Ragamutama.com, Jakarta – Lazimnya, reservasi tempat dilakukan untuk restoran, kafe, atau tempat serupa. Namun, ada yang berbeda di Italia. Wisatawan kini diwajibkan memesan slot kunjungan terlebih dahulu jika ingin menikmati keindahan sebuah pantai. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan pengunjung yang memadati pantai tersebut, terutama saat musim liburan tiba.
Sebelumnya, Pantai Tuerredda telah memberlakukan kuota pengunjung, membatasi jumlah wisatawan hingga 1.100 orang per hari selama puncak musim panas. Kini, pemerintah daerah setempat berencana menerapkan aturan yang lebih ketat. Para wisatawan diharuskan melakukan reservasi melalui sebuah aplikasi khusus sebelum diperbolehkan menginjakkan kaki di pasir putih pantai tersebut.
Pantai Tuerredda, yang terletak dekat kota Teulada, Sardinia, seringkali disandingkan dengan keindahan pantai-pantai Karibia karena pasir putihnya yang memesona. Hamparan pasir sepanjang 500 meter ini terletak di sebuah teluk yang menawan, diapit oleh Tanjung Malfatano dan Tanjung Spartivento, sebagaimana dikutip dari laman Italia.It. Posisi geografis yang strategis ini menjadikan pantai ini terlindung dari terjangan angin barat laut, menciptakan kondisi laut yang tenang dan ideal bagi perenang pemula, anak-anak, serta penggemar snorkeling.
Lebih jauh lagi, para pelancong memiliki opsi untuk menyewa perahu kecil atau berenang menuju Pulau Tuerredda, sebuah pulau mungil yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari bibir pantai. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati panorama khas Sardinia selatan, dengan vegetasi semak belukar Mediterania yang rimbun menghiasi lanskap sekitar.
Dampak *overtourism*
Pantai-pantai di Sardinia menjadi tujuan wisata favorit, terutama di musim panas. Untuk mengatasi kepadatan pengunjung, pemerintah daerah berinisiatif mengembangkan aplikasi reservasi bagi wisatawan yang ingin mengunjungi pantai tertentu. “Kami berharap sistem baru ini dapat diimplementasikan secepatnya pada bulan Juli,” ujar Angelo Milia, walikota Tuelada, kepada media lokal seperti yang dilansir dari Daily Mail.
Pengembangan aplikasi ini merupakan salah satu gagasan yang muncul dalam pertemuan puncak mengenai pariwisata berlebihan (overtourism) di Italia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para walikota dari berbagai destinasi wisata populer di Italia, termasuk Capri dan Positano.
Walikota Capri, Paolo Falco, turut menyampaikan strategi untuk mengatasi masalah overtourism. Lonjakan jumlah wisatawan yang mengunjungi Capri telah melampaui jumlah penduduk pulau tersebut selama musim panas.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah membatasi frekuensi keberangkatan feri per jam. “Penting bagi pemerintah kota untuk memiliki peran dalam mengatur jadwal koneksi maritim per jam. Di Capri, prioritas kami adalah melindungi para pengunjung dan memastikan pengalaman berkualitas bagi semua,” tegas Falco.
Sementara itu, Michele Cereghini, walikota Pinzolo di Pegunungan Alpen Italia, berupaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan pariwisata dengan kesejahteraan penduduk setempat. “Kami menyadari nilai dan pentingnya pariwisata bagi kemajuan daerah kami, tetapi kami juga mengakui perlunya menjaga kesejahteraan warga kami. Inilah konsep pariwisata berkualitas yang ingin kami jamin dan lestarikan,” jelasnya.
Pilihan editor: Wisatawan Dilarang Bawa Handuk di Pantai Ini