kemenangan buat tim Sriwijaya FC,” kata Randi Aksa.
Sebelumnya skuat Sriwijaya FC sempat mengancam akan memboikot laga away menghadapi Nusantara United FC di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2025) nanti.
Skuat Sriwijaya FC tadinya tidak mau main ke Boyolali apabila manajemen tidak membayarkan lunas gaji pemain, pelatih dan ofisial.
Namun kabarnya, manajemen Sriwijaya FC menggelontorkan Rp 500 juta untuk mencicil pembayaran sebulan gaji terlebih dahulu.
Berikut 25 Daftar Nama Pemain dan Ofisial yang berangkat ke Solo
Ofisial:
Asrol Ischaq
Edwin
M Redho
Randi Aksa
M Ali
Pemain:
Hendra Molle
Panggih Triatmojo
Try Hamdani
Muhammad Daffa
Afiful Huda
Fauzan
Farhan
Chris Robert Rumbiak
Melvis Uaga
Fachri Ruzzaman
Octovianus Otto Kapisa
Mgs Moh Zakaria
Muhammad Fadly
Arbeta Rokyawan
Reyhan Firdaus
Nadhif Girasta
Sheva Da Yansa
Rahma Nico
Rifqi Rohiman
Valda Uzlah
Baca juga: CEO Digi Susul Sriwijaya FC ke Solo, Berikut 4 Agenda Pemegang Saham Mayoritas PT SOM
Skuat Sriwijaya FC tadinya tidak mau main ke Boyolali apabila manajemen tidak membayarkan lunas gaji pemain, pelatih dan ofisial.
Namun kabarnya, manajemen Sriwijaya FC menggelontorkan Rp 500 juta untuk mencicil pembayaran sebulan gaji terlebih dahulu.
Asisten Manajer Sriwijaya FC Randi Aksa pernah menyatakan diriya akan mengawal tim untuk menyelesaikan hak pemain, mana kewajiban manajemen yang harus dibayarkan.
“Saya berkomitmen bakal menjembatani pemain, pelatih untuk menagih hak mereka ke manajemen. Manajemen gak menutup mata tentang hal itu. Dan kondisi kita harus jujur kita kekurangan sponsor untuk musim ini. Itulah kenapa Sriwijaya FC berat mengikuti Liga 2 musim ini dengan keadaan finasial yang ada. Bahkan uang yang keluar itu dari sumber pribadi dari manajemen, infonya,” kata Randi Aksa.
Randi Aksa yang dikenal dengan panggilan Bos Kecil menjelaskan posisi dirinya tidak bela siapa-siapa, ia berada di tengah-tengah antara pemain dengan manajemen.
“Biar ada hubungan yang klop, kalau nanti kita berpihak di salah satua akan deadlock. Itulah kenapa posisi kita di tengah-tengah, jadi ke pemain bisa, ke manajemen bisa. Menjembatani,” ujarnya.