IHSG Dibuka Tertekan, Rupiah Menguat, Pasar Waspadai Sentimen Global

- Penulis

Jumat, 14 Februari 2025 - 10:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.05 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.651,01 atau naik 37,44 poin (0,57 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.613,56.

Sebanyak 207 saham melaju di zona hijau dan 95 saham di zona merah. Sedangkan 204 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 572,01 miliar dengan volume 639,61 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan sentimen penggerak IHSG hari ini. Dari luar negeri, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat untuk menandatangani tarif resiprokal.

Hal ini diproyeksikan dapat memberikan serangan terhadap IHSG.

Meskipun pasar obligasi juga ikut melemah, tetapi ada potensi peralihan aset investasi ke instrumen yang lebih aman di tengah tingginya volatilitas pasar saham. Obligasi dinilai menjadi salah satu pilihan yang baik,

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.560–6.660,” kata dia dalam analisisnya, Jumat (14/2/2025).

Baca Juga :  Ini Dia Daftar Barang Bebas Tarif 32% Ala Trump!

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren naik jangka pendek menuju resisten terdekat di 6.745 selama masih bergerak di atas level 6.510 sebagai support minor.

Di sisi lain, adanya penembusan di bawah 6.480 akan membuka jalan untuk melanjutkan tren turun sebelumnya menuju 6.355.

“Level support IHSG berada di 6.480, 6.355, dan 6.254, sementara level resistennya di 6.745, 6.896, dan 7.041. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak bervariasi, dengan Strait Times turun 0,24 persen (9,16 poin) di level 3.873,42, Shanghai Composite turun 0,19 persen (6,39 poin) di level 3.326,09.

Sementara, Nikkei 225 turun 0,54 persen (215 poin) ke level 39.260,50, dan Hang Seng naik 1,46 persen (317,38 poin) ke level 22.131,75.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 16.301 per dollar AS atau menguat 60 poin (0,37 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.361 per dollar AS.

Baca Juga :  Deretan Saham Melejit Lebih dari 100% Sepanjang Januari 2025 saat IHSG Lesu

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, indeks dollar AS kembali dalam tekanan pagi ini sudah mendekati kisaran 106 karena pasar berekspektasi, data indikator inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) AS bakal menunjukan penurunan. Ini berkebalikan dengan ekspektasi sebelumnya, tingkat inflasi di AS akan lebih tinggi dari sebelumnya.

“Rupiah mungkin akan terbantu menguat hari ini dengan sentimen tersebut. Potensi penguatan ke arah 16.300, dengan level resisten di kisaran 16.380-16.400,” ungkap dia.

Namun di sisi lain, Ariston bilang, harga emas internasional terlihat terus naik dari kemarin dan mendekati level tertinggi di kisaran 2.940 dollar AS per troy ons.

Hal ini bisa mengindikasikan kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global saat ini yang dibayangi oleh isu perang dagang belum mereda. Kekhawatiran ini bisa menahan penguatan rupiah hari ini.

Adapun, perubahan sentimen di kebijakan ekonomi AS bisa mendorong pelemahan rupiah lagi.

Berita Terkait

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset
Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif
IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?
Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 06:39 WIB

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 April 2025 - 05:35 WIB

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif

Sabtu, 19 April 2025 - 02:59 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB

society-culture-and-history

Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:35 WIB