Jakarta, IDN Times– Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan koordinasi dalam memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang bulan Ramadan.
Langkah ini dinilai penting untuk mengantisipasi lonjakan harga karena permintaan tinggi selama ramadan.
“Saya berharap kepada Bapak/Ibu sekalian untuk konsolidasi lagi, terutama tim TPID dan teman-teman dari kementerian dan lembaga. Untuk konsolidasi lagi. Kita mulai berhitung mempersiapkan sampai dengan hari raya,” ujar Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Kemendagri Pangkas Anggaran Dukcapil, Semula Rp2,2 T Jadi Rp328 M
Baca Juga: Kemendagri Pangkas Anggaran Dukcapil, Semula Rp2,2 T Jadi Rp328 M
1. Inflasi ramadan biasanya lebih tinggi ketimbang lebaran
Tomsi mengingatkan, inflasi pada periode ramadan biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan lebaran. Oleh karena itu, dia menekankan perlunya langkah konkret berdasarkan situasi terkini agar kenaikan harga dapat diantisipasi lebih awal.
“Dalam kesempatan pagi hari ini, kami berharap betul untuk ada langkah-langkah yang konkret dengan membaca situasi yang terkini untuk bisa nantinya dilaksanakan,” ujar Tomsi.
Pengendalian inflasi, menurut Tomsi harus dilakukan secara proaktif, terutama untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga setiap tahun. TPID diminta mengambil langkah konkret sebelum harga naik agar pengendalian inflasi semakin efektif di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Deretan Potret Kondisi Akmil Magelang Jelang Retreat Kepala Daerah
Baca Juga: Deretan Potret Kondisi Akmil Magelang Jelang Retreat Kepala Daerah
2. Lonjakan permintaan makanan dan minuman jadi penyebab utama inflasi
Sementara itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut, lonjakan permintaan, khususnya pada kelompok makanan dan minuman menjadi faktor utama penyebab inflasi.
“Kalau belajar dari tahun lalu, pada saat awal Ramadan di Maret 2024, terjadi inflasi makanan, minuman, dan tembakau, sebesar 0,41 persen. Tetapi kemudian di April setelah lebaran, tekanan inflasinya berkurang,” jelasnya.
3. Komoditas utama yang perlu diawasi daging ayam ras, telur, dan bawang putih
Tomsi meminta agar setiap daerah mengawasi sejumlah komoditas utama yang perlu diwaspadai seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. Ini mengingat komoditas tersebut mengalami kenaikan harga signifikan pada Ramadan tahun sebelumnya.
“Lebaran itu biasanya relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat puasa (Ramadan), karena di puasa itu relatif lebih besar demand-nya,” katanya.
Baca Juga: Kaltim Catat Inflasi 0,21 Persen pada Januari 2025
Baca Juga: Kaltim Catat Inflasi 0,21 Persen pada Januari 2025