Ragamutama.com JAKARTA. PT Amman Mineral Indonesia Tbk (AMMN) kini tengah menjalankan inisiatif strategis melalui program pembelian kembali saham, atau yang lebih dikenal dengan istilah buyback, tanpa memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sesuai dengan informasi yang diumumkan kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu (30/4), AMMN telah menyiapkan dana sebesar US$ 50 juta, atau setara dengan Rp 835 miliar, yang dialokasikan khusus untuk pelaksanaan buyback saham ini.
Dalam aksi korporasi ini, AMMN berencana membeli kembali sekitar 7 juta lembar saham, yang mewakili sekitar 0,2% dari total saham yang beredar. Periode pelaksanaan buyback akan berlangsung mulai tanggal 30 April hingga 31 Juli 2025.
Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie, mengungkapkan bahwa rencana buyback saham ini merupakan wujud kepercayaan manajemen AMMN terhadap fundamental perusahaan yang solid dan prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan.
Gelar Buyback Tanpa RUPS, Amman Mineral Internasional (AMMN) Anggarkan Rp 835 Miliar
“Kami berpendapat bahwa harga saham AMMN saat ini belum sepenuhnya merefleksikan nilai intrinsik dan potensi besar dari portofolio bisnis yang kami miliki,” jelas Alexander dalam keterangan resminya pada Rabu (30/4).
Alexander menyoroti potensi signifikan yang terkandung dalam deposit Elang, yang merupakan salah satu cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia yang masih dalam tahap pengembangan.
Menurut laporan JORC 2024, cadangan bijih Elang telah mengalami peningkatan sekitar 80% menjadi 2,5 miliar ton, dengan kandungan 17,8 miliar pon tembaga dan 26,4 juta ons emas.
“Seiring dengan upaya kami untuk mengembangkan aset berharga ini hingga mencapai tahap produksi, serta mengimplementasikan berbagai inisiatif strategis lainnya, kami akan terus mengalokasikan modal secara bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham,” tegas Alexander.
Harga Emas Makin Kinclong, Amman Mineral (AMMN) dan UNTR Pertahankan Target Kinerja