Perolehan Kontrak Baru dari BUMN dan Swasta Turun, WIKA: Kondisi Bisnis yang Menantang

- Penulis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 09:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyatakan saat ini perseroannya sedang menghadapi tantangan, yaitu penurunan perolehan kontrak baru. Emiten dengan kode WIKA itu mengatakan penurunan berasal dari tender proyek pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun swasta.

“Saat ini Perseroan tengah menghadapi kondisi bisnis yang menantang, yang disebabkan adanya penurunan tender proyek di tahun 2024,” kata Corporate Secretary Mahendra Vijaya dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 14 Februari 2025.

Berdasarkan informasi terkait Pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A, WIKA menyampaikan bahwa perseroan saat ini masih dalam keterbatasan likuiditas yang dilatarbelakangi kondisi usaha industri konstruksi yang menantang. Selain itu, WIKA juga mengalami keterbatasan unrestricted cash atau uang tunai yang dapat dibelanjakan dari penyerapan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima di tahun 2024 belum dapat dilakukan sesuai rencana awal. Kondisi ini akibat adanya dinamika kebijakan dan kondisi proyek.

Baca Juga :  Usai Kemarin Anjlok, IHSG Hari Ini Diperkirakan Balik Menguat

Mahendra mengatakan WIKA saat ini sedang mendorong produksi yang berasal dari kontrak berjalan untuk mengatasi penurunan penjualan dan penerimaan cash perseroan. Selain itu, WIKA juga menjalankan transformasi untuk memperkuat eksekusi proyek dengan lean construction. “Meningkatkan efisiensi dan memperkuat tata kelola perseroan,” kata dia.

Tak hanya itu, WIKA juga saat ini sedang memperluas pasar untuk menggali potensi proyek dan mengerjakan proyek dari BUMN atau swasta yang mendukung Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini bagian dari usaha WIKA untuk meningkatkan perolehan kontrak baru dan memulihkan likuidasi dalam kondisi konstruksi yang minim.

“Perseroan juga membuka peluang strategic partnership dengan pihak swasta maupun asing guna meningkatkan peluang perolehan proyek serta keterlibatan perseroan pada proyek investasi asing,” kata Mahendra.

Baca Juga :  ADRO Siapkan Rp 4 Triliun untuk Buyback Saham: Peluang Investasi?

Hingga 14 Februari, WIKA menyatakan perseroannya belum mendapatkan kontrak baru di 2025 untuk menghasilkan arus kas masuk yang dapat digunakan untuk membayar atas keseluruhan nilai obligasi dan sukuk. Padahal, pembayaran sukuk dan obligasi jatuh tempo pada 18 Februari 2025.

WIKA memastikan saat ini perseroannya belum ada rencana untuk berkolaborasi atau diversifikasi usaha untuk mengatasi masalah ini. WIKA akan tetap fokus pada bisnis konstruksi sesuai arahan para pemegang saham. Selain itu, WIKA juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan swasta maupun asing untuk meningkatkan peluang perolehan proyek. “Sesuai arahan pemegang saham,” kata Mahendra.

Pilihan Editor: WIKA Suntik Modal Rp18,99 Miliar ke Anak Usaha: Percepat Proyek SPAM Jatiluhur

Berita Terkait

IPO 2024: 13 Emiten Raup Rp6,93 Triliun, Ini Dia Juara Pendanaannya!
Volatilitas Pasar Tinggi? Saham EXCL Jadi Pilihan Aman, Ini Analisisnya
IHSG Melemah: Analis Ungkap Penyebab dan Strategi Investor Hadapi Guncangan
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian
Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Brigit Biofarmaka
IHSG Melemah 0,13% di Sesi Pertama Rabu
Laba Bersih Sinar Terang Mandiri
Penjualan Eceran Melonjak 3,3% Jelang Ramadan 2025, Bank Indonesia Ungkap Data Terbaru

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 15:11 WIB

IPO 2024: 13 Emiten Raup Rp6,93 Triliun, Ini Dia Juara Pendanaannya!

Rabu, 16 April 2025 - 15:07 WIB

Volatilitas Pasar Tinggi? Saham EXCL Jadi Pilihan Aman, Ini Analisisnya

Rabu, 16 April 2025 - 13:47 WIB

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian

Rabu, 16 April 2025 - 13:31 WIB

Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Brigit Biofarmaka

Rabu, 16 April 2025 - 13:24 WIB

IHSG Melemah 0,13% di Sesi Pertama Rabu

Berita Terbaru