JUARA.NET – Turnamen bulu tangkis paling bergengsi di dunia, All England, akan menjadi panggung sejarah terhormat bagi ganda putra Malaysia.
Begitulah kata Datuk Razif Sidek, legenda bulu tangkis Malaysia, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, ganda putra Goh Sze Fei-Nur Izzuddin Rumsani dapat mencapai dua tujuan sekaligus, yakni memenangi All England bulan depan dan menjadi nomor 1 dunia.
Razif, yang memenangi gelar All England 1982 bersama saudaranya Jalani, percaya bahwa Sze Fei-Izzuddin memiliki apa yang diperlukan untuk mewujudkannya.
Pasangan independen itu tidak jauh dari puncak ranking dunia.
Mereka sudah menjadi nomor 2 sekarang, hanya Kim Astrup-Ander Skaarup Rasmussen dari Denmark yang berada di depannya.
Pasangan Malaysia terakhir yang memenangi All England adalah Koo Kien Keat-Tan Boon Heong pada tahun 2007.
Baca Juga: Bukan Fajar/Rian, Ganda Putra Ini Dianggap Jadi Sumber Ancaman Terbesar Malaysia di All England Open 2025
Bahkan mantan juara dunia dan peraih medali perunggu Olimpiade 2020 dan 2024, Aaron Chia-Soh Wooi Yik, belum pernah memenangi All England.
Keduanya merupakan ganda putra senior di Malaysia dan masih dianggap yang terbaik, meskipun berperingkat kelima dunia.
Mantan peraih medali perak Olimpiade Goh V Shem-Tan Wee Kiong adalah pemain Malaysia terakhir yang menduduki peringkat nomor 1 dunia, dari 10 November 2016 hingga 9 Maret 2017.
“All England tahun ini terlihat terbuka, tetapi dalam performa saat ini, Sze Fei-Izzuddin memiliki kesempatan untuk menciptakan sejarah di Birmingham,” ucap Razif Sidek.
“Akan menyenangkan jika mereka memenangi gelar bergengsi dan juga menjadi nomor 1 dunia,” tandasnya.
Pria berumur 62 tahun itu mengakui, “Meskipun memiliki banyak pasangan Malaysia berkualitas, kami hanya memenangi satu gelar sejak kesuksesan saya dengan Jalani pada tahun 1982.”
“Tetapi saya percaya kami memiliki peluang bagus untuk memenanginya bulan depan jika Sze Fei-Izzuddin mempertahankan momentum mereka.”
Mereka telah menjadi ganda putra paling konsisten secara global karena mencapai lima final di Tur Dunia dan memenangi empat turnamen.
“Itu adalah rekor yang mengesankan dan mereka juga pantas menjadi nomor 1 dunia,” tegas Razif.
Namun, Razif menambahkan bahwa performa bagus dari finalis All England tahun lalu Aaron-Wooi Yik dan peringkat 12 dunia Man Wei Chong-Tee Kai Wun akan meningkatkan harapan Malaysia untuk memenangi gelar.
Kedua pasangan itu berada di bawah naungan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM).
Baca Juga: Usai Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025, All England Open Jadi Prioritas Utama Leong Jun Hao?
Apalagi dengan kedatangan pelatih master, Herry Iman Pierngadi, yang telah sukses membawa anak didiknya dari Indonesia memenangi tujuh gelar All England sejak kemenangan Kien Keat-Boon Heong sebagai pelatih ganda putra nasional Malaysia.
Pelatih yang dijuluki Coach Naga Api itu diyakini akan membantu perjuangan Aaron-Wooi Yik dan Wei Chong-Kai Wun di All England.
“Saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan Aaron-Wooi Yik dan Wei Chong-Kai Wun untuk menang.”
“Akan menarik untuk melihat apakah Herry IP dapat membantu pasangan BAM itu membuat terobosan. Secara keseluruhan, semuanya tampak positif untuk ganda putra Malaysia,” ungkap Razif Sidek.
Sze Fei-Izzuddin memenangi Japan Open, China Open, Arctic Open, dan finis sebagai runner-up di Final Tur Dunia tahun lalu.
Mereka juga meraih India Open bulan lalu dan akan terbang ke All England sebagai favorit.
Jika Sze Fei-Izzuddin menjadi nomor 1 dunia, mereka akan menjadi pasangan Malaysia ketujuh yang mencapai prestasi tersebut setelah V Shem-Wee Kiong, Razif-Jalani (1989), Cheah Soon Kit-Soo Beng Kiang (1992), Chan Chong Ming-Chew Choon Eng (2002), Choong Tan Fook-Lee Wan Wah (2004), dan Kien Keat-Boon Heong (2007-2008).
Sze Fei-Izzuddin akan menjadi unggulan kedua ganda putra All England 2025, yang digelar 11-16 Maret.
Rekan senegaranya, Aaron-Wooi Yik, menjadi ungguan kelima.
Sedangkan ganda putra terbaik Indonesia saat ini, Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto, menjadi unggulan keempat.
Berbeda dengan pasangan Malaysia, Fajar-Rian sudah dua kali memenangi gelar turnamen Super 1000 yang kini berhadiah 1.450.000 dolar AS atau sekitar Rp23,5 miliar itu.
Yang pertama tahun 2023 dengan mengalahkan senior mereka, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan, 21-17 21-14.
Sementara yang kedua tahun 2024 dengan membungkam Aaron-Wooi Yik 21-16 21-16.