KOMPAS.com – Kasus pneumonia di Jepang tengah menjadi sorotan setelah aktris Taiwan Barbie Hsu meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Tidak hanya itu, dikutip dari Tribun Lampung, Kamis (6/2/2025), presenter Fenita Arie juga dikabarkan sempat mengalami pneumonia setelah pulang liburan dari Jepang pada Januari 2025 lalu.
Baca juga:
- Bunga Sakura di Jepang 2025 Diprediksi Mekar Lebih Awal
- Kapan Low Season dan Peak Season di Jepang?
Melihat kondisi ini, wisatawan yang saat ini sedang dalam kondisi tidak sehat sebaiknya menunda perjalanan ke daerah yang mengalami lonjakan kasus flu.
Dilansir dari VN Express, Kamis (6/2/2025), pakar medis di Hong Kong memperingatkan wisatawan dengan kondisi kesehatan kronis untuk menunda bepergian, khususnya ke Jepang.
“Pasien berisiko tinggi sebaiknya mempertimbangkan untuk menunda perjalanan mereka jika tujuan wisata sedang menghadapi wabah influenza yang serius,” kata spesialis pengobatan pernapasan, Dr. Leung Chi-chiu.
Baca juga:
- Pertama Kali ke Jepang, Simak Dulu 4 Tips dari Agen Travel Ini
- Mau Tinggal di Jepang? Ini Prefektur dengan Indeks Kebahagiaan Tertinggi
Ia memperingatkan bahwa pelancong dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya lebih mungkin mengalami komplikasi serius jika mereka terserang flu.
Tidak hanya Hong Kong, para dokter di Thailand pun juga menyarankan wisatawan asal Thailand untuk mempertimbangkan kembali rencana bepergian ke Jepang.
Dilansir dari VN Express, Dr. Jade Boonyawongwiroj, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, menggambarkan wabah influenza di Jepang pada level “parah”, dengan rata-rata 66.132 kasus baru dilaporkan setiap hari selama 144 hari terakhir.
Baca juga:
- Jepang Kenalkan Paspor Baru Dengan Halaman Plastik
- Berendam Air Panas ala Jepang di Kaki Gunung Slamet Baturraden
Ia menekankan, beberapa daerah di Tokyo berada di tingkat infeksi yang tinggi, dengan beberapa rumah sakit menolak menerima pasien, kecuali mereka dalam kondisi serius.
Institut Penyakit Menular Nasional Jepang memperkirakan bahwa dari Senin (2/9/2024) hingga Minggu (26/1/2025), Negeri Sakura mencatat sekitar 9,52 juta kasus flu, menurut data yang dirilis pada Jumat (31/1/2025).
Menambahkan dari laman Global Times, Kementerian Kesehatan Jepang mencatat rekor 64,39 pasien influenza per klinik, rata-rata, pada minggu terakhir bulan Desember 2024.
Angka tersebut dikonfirmasi sebagai jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan sejak pencatatan kementerian dimulai pada tahun 1999.
Dalam seminggu hingga 29 Desember, ada total 317.812 kasus flu yang dilaporkan, yang hampir tiga kali lipat dari jumlah periode yang sama pada tahun 2023.