Harga Emas Tertekan di Awal Pekan, Analis: Pelemahan Dolar AS

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Harga emas mengalami tekanan di awal pekan ini setelah aksi ambil untung yang signifikan. Pada Jumat, 14 Februari 2025, harga emas sempat turun di bawah US$2.900 sebelum akhirnya ditutup di level US$2.883 per troy ons, mengalami pelemahan 1,48 persen dalam perdagangan harian. Meskipun demikian, emas masih mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,80 persen.

Menurut analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha tren bullish emas mulai menunjukkan pelemahan berdasarkan analisis pola candlestick dan indikator Moving Average. “Jika tren bullish kembali menguat, harga emas berpotensi naik hingga US$2.922. Namun, jika terjadi reversal, harga emas bisa terkoreksi lebih lanjut hingga US$2.880 sebagai target penurunan terdekat,” ujar Andy dalam keterangan resmi, Senin, 17 Februari 2025.

Faktor utama yang menekan harga emas adalah pelemahan Dolar AS setelah rilis data ekonomi yang beragam. Indeks Dolar AS (DXY) mencapai posisi terendah tahunannya, sementara imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun turun enam basis poin menjadi 4,472 persen.

Baca Juga :  Intip Saham yang Banyak Diborong Asing Saat IHSG Ambruk Kemarin

Penjualan ritel AS yang mengalami penurunan tajam pada Januari, kata dia, turut menekan Greenback. Secara historis, pelemahan dolar biasanya menjadi katalis positif bagi emas sebagai aset safe-haven, tetapi aksi ambil untung oleh investor membatasi lonjakan harga kali ini.

Selain itu, Andy menyebut kebijakan perdagangan Amerika Serikat juga memengaruhi pergerakan pasar emas. Presiden AS Donald Trump dikabarkan mendorong kebijakan tarif timbal balik, tetapi menunda penerapannya untuk membuka ruang negosiasi dengan mitra dagang. Jika ketegangan perdagangan global meningkat, permintaan terhadap emas dapat kembali menguat dalam jangka pendek.

Baca Juga :  SPBU Shell Kehabisan Pasokan, Aktivitas Jual Beli BBM Lumpuh

Di sisi lain, prospek kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) menjadi faktor kunci dalam pergerakan harga emas. Setelah rilis data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, pasar mulai memperhitungkan kemungkinan lebih dari satu kali penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Jika skenario ini terjadi, emas berpotensi memperoleh momentum bullish yang lebih kuat.

Secara keseluruhan, Andy mengatakan pasar emas saat ini berada dalam kondisi yang tidak pasti. Jika harga emas mampu menembus level US$2.922, maka tren kenaikan bisa berlanjut. Sebaliknya, jika tekanan jual semakin kuat, lanjutnya, harga emas dapat terkoreksi lebih dalam ke area US$2.880 atau lebih rendah.

Pilihan Editor: Awal Pekan, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Menjadi Rp 1.671.000 per Gram

Berita Terkait

Cantiknya Arumi Bachsin saat Dampingi Emil Dardak Dilantik Jadi Wagub Jatim, Anggun dalam Balutan Kebaya Putih
Harga Minyak Mentah Naik Jumat (21/2) Pagi, Brent ke US$76,64 dan WTI ke US$72,65
Harga Tembus Rp 1,7 Juta per Gram, Antam (ANTM) Ungkap Produk Emas Terlaris
PT Timah Diminta Selesaikan Tumpang Tindih Lahan Tambang
PT Sanken Argadwija: Pabrik Tutup di Cikarang Bukan Bagian dari Kami
Pabrik Sanken akan Berhenti Beroperasi, Kemenperin Sebut Bukan Produsen Elektronik
10 Kota Terbaik untuk Digital Nomad & Perkiraan Biaya Hidup
Profil Lucky Air, Maskapai China yang Buka Penerbangan Dari dan Menuju Manado

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 12:06 WIB

Cantiknya Arumi Bachsin saat Dampingi Emil Dardak Dilantik Jadi Wagub Jatim, Anggun dalam Balutan Kebaya Putih

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:47 WIB

Harga Minyak Mentah Naik Jumat (21/2) Pagi, Brent ke US$76,64 dan WTI ke US$72,65

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:47 WIB

Harga Tembus Rp 1,7 Juta per Gram, Antam (ANTM) Ungkap Produk Emas Terlaris

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

PT Timah Diminta Selesaikan Tumpang Tindih Lahan Tambang

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

PT Sanken Argadwija: Pabrik Tutup di Cikarang Bukan Bagian dari Kami

Berita Terbaru

politics

Apakah Pramono Ikut Retreat di Magelang? Ini Kata Rano Karno

Jumat, 21 Feb 2025 - 12:07 WIB