Kemenhub Lakukan Perhitungan Diskon Tiket Pesawat Lebaran 2025

- Penulis

Jumat, 14 Februari 2025 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan perhitungan kemungkinan besaran tiket pesawat saat momen Lebaran 2025. 

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penghitungan diskon tiket pesawat dengan mempertimbangkan jumlah masyarakat yang akan mudik pada Lebaran mendatang. 

“Lagi di obrolin, ini kan lebih banyak, ngitungnya lebih banyak. Jumlah yang pulang lebih banyak, jadi ngitungnya harus lebih akurat. Pelan-pelan, nanti salah,” kata Dudy kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (13/2/2025). 

Baca Juga : Untung-rugi Diskon Tiket Pesawat Lebaran 2025

Meski demikian, Dudy belum merilis kemungkinan besaran diskon tiket pesawat. Pihaknya masih akan melakukan kajian dengan lebih akurat. 

Sebelumnya, Dudy Purwagandhi mengusulkan kembali diskon tiket pesawat saat momen Lebaran 2025 karena memberikan dampak positif terhadap industri penerbangan nasional.  

Baca Juga : : Menhub Dudy Usulkan Tiket Pesawat Diskon Lagi Saat Lebaran 2025

Dudy menjelaskan Kementerian Perhubungan telah dan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder yang berkaitan dengan angkutan udara untuk membahas rencana penurunan harga tiket pesawat pada masa Lebaran 2025.  

Baca Juga :  [POPULER OTOMOTIF] United Luncurkan Motor Listrik Khusus Ojol | Kemenhub Usulkan Kebijakan WFA | Jadwal dan Harga Tiket IIMS 2025 di JIExpo

“Pada prinsipnya, kami memiliki semangat yang sama untuk memberikan harga tiket pesawat yang terjangkau kepada masyarakat. Kita sama-sama berharap semoga kebijakan penurunan harga tiket pesawat dapat kembali diterapkan pada masa angkutan Lebaran tahun ini,” kata Menhub Dudy, Rabu (5/2/2025).  

Baca Juga : : Menko AHY Kaji Wacana Diskon Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal saat Lebaran 2025

Dudy mengklaim kebijakan diskon tiket pesawat memberikan dampak positif terhadap industri penerbangan nasional.  

Hal tersebut tercermin dari data Kemenhub yang memperlihatkan penerbangan domestik mengalami pertumbuhan sebesar kurang lebih 10,3% secara year on year (YoY) dengan rata-rata load factor 80%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024 yang berada di angka 5% (YoY).

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (INACA) berharap kebijakan diskon tiket pesawat 10% saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 tidak diberlakukan lagi.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, menilai kebijakan ini tidak sejalan dengan meningkatnya biaya operasional maskapai.

Baca Juga :  IHSG Berpeluang Rebound di Tengah Tekanan Eksternal

Denon menjelaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah hingga Rp16.000 per dolar AS serta fluktuasi harga avtur semakin membebani industri penerbangan. Dia pun berharap pemerintah mempertimbangkan dampak jangka panjang kebijakan ini agar tidak terus membebani maskapai.

Baca Juga : BPS: Diskon Tiket Pesawat Dongkrak Jumlah Penumpang Desember 2024

“Jadi saya tidak berharap diskon ini terus dilanjutkan. Kebutuhan biaya operasional maskapai juga dari waktu ke waktu meningkat,” kata Denon di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Sementara itu, survei yang dilakukan INACA bersama Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) menunjukkan bahwa 69% penumpang menilai harga tiket tidak banyak berubah meski ada diskon. Selain itu, 66% penumpang tetap melakukan perjalanan udara tanpa terpengaruh kebijakan tersebut.

Terpisah, Head of Government Relations and Communications Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Soemawilaga, menekankan bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat perlu dibahas secara mendalam dengan seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan.

Berita Terkait

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?
GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion
Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun
Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil
PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025
Harga Emas Antam 1 Gram Melambung Rp 33.000 dalam Sepekan
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini di Level Rp1,7 Juta per Gram
6 Ide Bisnis Jasa yang Minim Modal dan Kompetitor, Coba yuk!

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB