A Business Proposal Versi Indonesia Diboikot, Abidzar dan Falcon Pictures Minta Maaf

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 4 Februari 2025 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Setelah menuai kritik bertubi-tubi akibat pernyataannya selama promosi adaptasi film A Business Proposal, Abidzar Al-Ghifari akhirnya meminta maaf. Melalui unggahan di akun Instagram pada Senin, 3 Februari 2025, aktor kelahiran 2001 itu menyampaikan permohonan maafnya kepada publik.

“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah,” tulis Abidzar. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kritik serta pelajaran berharga untuknya. “Ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana,” ungkapnya melanjutkan.

Pilihan Editor: Abidzar Tanggapi Kritik Netizen Soal Peran di A Business Proposal: Jadi Pembelajaran

Pernyataan Kontroversial dan Gelombang Kritik

Gegap gempita menyambut adaptasi Indonesia dari Webtoon dan drama Korea A Business Proposal berubah menjadi polemik setelah Abidzar mengaku tak menonton versi asli serial Korea Selatan tersebut. Dalam cuplikan video promosi film yang tersebar di media sosial, ia beralasan ingin membangun karakternya sendiri, tanpa terpengaruh oleh interpretasi aktor aslinya, Ahn Hyo Seop.

“Gue sempat nonton di episode satu. Cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director,” ujar putra dari Umi Pipik itu dalam konferensi pers, Senin, 13 Januari 2025.

Alih-alih mendapat apresiasi, pernyataan ini justru memicu gelombang kritik. Para penggemar menilai keputusan tersebut kurang menghormati sumber aslinya, terutama karena film ini diadaptasi dari Webtoon dan serial yang telah lebih dulu populer. Putra mendiang Ustad Jefri Al Buchori itu juga menyinggung komunitas pencinta budaya Korea dengan menyebut mereka sebagai ‘fans fanatik.’

Baca Juga :  IHSG Berpeluang Menguat Pada Selasa (4/2), Cek Rekomendasi Saham Berikut

“Cukup beban (berperan sebagai Kang Tae Moo di film adaptasi), ditambah juga tau lah ya fans fanatiknya seperti apa, dan kami pun menghargai itu (ekspektasi),” ucapnya dalam podcast On Off yang dipandu Coki Pardede di kanal YouTube Pabrik Jaya Media, rilis Rabu, 22 Januari lalu.

Pernyataan Abidzar semakin memperburuk keadaan, membuat sebagian besar netizen di media sosial menyerukan boikot terhadap film yang dijadwalkan tayang pada Kamis, 6 Februari 2025 itu. Di tengah kegaduhan, Abidzar kemudian juga mengunggah Instagram Story yang merasa dirinya turut menjadi korban perundungan di media sosial. Ia menilai banyak komentar bernada rasis yang membandingkan penampilannya dengan Ahn Hyo Seop.

“Pengen ngejelasin tapi pasti tetap bakal nggak suka. Emang dasarnya udah nggak setuju, mau dijelasin kayak apaan tahu sepertinya akan tetap begitu. Rasisme di Indonesia ternyata masih ada,” tulis Abidzar pada Rabu, 30 Januari.

Falcon Pictures Ikut Angkat Bicara

Rumah produksi yang menggarap film ini, Falcon Pictures, akhirnya ikut angkat bicara. Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada hari yang sama dengan permintaan maaf Abidzar, Falcon menyampaikan permohonan maaf kepada publik. “Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon maupun serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya,” tulis Falcon dalam surat terbuka.

Baca Juga :  BPS: RI Deflasi 0,76 Persen di Januari 2025

Mereka juga merinci kerja keras dari 100 kru dan 20 seniman dalam proses penggarapan. Sutradara Rako Prijanto juga disebut telah menggarap film ini dengan penuh kehati-hatian, menggabungkan unsur asli dari Korea dengan sentuhan khas Indonesia. Film ini, yang turut dibintangi oleh Ariel Tatum, disebut menghadirkan nuansa komedi romantis yang relevan dengan isu sosial di Indonesia. Terkait keputusan Abidzar yang enggan menonton versi asli, Falcon Pictures menegaskan bahwa itu merupakan keputusan lumrah masing-masing aktor.

“Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita,” ungkap mereka menambahkan. Di akhir pernyataannya, Falcon kembali menegaskan komitmennya menghadirkan karya yang menghormati sumber aslinya dan tetap relevan bagi penonton lokal. “Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Pilihan Editor: Abidzar Banjir Hujatan Netizen Usai Akui Tak Nonton A Business Proposal Sebelum Syuting

Berita Terkait

Syarat Penting Daftar KIP-Kuliah 2025, Harus Punya Dokumen Ini
Kemenkeu Bantah Daftar Pemangkasan Anggaran Kementerian Lembaga yang Beredar
Bursa Saham Asia Mayoritas Menguat, Dolar AS Melemah
Diisukan Merger dengan Grab, Saham GOTO Bisa Menuju Rp110?
KKNP 63 Umsida Rebranding UMKM Tersembunyi Desa Manting
Syarat dan Prosedur Bayar Pajak Kendaraan Tahunan
Kawasaki Pastikan Launching Motor Baru di IIMS 2025, ZX-25R Terbaru Siap Hadir
Sederet Dampak Kebijakan Efisiensi Prabowo ke Operasional ASN

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:16 WIB

Syarat Penting Daftar KIP-Kuliah 2025, Harus Punya Dokumen Ini

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:10 WIB

Kemenkeu Bantah Daftar Pemangkasan Anggaran Kementerian Lembaga yang Beredar

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:10 WIB

Bursa Saham Asia Mayoritas Menguat, Dolar AS Melemah

Rabu, 5 Februari 2025 - 10:57 WIB

KKNP 63 Umsida Rebranding UMKM Tersembunyi Desa Manting

Rabu, 5 Februari 2025 - 10:37 WIB

Syarat dan Prosedur Bayar Pajak Kendaraan Tahunan

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Siman Bahar Mangkir dari Panggilan KPK, Alasannya Kondisi Kesehatan

Rabu, 5 Feb 2025 - 11:16 WIB

politics

Kisruh Bahlil Larang LPG 3 Kg Dijual di Pengecer

Rabu, 5 Feb 2025 - 11:10 WIB

finance

Bursa Saham Asia Mayoritas Menguat, Dolar AS Melemah

Rabu, 5 Feb 2025 - 11:10 WIB