Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa partainya telah memberikan imbauan kepada politisi yang juga dikenal sebagai musisi, Ahmad Dhani, untuk lebih berhati-hati dalam setiap ucapannya. Terutama, terkait isu-isu yang dianggap sensitif.
“Kami, termasuk Mas Dhani, telah diingatkan untuk senantiasa waspada terhadap beberapa hal yang berpotensi menimbulkan gesekan,” ujar Muzani saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Jumat (25/4).
Muzani menekankan bahwa sebagai seorang politisi, sudah selayaknya untuk menjaga perkataan saat berbicara di hadapan publik.
Terlebih lagi, jika pernyataan tersebut berpotensi memicu konflik atau menyinggung perasaan pihak lain. Menurut Muzani, arahan ini tidak hanya ditujukan kepada Ahmad Dhani, melainkan juga kepada seluruh kader partai.
“Sensitif, dalam konteks ini, merujuk pada area-area tertentu yang sebaiknya tidak perlu diperdebatkan. Sebab, hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan ketersinggungan. Saya yakin Mas Dhani memahami hal ini,” jelas Muzani.
“Saya rasa bukan hanya Dhani, tetapi seluruh anggota dewan dan para penyelenggara negara lainnya harus lebih berhati-hati. Masyarakat memiliki hak untuk melaporkan dugaan ketersinggungan kepada aparat penegak hukum kapan saja,” lanjutnya.
Akibat dari pernyataannya, Ahmad Dhani telah dua kali dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Laporan pertama terkait dugaan pernyataan seksisnya mengenai naturalisasi pemain sepak bola saat rapat Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Belum lama ini, Dhani kembali dilaporkan oleh sesama musisi, Rayen Pono, atas dugaan penghinaan terhadap marga Pono yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Muzani menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penanganan laporan ini kepada MKD, agar diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kita serahkan kepada MKD. Mahkamah Kehormatan Dewan akan membahas persoalan ini. Saya yakin MKD akan bertindak adil dalam menangani kasus ini,” tuturnya.
Menanggapi laporan tersebut, Ahmad Dhani memberikan respons yang tenang. “Tidak masalah, semua orang memiliki hak yang sama di mata hukum,” kata Dhani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Kamis (24/4).