Akan Di-Buyback Rp 3 Triliun, Harga Saham Blue Chip Terus Turun dan Makin Murah

- Penulis

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Harga saham blue chip sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah melemah sangat dalam selama setahun terakhir. Kabar baiknya, saham blue chip ini akan dilakukan pembelian kembali (buyback). Kapan saat yang tepat untuk mulai investasi di saham blue chip ini?

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang tidak mudah dimanfaatkan sebagai alat spekulasi. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental bagus dan memiliki nilai kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45 dan IDX30. Saham di indeks LQ45 dan IDX30 yang akan dilakukan buyback adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Manajemen BBRI telah mengumumkan bakal kembali melakukan buyback pada tahun 2025 ini. Sekurang-kurangnya, dana yang disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut senilai Rp 3 triliun yang berasal dari kas internal BRI sesuai peraturan yang berlaku.

Sebagai catatan, BRI terakhir melakukan buyback pada 2023 lalu setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Maret 2023. Kala itu, nilai maksimum yang ditetapkan untuk melakukan buyback senilai Rp 1,5 triliun.

Adapun, untuk perkiraan periode buyback saham akan dilakukan mulai 12 Maret 2025 sampai 11 Maret 2026. Tentunya, ini perlu meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS BRI 2025 yang diagendakan berlangsung pada 11 Maret 2025.

“Treasury Stock hasil Buyback 2025 akan direalisasikan sebagai keberlanjutan Program Kepemilikan Saham,” tulis manajemen dalam prospektusnya, dikutip Senin (3/2).

  BBRI Chart by TradingView  

Baca Juga :  Target Baru Harga Saham MEDC saat Target Penjualan Dikerek 9,75%

Manajemen pun juga memastikan pelaksanaan Buyback 2025 tidak menyebabkan kekayaan bersih BRI menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan, ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. Selain itu, Buyback juga tidak berdampak signifikan pada pendapatan dan biaya operasional BRI.

Di tengah rencana buyback, harga saham BBRI masih dalam tekanan. Harga saham BBRI bahkan sempat melemah di bawah Rp 4.000.

 

Harga saham BBRI pada perdagangan Selasa 11 Februari 2025 ditutup di level 4.010, naik tipis 40 poin atau 1,01% dibandingkan sehari sebelumnya. 

Sejak awal tahun 2025, harga saham BBRI terakumulasi melemah 200 poin atau 4,75%. Lalu, dalam setahun terakhir atau secara year on year (yoy), harga saham BBRI terakumulasi anjlok 2.015 poin atau 33,44%

Tonton: Perang Dagang Berkobar Usai Trump Umumkan Tarif Impor

Analis sekaligus CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengungkapkan buyback saham seringkali mengindikasikan optimisme manajemen terhadap perusahaan itu sendiri. Di mana, optimisme tersebut akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan investor. 

Tak hanya itu, Praska juga mengungkapkan dengan adanya buyback mampu membuat fundamental perusahaan lebih menarik. Misalnya, earning per share (EPS) yang meningkat karena penurunan porsi saham yang beredar. 

Buyback juga terkadang dilakukan karena saham perusahaan tergolong undervalued,” ujar Praska.

Ia menambahkan saham big banks memang sedang berada di area price book to value (PBV) sangat murah, terkhusus BRI, BCA, dan BNI. Sementara, Bank Mandiri berada pada area murah karena  secara historis selama tiga tahun belakang.

Seperti diketahui, BCA memiliki PBV 5,55x, BRI memiliki PBV 1,94x, dan BNI memiliki PBV 1,10x. Untuk Bank Mandiri, PBV-nya sekitar 1,87x.

Baca Juga :  Saham BBRI, BMRI, BBCA Terkoreksi: Analisis Sesi I, Selasa 8 April

“Menurut saya ini waktu beli karena memanfaatkan waktu koreksi pasar, jadi bisa dapat harga lebih murah,” ujar Praska.

Sependapat, Investment Analyst PT Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan berpendapat ketika suatu perusahaan berani melakukan buyback, artinya mereka menilai sahamnya undervalued dan memiliki potensi kenaikan di masa mendatang.

Ekky juga menambahkan pada aksi buyback ini sejatinya bisa diikuti oleh big banks lainnya yang harganya juga masih tergolong murah. Namun, ia menyadari keputusan tersebut kembali lagi pada kebijakan dan prioritas manajemen masing-masing bank, karena setiap bank memiliki kondisi keuangan dan strategi yang berbeda.

Ia pun berpandangan rencana buyback yang dilakukan BRI pun menambah daya tarik saham mereka yang target harganya mencapai Rp 4.600 per saham. Alasannya, secara teknikal harga saham BRI mulai stabil setelah mengalami koreksi signifikan dalam beberapa bulan terakhir. 

“Ditambah lagi, BBRI dikenal sebagai emiten bank dengan dividen yield yang menarik, yang dapat menjadi daya tarik bagi investor menjelang musim pembagian dividen di kuartal kedua,” ujar Ekky.

Selain BRI, Ekky juga mengungkapkan BNI dan BSI juga bisa menjadi opsi menarik. Alasannya, BNI memiliki valuasi yang masih tergolong murah dibandingkan bank besar lainnya, sementara BSI diuntungkan oleh pertumbuhan perbankan syariah yang masih potensial di Indonesia.

Ia pun menargetkan harga saham BNI di tahun ini bisa mencapai Rp 5.000 per saham. Sementara, untuk BSI, dalam jangka pendek berpeluang untuk kembali di atas Rp 3.000 dengan target ke Rp 3.350

 

Berita Terkait

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya
Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu
Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan
Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya
AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025
India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing
Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024
Tarif Trump Picu Kekhawatiran, The Fed Tahan Suku Bunga Akhir Tahun Ini?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 22:47 WIB

Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu

Sabtu, 19 April 2025 - 22:11 WIB

Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan

Sabtu, 19 April 2025 - 21:23 WIB

Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya

Sabtu, 19 April 2025 - 20:56 WIB

AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025

Sabtu, 19 April 2025 - 20:51 WIB

India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia

Minggu, 20 Apr 2025 - 00:15 WIB