BOLASPORT.COM – Tim juara bertahan, Uzbekistan bakal jadi lawan kedua Timnas U-20 Indonesia di Grup C Piala Asia U-20 2025.
Laga tersebut bakal digelar pada 16 Februari 2025 di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, Shenzhen, China, Minggu (16/2/2025).
Uzbekistan membawa modal positif sebelum jumpa Timnas U-20 Indonesia.
Pasalnya, tim asuhan Farkhod Nishonov sukses menang 1-0 atas Yaman di laga perdana.
Timnas U-20 Indonesia datang ke laga ini dengan modal kurang baik.
Pasalnya, di laga perdana, Iran sukses menghajar Garuda Nusantara dengan skor 3-0.
Uzbekistan bukan lawan asing bagi Indonesia, khususnya bagi Indra Sjafri.
Indra Sjafri pernah dua kali memimpin Garuda Nusantara saat menghadapi Uzbekistan di semua ajang.
Baca Juga: Pelatih Iran Kecewa Usai Hanya Menang 3-0 Atas Timnas U-20 Indonesia: Harusnya Tambah Gol Lagi!
Dua pertemuan tersebut berakhir dengan kekalahan.
Pertemuan pertama terjadi pada Piala Asia U-19 2014 dan uji coba di Jakarta pada Januari 2024.
Timnas U-20 Indonesia kalah 1-3 atas Uzbekistan pada 2014 dan kalah 2-3 di Jakarta tahun lalu.
Di level yang sama, Timnas U-20 Indonesia pernah bertemu dengan Uzbekistan pada Piala Asia U-20 2023.
Kala itu, Uzbekistan ditahan imbang 0-0 oleh Garuda Nusantara.
Di level U-23, Indra Sjafri pernah menghadapi Uzbekistan di ajang Asian Games 2022 Hangzhou, China.
Kala itu, Indonesia harus kalah 0-2 atas Uzbekistan di babak 16 besar.
Pelatih Yaman, Mohammed Hasan Albadani memberi kode berbahaya bagi Indra Sjafri.
Baca Juga: Klasemen Grup D Piala Asia U-20 2025 – Jepang dan Korea Selatan Belum Temui Halangan Berarti, Thailand Juru Kunci
Usai kalah dari Uzbekistan, Albadani menyebut tim tersebut jadi salah satu lawan terkuat di benua Asia.
“Kalah dalam sepak bola adalah hal yang wajar,” ujar Albadani dilansir BolaSport.com dari laman resmi AFC.
“Namun kami harus mengakui bahwa kami bermain melawan salah satu tim terkuat di Asia,” lanjutnya.
Namun, dirinya senang usai timnya berhasil menahan agresivitas Uzbekistan sepanjang laga.
Albadani menganggap bahwa timnya kurang beruntung saat kalah lawan Uzbekistan.
“Meskipun perbedaan level antara kami dan Uzbekistan jauh, kami berhasil menghentikan mereka dalam banyak kesempatan,” ujar Albadani.
“Babak kedua menguntungkan kami namun kami tidak beruntung.”
“Dan terkadang, sepak bola berjalan dengan detail yang bagus dan kami melewatkannya,” lanjutnya.