Rekomendasi Saham Cuan saat IHSG Dibayangi Kebijakan Tarif Trump & Fluktuasi Rupiah

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 09:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini, periode 17-21 Februari 2025, diprediksi bergerak pada level support 6.500 dan berpotensi terkoreksi lebih lanjut menuju 6.300.

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan terdapat dua sentimen utama yang membayangi gerak IHSG, yakni kebijakan tarif Donald Trump dan pergerakan nilai tukar rupiah.

“Pelaku pasar saham perlu untuk mencermati level support IHSG 6.500 yang sangat krusial untuk menjaga pergerakan IHSG semenjak 3 tahun terakhir. Apabila gagal bertahan IHSG berpotensi terkoreksi lebih lanjut ke 6.300,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (17/2/2025).

Dia menjelaskan sentimen perkembangan tarif yang akan diterapkan Trump, terutama terkait reciprocal tariff atau tarif timbal balik untuk partner dagang AS.

Menurutnya, meskipun Trump mengklaim bahwa kebijakan ini adil untuk semua pihak, beberapa negara telah memberikan sinyal akan mengambil langkah balasan apabila AS benar-benar memberlakukan tarif timbal balik.

Kedua, dia menjelaskan terkait pergerakan nilai tukar rupiah. Rupiah diharapkan mengalami penguatan seiring terkoreksinya Indeks Dolar AS (DXY). Korelasi dolar AS dan nilai tukar rupiah dengan IHSG sangat erat. Apabila rupiah menguat maka IHSG juga berpotensi menguat.

Baca Juga :  Direksi & Komisaris Petrindo Jaya Kompak Borong Saham CUAN

Baca Juga : : IHSG Akhiri Fase Konsolidasi, Hari Ini Diproyeksi Menguat ke Level 6.750

Kemudian, dia mengungkap bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya sempat ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 1,54% dalam sepekan lalu,  berada pada level 6.638,45 dari 6.752,57 pada akhir perdagangan, Jumat (14/2/2025).

Dia menjelaskan bahwa pelemahan IHSG terbebani oleh dua top losers IDX ENERGY karena aksi jual asing dan terkoreksinya harga batu bara dan IDX INFRA karena penurunan saham BREN dan TLKM.

Sementara itu, menurutnya dua top gainer sepekan lalu yakni IDX TECHNO karena kenaikan saham BUKA di tengah kenaikan emiten grup Elang Mahkota dan IDX CYCLIC yang ditopang kenaikan saham-saham media FILM dan MNCN.

Kemudian, IPOT merekomendasikan saham-saham berikut untuk trading pada pekan ini, di antaranya: 

Baca Juga :  IHSG Dibuka di Zona Merah, Rupiah Melemah di Tengah Sentimen Global

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB)

Buy PSAB dengan target price 302. PSAB menjadi emiten yang menarik karena harga emas dunia mencapai level tertinggi pada pekan kemarin seiring permintaan akan safe haven asset di tengah ketegangan ekonomi karena perang dagang dan geopolitik.

PT Indika Energy Tbk. (INDY)

Buy INDY dengan target price 1.600. Emiten ini berpotensi menguat tertopang sentimen PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang siap memacu proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan, walaupun produksi baru akan dimulai pada 2026 nanti.

PT Timah Tbk. (TINS)

Buy TINS dengan target price 1.100. Emiten ini berada resistance trendline dan apabila breakout di atas 1.045 berpotensi lanjut ke 1.100. Terlebih, harga timah mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?
GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion
Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun
Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil
PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025
Harga Emas Antam 1 Gram Melambung Rp 33.000 dalam Sepekan
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini di Level Rp1,7 Juta per Gram
6 Ide Bisnis Jasa yang Minim Modal dan Kompetitor, Coba yuk!

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB