RAGAMUTAMA.COM – Sebuah penampilan dominan dari Luka Jovic dan Tijjani Reijnders mengantarkan AC Milan menuju kemenangan telak, sekaligus memupuskan harapan Inter Milan untuk meraih treble musim ini.
Inter Milan menjamu rival sekotanya, AC Milan, dalam pertandingan penentuan leg kedua semifinal Coppa Italia yang digelar pada hari Rabu, 23 April 2025, di stadion kebanggaan mereka, Giuseppe Meazza.
Pertemuan pertama, yang berlangsung pada tanggal 2 April, menghasilkan skor imbang 1-1 yang mendebarkan.
Gol Tammy Abraham pada menit ke-47 dibalas dengan tendangan penalti Hakan Calhanoglu pada menit ke-67, menciptakan antisipasi tinggi untuk leg kedua.
Kedua tim memasuki pertandingan ini dengan catatan kurang memuaskan, setelah sama-sama menelan kekalahan di ajang Liga Italia pada akhir pekan sebelumnya.
Inter harus mengakui keunggulan Bologna dengan skor tipis 0-1, sementara Milan menyerah di hadapan Atalanta dengan skor yang identik.
Dengan peluang treble yang masih terbuka lebar, pelatih Inter, Simone Inzaghi, mengambil langkah strategis dengan melakukan rotasi pemain.
Sebanyak enam perubahan dilakukan Inzaghi dari susunan pemain inti yang diturunkan saat melawan Bologna.
Perubahan tersebut termasuk memasukkan kiper Josep Martinez menggantikan Yann Sommer, menempatkan Kristjan Asslani di posisi yang biasanya ditempati Hakan Calhanoglu, dan memberikan kesempatan kepada Mehdi Taremi untuk unjuk gigi di lini depan.
Di sisi berlawanan, Sergio Conceicao memutuskan untuk mempertahankan 11 pemain yang sama yang diturunkan saat menghadapi Atalanta.
Rossoneri tetap mengandalkan formasi tiga bek, dengan Luka Jovic berhasil mengungguli Abraham dalam perebutan posisi sebagai ujung tombak serangan.
Sepanjang musim ini, Jovic lebih sering menjadi pilihan kesekian di lini depan Milan.
Namun, performa apiknya belakangan ini memberinya menit bermain yang lebih signifikan.
Inter Milan belum sekalipun meraih kemenangan dalam empat pertemuan terakhir melawan AC Milan pada musim ini.
Di ajang Liga Italia, Milan berhasil memenangkan pertandingan pertama dengan skor 2-1, sementara pertandingan kedua berakhir dengan hasil imbang 1-1.
Selain itu, Milan juga keluar sebagai pemenang di final Piala Super Italia dengan skor 3-2.
Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi sejak awal, dan Inter menciptakan peluang emas pertama pada menit ke-10.
Matteo Darmian berhasil menerobos di sisi kanan dan memasuki kotak penalti Milan.
Sayangnya, tembakannya masih sedikit melenceng ke sisi kanan gawang yang dijaga Mike Maignan.
Pada menit ke-23, Inter kembali mendapatkan peluang melalui tendangan bebas cepat.
Bola dialirkan dengan cepat kepada Federico Dimarco yang berada di sisi kiri.
Tembakan keras bek sayap Timnas Italia tersebut membentur mistar gawang Milan.
AC Milan tampak mengandalkan serangan dari sisi kiri, tetapi Rafael Leao, yang sering menerima bola, sering kehilangan penguasaan bola dan memberikan keuntungan bagi Inter Milan.
Pada menit ke-33, Inter kembali menyia-nyiakan sebuah peluang emas.
Nicolo Barella mengirimkan umpan lambung ke dalam kotak penalti.
Taremi menyundul bola ke arah belakang menuju Lautaro Martinez yang berdiri tanpa pengawalan.
Namun, tendangan striker asal Argentina tersebut melambung tinggi di atas gawang Maignan.
Milan tidak menciptakan banyak peluang, tetapi mereka berhasil memaksimalkan salah satu peluang yang ada untuk mencetak gol pada menit ke-35.
Luka Jovic, yang mendapatkan pengawalan ketat dari Matteo Darmian, berhasil menyundul bola umpan silang dari Alex Jimenez lebih cepat dari lawannya.
Upaya tembakan Yann Bisseck dari luar kotak penalti pada menit ke-40 masih melebar ke sisi kanan gawang Milan.
Tembakan jarak jauh Mkhitaryan pada menit ke-43 juga masih meleset jauh dari sasaran.
Bisseck mencoba peruntungannya lagi dengan melepaskan tembakan pada menit ke-45.
Kali ini, upayanya tepat sasaran, tetapi bola terlalu mengarah ke tengah sehingga dengan mudah diamankan oleh Maignan.
Setelah tambahan waktu selama dua menit, babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 untuk Milan atas Inter.
Babak kedua baru berjalan lima menit, AC Milan berhasil menggandakan keunggulan.
Sepak pojok Theo Hernandez gagal diantisipasi dengan baik oleh pertahanan Inter Milan.
Barella justru menyentuh bola dengan tangannya di depan gawang.
Bola kemudian disambar oleh Jovic untuk mencetak gol keduanya, sekaligus membawa Milan unggul 2-0 dalam pertandingan dan 3-1 secara agregat.
Wasit sempat melakukan pengecekan VAR untuk potensi pelanggaran berupa dorongan yang dilakukan Leao terhadap Barella, tetapi akhirnya mengesahkan gol tersebut.
Setelah Inter tertinggal 0-2, pelatih Simone Inzaghi langsung bereaksi dengan melakukan empat pergantian pemain sekaligus.
Marko Arnautovic, Hakan Calhanoglu, Davide Frattesi, dan Nicola Zalewski masuk menggantikan Taremi, Asllani, Barella, dan Dimarco.
Inter meningkatkan tekanan ke pertahanan Milan dengan sangat agresif, dan pada menit ke-58, tembakan Mkhitryan melebar ke sisi kanan.
Pada menit ke-66, sundulan Lautaro Martinez, yang memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan, terlalu lemah sehingga dengan mudah ditangkap oleh Maignan.
Maignan melakukan penyelamatan gemilang di garis gawang pada menit ke-68 untuk menggagalkan sundulan Stefan de Vrij.
Pada menit ke-74, Arnautovic gagal menyambar sundulan Frattesi di depan gawang Milan.
Gelombang serangan Inter Milan berhasil diredam oleh pertahanan solid AC Milan.
I Rossoneri justru berhasil mencetak gol ketiga pada menit ke-85.
Menerima umpan terobosan dari Rafael Leao, Tijjani Reijnders berhasil memasuki kotak penalti dari sisi kiri.
Tembakan kaki kiri pemain berdarah Maluku ini sukses menyarangkan bola ke sudut kiri gawang Inter.
Wasit tidak memberikan tambahan waktu, dan AC Milan sukses mengalahkan Inter Milan dengan skor telak 3-0.
Hasil ini memastikan Milan memupuskan impian Inter untuk meraih treble pada musim ini.
Inter Milan vs AC Milan 0-3 (Luka Jovic 36′, 49′, Tijjani Reijnders 85′; Agregat 1-4)
Inter (3-5-2): 13-Josep Martinez; 31-Yann Bisseck, 6-Stefan de Vrij, 95-Alessandro Bastoni; 36-Matteo Darmian, 23-Nicolo Barella (16-Davide Frattesi 53′), 21-Kristjan Asllani (20-Hakan Calhanoglu 53′) , 22-Henrikh Mkhitaryan, 32-Federico Dimarco (59-Nicola Zalewski 53′); 10-Lautaro Martinez, 99-Mehdi Taremi (8-Marko Arnautovic 54′).
Pelatih: Simone Inzaghi
Milan (3-4-3): 16-Mike Maignan; 23-Fikayo Tomori, 46-Matteo Gabbia (28-Malick Thiaw 59′), 31-Strahinja Pavlovic; 20-Alex Jimenez, 29-Youssouf Fofana, 14-Tijjani Reijnders (79-Joao Felix 79′), 19-Theo Hernandez (33-Davide Bartesaghi 88′); 11-Christian Pulisic (8-Ruben Loftus-Cheek 78′), 9-Luka Jovic (90-Tammy Abraham 78′), 10-Rafael Leao.
Pelatih: Sergio Conceicao
