Grid.ID– Aktris Stranger Things, Millie Bobby Brown, mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki banyak teman.
Sejak bergabung dengan serial Netflix tersebut pada usia 11 tahun, ia merasa kesulitan dalam membangun hubungan sosial dengan orang-orang seusianya.
Faktor pendidikan privat di lokasi syuting serta pandemi Covid-19 yang semakin menjauhkannya dari rekan-rekan mainnya seperti Finn Wolfhard, Noah Schnapp, Caleb McLaughlin, Gaten Matarazzo, dan Sadie Sink turut memperburuk situasi.
Millie mengatakan hal itu dalam wawancaranya dengan majalah Vanity Fair.
“Aku tidak punya banyak teman karena siapa diriku. Aku tidak bersekolah secara normal, jadi aku tidak memiliki keterampilan sosial yang baik dengan orang-orang seusia dan dalam menjalin pertemanan.”
“Aku cukup berjuang dengan hal itu. Aku melewatkan beberapa pengalaman, tetapi aku sedang berusaha mengatasinya,” katanya dikutip dari AsiaOne, Minggu (16/2/2025).
Aktris berusia 20 tahun yang kini menikah dengan Jake Bongiovi ini juga mengakui bahwa kebingungan dirinya dalam menemukan identitas selama masa remaja tercermin dalam perannya sebagai Eleven di Stranger Things.
“Aku menerapkan apa yang aku pelajari sebagai seorang anak, atau apa yang aku alami, ke dalam Eleven.”
“Identitas Eleven adalah hal besar yang kami perjuangkan.”
“Apakah dia akan berpakaian seperti perempuan? Atau mengenakan kemeja milik ayah angkatnya, Hopper? Atau dia akan menjadi seperti yang diinginkan teman-temannya?” ujarnya.
Millie juga menuturkan bahwa pada saat itu, ia sendiri masih mencari tahu gaya yang paling sesuai dengan dirinya, apakah lebih feminin, maskulin, androgini, atau gaya grunge.
Baca Juga: Trailer Perdana Godzilla vs Kong Sudah Dirilis, Hadirkan Pertarungan Sengit Dua Raksasa
“Aku menerapkan kebingungan itu ke dalam Eleven,” tambahnya.
Di luar dunia akting, Millie menjalankan pusat penyelamatan hewan bernama Joey’s Friends di peternakannya di Georgia.
Ia juga mengambil kelas di bidang kedokteran hewan agar dapat lebih berperan langsung dalam perawatan hewan-hewan yang diselamatkan.
Bahkan, ia membeli mesin ultrasound sendiri untuk memeriksa kehamilan hewan-hewan tersebut.
“Aku bisa mengobati luka, mengukur denyut nadi, memantau tekanan darah, dan hal-hal lainnya.”
“Aku juga mencatat semua rekam medis mereka sendiri. Sekarang aku hanya perlu menyelesaikan magangku, seperti menghadiri operasi dan sebagainya,” jelasnya.
Menurut Millie, kampanye adopsi di media sosial memang berguna dalam jangka pendek, tetapi untuk benar-benar memberikan dampak, seseorang harus benar-benar turun tangan dan bekerja langsung.
(*)