JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengancam memolisikan oknum yang ketahuan menjadi calo tiket kereta Mudik Lebaran 2025.
Hal ini diungkap oleh Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Anne Purba untuk merespons ramainya keluhan warga net terkait dugaan calo tiket kereta api yang marak terjadi pada masa penjualan tiket untuk perjalanan mudik Lebaran 2025.
Anne bilang pihaknya telah menerapkan sistem yang memastikan setiap tiket kereta api dibeli satu penumpang lewat face recognation.
“Pengembangan sistem ticketing online sampai face recognation yang terkoneksi ke KTP pengguna menjadi upaya kami dalam memerangi calo. Jika ada yang terbukti melakukan percaloan, kami akan proses secara hukum. 24 jam laporkan ke KAI-121,” ujar Anne saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Baca juga: KAI Buka Suara Soal Perlintasan Sebidang yang Tak Dijaga
Anne pun mengimbau kepada masyarakat untuk membeli tiket kereta api melalui website resmi KAI atau melalui mitra penjualan resmi yang bekerja sama dengan KAI.
Sementara tiket kereta bisa dibeli langsung di loket stasiun yang melayani penjualan tiket Go Show pada waktu tiga jam sebelum jadwal keberangkatan kereta.
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan keluhan warganet terkait dugaan calo tiket kereta api yang marak terjadi pada masa penjualan tiket untuk perjalanan mudik Lebaran 2025.
Baca juga: Ini Upaya ASDP dan Pelni Hilangkan Calo Tiket Selama Nataru 2024/2025
Akun media sosial X, @oku***fans bahkan membagikan informasi dugaan calo tiket KA Bengawan, KA Airlangga, KA Serayu, KA Kutojaya Selatan, dan KA Kahuripan dengan jadwal keberangkatan saat mudik.
Calo tiket kereta api itu menaikkan harga tiket yang dijualnya. Sebagai contoh, tiket KA Kutojaya Selatan dijual seharga Rp 220.000 dari harga normal Rp 62.000.
Akun lain, @Sai***ils22 ikut bercerita, dia sengaja berniat membeli tiket kereta api untuk mudik sejak jam 23.30. Namun, tiket yang diincar habis terjual pukul 00.01.
Sementara, akun @Tata****or menyebutkan, maraknya dugaan calo tiket kereta api ini karena adanya fitur ganti data penumpang di KAI Access.
“Bisnis baru karena di kai acces emang ada fasilitas ganti data penumpang atau apa itu namanya pokoknya pindah kepemilikan,” tulisnya.
Baca juga: Efisiensi Anggaran Kemenhub, KAI Pastikan Kereta Api PSO Masih Ada
