RAGAMUTAMA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tahap 2 di Kota Bandung telah mencapai langkah signifikan dengan distribusi yang menyentuh 21.271 siswa.
Program ini menjangkau tujuh kecamatan, yaitu Cicendo, Sukajadi, Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul, dan Coblong, memberikan manfaat kepada 40 sekolah yang tersebar di wilayah tersebut.
Pembagian manfaat ini terbagi dalam dua tahap, dengan tahap pertama melibatkan 9 SD dan 5 SMP, sedangkan tahap kedua mencakup 1 TK, 21 SD, dan 4 SMP.
Penjabat Wali Kota Bandung, A Koswara, meninjau pelaksanaan program ini di SDN 140 Arcamanik pada Senin, 13 Januari 2025.
Koswara mengungkapkan bahwa total 21.271 siswa kini dapat menikmati manfaat dari program ini. Menurutnya, salah satu tujuan utama adalah memastikan bahwa para siswa menerima perhatian yang cukup dari pemerintah, termasuk penyediaan makanan bergizi yang telah dihitung dengan teliti oleh ahli gizi.
“Para siswa tentunya sangat senang mendapatkan perhatian ini. Mereka kini bisa belajar dengan gizi yang tepat karena setiap komponen kalori dan nutrisi sudah dihitung,” ujar Koswara.
Ia juga menyampaikan bahwa keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam program ini akan segera dibahas lebih lanjut, mengingat pentingnya peran mereka dalam rantai pasokan makanan bergizi ini.
Koswara menambahkan bahwa setiap dapur produksi mampu menyuplai 3.000 hingga 3.500 paket makanan setiap harinya.
Di wilayah Arcamanik, tim yang bekerja terdiri dari 10 hingga 12 orang, dan ada rencana untuk melibatkan lebih banyak warga sekitar melalui pelatihan khusus. Dengan produksi sebanyak itu, kualitas makanan dan distribusinya menjadi kunci penting dalam keberhasilan program ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Satana, menjelaskan bahwa pada tahap kedua ini, program MBG juga menjangkau TK, meskipun jumlah penerima masih terbatas, yaitu 113 siswa.
Tantan optimis bahwa program ini akan terus berkembang, dengan rencana untuk menambah satu kecamatan lagi, yakni Lengkong, setelah Lebaran mendatang.
“Dengan rencana untuk mencakup 30 persen dari total siswa SD dan SMP di Bandung tahun ini, kami berharap jumlah penerima MBG dapat mencapai 60.000 siswa pada akhir 2025,” tambah Tantan.
Menurutnya, kualitas gizi dan sanitasi menjadi prioritas utama dalam program ini, dengan penjaminan dari ahli gizi serta pemeriksaan ketat terhadap kebersihan dapur yang mempersiapkan makanan.
Dengan terjaminnya kualitas gizi dan standar kebersihan, program Makan Bergizi Gratis ini bukan hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa.