Pasar Apartemen Jakarta Siuman, Harga Naik Tipis

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 09:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Pasar apartemen strata atau kondominium di Jakarta akhirnya siuman dan bangkit dari pingsan pada akhir tahun 2024.

Setelah jeda selama dua kuartal, dua proyek baru hadir, yaitu Two Sudirman dan LRT City Tebet Tower Lotus, dengan total 536 unit.

Associate Director Leads Property Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan, hal ini meningkatkan pasokan kumulatif sebesar 0,3 persen (year-on-year) menjadi 259.900 unit.

“Namun, terbatasnya proyek baru mencerminkan kehati-hatian pengembang di tengah melemahnya permintaan,” ujar Martin.

Tingkat penjualan sedikit menurun 0,1 persen (quarter-on-quarter) menjadi 82,7 persen akibat proyek baru.

Namun, dibandingkan tahun 2023, tingkat penjualan relatif stabil karena sedikitnya proyek baru dan permintaan yang masih lemah.

Insentif PPN 100 persen yang kembali diberlakukan perlu diimbangi dengan peningkatan progres konstruksi dan strategi pemasaran inovatif untuk menarik pembeli.

Baca Juga :  IHSG Diprediksi Bakal Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis

Sementara permintaan kumulatif meningkat 0,3 persen (year-on-year) mencapai 215.064 unit pada kuartal empat 2024, dengan 693 unit terjual sepanjang tahun.

Dibandingkan tahun 2023, permintaan tahunan 2024 masih menurun. Insentif PPN 100 persen hanya berlaku untuk proyek yang sudah ada, tidak untuk proyek konstruksi.

Berita penurunan kelas menengah dan dampaknya pada daya beli juga menjadi faktor lemahnya permintaan.

Harga Naik Tipis

Adapun harga jual di Jakarta CBD dan prime area naik tipis 1,8 persen dan 0,8 persen (year-on-year) menjadi Rp 57,5 juta per meter persegi dan Rp 47,5 juta per meter persegi.

Baca Juga :  IHSG Hari Ini Diperkirakan Menguat Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Martin mengatakan, kenaikan harga ini didorong oleh kelanjutan pembangunan proyek, meskipun permintaan masih lesu.

Perpanjangan insentif PPN 100 persen hingga 2025 dan target pertumbuhan ekonomi 8 persen diharapkan mendorong pemulihan pasar properti, khususnya kondominium.

Kenaikan tarif PPN untuk properti mewah menjadi 12 persen diperkirakan tidak berdampak signifikan bagi pembeli kelas atas. Pasar properti mewah diproyeksikan tetap stabil.

Kendati demikian, Martin menyarankan pengembang untuk beradaptasi dengan tren pasar dan kebijakan pemerintah untuk memaksimalkan peluang pada tahun 2025.

“Kolaborasi pemerintah dan pengembang akan menjadi kunci. Pemerintah dapat mempertimbangkan insentif tambahan bagi proyek konstruksi, dengan syarat pengembang menjaga progres pembangunan, untuk membangun kepercayaan dan menjaga stabilitas pasar,” tuntas Martin.

Berita Terkait

Basuki Hadimuljono: Pembangunan IKN Tetap Lanjut, Tanpa Alasan Ditunda
PTPP Selesaikan Proyek DAS Serang Senilai Rp 295 Miliar: Banjir Teratasi?
Prediksi Terbaru: Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Melonjak Signifikan?
Mudik Gratis 2025: Fakta Seputar Minat Masyarakat Naik Motor
Tiga Taman Jaksel Bakal Jadi Ikon ASEAN, Ini Rencananya!
Lonjakan Penumpang: 416 Ribu Lebih Pilih Kereta Bandara Railink Saat Libur Lebaran 2025
PLTB Tolo Beroperasi Penuh: PTPP Rampungkan Investasi Rp 375 Miliar
Hashim Djojohadikusumo dan Otorita IKN Bangun Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kelawasan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 11:39 WIB

Basuki Hadimuljono: Pembangunan IKN Tetap Lanjut, Tanpa Alasan Ditunda

Senin, 14 April 2025 - 15:11 WIB

PTPP Selesaikan Proyek DAS Serang Senilai Rp 295 Miliar: Banjir Teratasi?

Minggu, 13 April 2025 - 06:27 WIB

Prediksi Terbaru: Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Melonjak Signifikan?

Sabtu, 12 April 2025 - 19:39 WIB

Mudik Gratis 2025: Fakta Seputar Minat Masyarakat Naik Motor

Sabtu, 12 April 2025 - 07:48 WIB

Tiga Taman Jaksel Bakal Jadi Ikon ASEAN, Ini Rencananya!

Berita Terbaru