RAGAMUTAMA.COM – Alibaba, raksasa e-commerce asal Tiongkok, meluncurkan model Kecerdasan Buatan (AI) terbaru mereka, Qwen 2.5-Max, pada Rabu (29/01/2025), dan mengklaim bahwa model tersebut lebih unggul dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, DeepSeek.
Model baru ini diklaim memiliki performa yang lebih baik, serta lebih efisien biaya, melebihi model-model AI lainnya yang saat ini beredar di pasaran, termasuk milik OpenAI dan Meta.
Pengumuman Alibaba datang setelah perusahaan rintisan AI Tiongkok, DeepSeek, mengguncang pasar pada Senin lalu (26/01/2025), dengan pernyataan bahwa model AI mereka lebih hemat biaya dan memberikan kinerja superior dibandingkan produk-produk terkemuka asal AS.
Dalam perbandingan tersebut, DeepSeek menyatakan bahwa model mereka dapat menyaingi performa AI dari perusahaan-perusahaan besar AS.
Alibaba, yang kini menambahkan model Qwen 2.5-Max ke dalam jajaran produknya, menyebut bahwa produk ini bukan hanya lebih murah, tetapi juga menawarkan kemampuan yang lebih impresif, bahkan mampu mengalahkan OpenAI GPT-4 dan Meta Llama-3.1-405B dalam beberapa aspek pengolahan data.
Model baru ini bersifat open-source, memberikan fleksibilitas lebih bagi penggunanya, baik untuk aplikasi bisnis maupun riset AI.
Saham Alibaba merespons positif pengumuman ini, tercatat naik 1,2% pada saat berita ini ditulis, dengan kenaikan total sebesar 25% dalam enam bulan terakhir.
Para investor kini memantau ketat perkembangan persaingan di sektor AI, yang semakin memanas di tengah upaya dominasi oleh raksasa teknologi global.
Pernyataan dari mantan Presiden AS, Donald Trump, juga mencuat setelah pengumuman DeepSeek, yang menyebut kemajuan AI ini sebagai “seruan untuk membangunkan” bagi perusahaan-perusahaan teknologi AS.
Meskipun demikian, Trump menyatakan keyakinannya bahwa perusahaan teknologi Amerika tetap akan mempertahankan posisi dominannya di industri AI dalam jangka panjang.
Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi AI ini, pasar global dihadapkan pada tantangan baru terkait dengan siapa yang akan memimpin dalam dominasi kecerdasan buatan.
Para pemangku kepentingan akan terus mengamati bagaimana langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar ini akan membentuk masa depan industri AI.