Dedi Mulyadi Tekankan Alokasi Anggaran Jabar Perlu Prioritas, Banyak Belanja Tak Penting yang Harus Dievaluasi

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 09:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi  (dok. dedimulyadi71)

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi (dok. dedimulyadi71)

RAGAMUTAMA.COM – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengungkapkan hasil analisisnya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat. Analisis ini dilakukan atas izin Penjabat (Pj) Gubernur Jabar.

“Saya diminta langsung oleh Pj Gubernur untuk menganalisis beberapa belanja yang dinilai kurang relevan. Jadi, ini bukan tindakan melebihi kewenangan, tetapi bagian dari persiapan transisi kepemimpinan,” ujar Kang Dedi dalam sebuah tayangan di media sosialnya.

Dari hasil analisis tersebut, ia menemukan fakta yang mengejutkan.

Banyak alokasi anggaran yang dinilainya tidak mendukung kebutuhan mendasar masyarakat, namun tetap dialokasikan.

Salah satu temuan yang ia soroti adalah anggaran Rp 300 miliar di Dinas Pendidikan Jawa Barat yang digunakan untuk pengadaan alat peraga berupa layar digital.

“Kita kekurangan ruang kelas baru (RKB) untuk SD, SMP, dan SMA, banyak bangunan sekolah yang rusak, tetapi yang dibeli malah layar digital. Kalau ruang kelas dan bangkunya saja tidak ada, buat apa layar digital itu?” tegas Dedi.

Baca Juga :  Ormas Islam Minta Pemerintah Kaji Ulang Rangkap Jabatan Menteri Agama-Imam Besar Masjid Istiqlal

Ia juga menyoroti keterbatasan daya tampung sekolah, terutama di tingkat SMA, yang menyebabkan banyak siswa tidak tertampung.

“Anggaran seperti ini tidak sesuai dengan kebutuhan mendasar masyarakat. Seharusnya, prioritasnya adalah membangun infrastruktur pendidikan,” tambahnya.

Temuan Anggaran Lain yang Tak Efisien
Tidak hanya sektor pendidikan, Dedi juga menemukan alokasi anggaran yang dinilai kurang relevan di sektor kesehatan.

Ia menyebutkan adanya bantuan untuk rumah sakit di berbagai daerah di Jawa Barat dengan nilai ratusan miliar rupiah, namun penggunaan dana tersebut belum jelas.

“Anggaran untuk rumah sakit itu perlu dievaluasi. Kalau memang tidak relevan dengan kebutuhan dasar masyarakat, seharusnya dialihkan ke sektor lain yang lebih mendesak,” jelasnya.

Dedi memperkirakan total anggaran belanja yang tidak efisien ini mencapai Rp 2 hingga Rp 4 triliun per tahun.

Jika dihitung dalam periode lima tahun, jumlahnya bisa mencapai Rp 20 triliun.

“Bayangkan, Rp 20 triliun ini bisa digunakan untuk memperbaiki jalan di Jawa Barat yang membutuhkan sekitar Rp 7 triliun atau mengaliri listrik bagi 100 ribu kepala keluarga yang saat ini masih hidup tanpa listrik,” ujar Dedi.

Baca Juga :  Isa Rachmatarwata Komisaris Telkom Jadi Tersangka, Begini Penjelasan Manajemen Telkom

Selain itu, ia juga menyoroti anggaran Rp 200 miliar untuk kegiatan seremoni dan honor non-ASN sebesar Rp 120 miliar yang menurutnya tidak semestinya.

Komitmen untuk Perubahan
Dedi berjanji akan melakukan perombakan besar terhadap kebijakan anggaran setelah ia resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. “Saya akan mengarahkan anggaran untuk kepentingan publik. Dalam waktu dekat, insya Allah, kami akan mengidentifikasi potensi efisiensi anggaran sebesar Rp 2 hingga Rp 4 triliun setiap tahunnya,” tegasnya.

Ia juga berkomitmen untuk melakukan transparansi dalam pengelolaan anggaran. “Nantinya, semua item anggaran akan diumumkan secara terbuka. Efisiensi anggaran ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat Jawa Barat,” tutup Kang Dedi.

Dengan langkah ini, ia optimis Jawa Barat dapat menjadi provinsi yang lebih maju, dengan alokasi anggaran yang benar-benar mendukung kebutuhan mendasar masyarakat.

Berita Terkait

Tol Berlaku Ganjil Genap Mulai Hari Ini untuk Arus Mudik 2025, Ini Daftar Ruasnya!
Macet di Mana-mana! Arus Mudik Lebaran 2025 Mulai Padat, Sistem One Way Dimulai Siang Ini
BMKG Hadirkan Kanal Cuaca Digital Real-Time untuk Mudik Lebaran 2025
Dua Skema Penempatan Guru Sedang Dimatangkan untuk Sekolah Rakyat
Satgas Preventif Polri Kerahkan Personel dan Satwa K9 Amankan Jakarta Saat Lebaran
Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia Kecelakaan, Ini Kronologi dan Respons Menag
Ratusan Pesawat Disiapkan untuk Angkutan Lebaran 2025, Penumpang Diprediksi Naik 12%
Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Tol Japek dan Kalikangkung untuk Mudik Lebaran 2025

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:50 WIB

Tol Berlaku Ganjil Genap Mulai Hari Ini untuk Arus Mudik 2025, Ini Daftar Ruasnya!

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:24 WIB

Macet di Mana-mana! Arus Mudik Lebaran 2025 Mulai Padat, Sistem One Way Dimulai Siang Ini

Rabu, 26 Maret 2025 - 13:26 WIB

BMKG Hadirkan Kanal Cuaca Digital Real-Time untuk Mudik Lebaran 2025

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:59 WIB

Dua Skema Penempatan Guru Sedang Dimatangkan untuk Sekolah Rakyat

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:59 WIB

Satgas Preventif Polri Kerahkan Personel dan Satwa K9 Amankan Jakarta Saat Lebaran

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB

society-culture-and-history

Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:35 WIB