Berlokasi di Propinsi Tainan, Taiwan, musium Chimei adalah salah satu tujuan wisata para turis lokal dan turis mancanegara. Total luas areanya 12 hektar terdiri dari taman luas, danau dan bangunan besar 2 lantai dari musium itu sendiri.
Ketika membaca itinerary yang disusun anak saya, berangkat dari Kaohsiung ke Tainan naik mobil sewa, first stop Chimei Museum, saya tidak terlalu antusias. Seperti pernah saya tulis di tulisan sebelumnya, i am not a museum person.
Tapi ketika memasuki gerbang musium dan dari jauh melihat bangunan musium dengan kubah melengkung dan pilar-pilar tinggi, saya mulai berubah pikiran. Indah sekali tampak luarnya.
Dari tempat supir mobil sewa menurunkan kami di trotoar yang lebar, mata saya berkeliling. Dari tempat saya berdiri terlihat jelas bangunan musium di ujung depan sana. Ada 2 lorong simetris di kiri dan kanan saya berdiri, berpagarkan pohon rindang. Di ujung lorong ada kolam bundar dengan patung dewa Apollo dengan kereta kuda di tengahnya. Memutari kolam patung, kita menuju jembatan lebar yang kiri dan kanannya dihiasi patung replika dewa-dewa Yunani. Ada Zeus, Artemis, dan dewa lainnya.
Setelah jembatan barulah kita memasuki halaman musium. Tapi kita dilarang menginjak rumput, jadi kita harus berjalan di sisi kiri atau kanan halaman.
Musium Chimei adalah musium pribadi yang didirikan oleh Shi Wen-Long tahun 1992 dan berlokasi di salah satu gedung milik Chimei Corporation, lalu tahun 2014 dipindahkan ke lokasi yang sekarang. Shi Wen-Long lahir dari keluarga miskin dan satu-satunya hiburan yang bisa dia nikmati di masa kecilnya adalah berkunjung ke musium karena masuk musium tidak dikenakan biaya. Hal ini yang menjadi inspirasinya mendirikan musium untuk dinikmati semua kalangan. Di kemudian harinya Shi Wen-Long adalah pengusaha besar yang masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes.
Di dalam musium pagi itu tidak terlalu banyak pengunjung karena musium baru buka. Harga tiket masuk sebesar NTD200 atau sekitar Rp100.000. Anak saya membeli lewat online jadi kami langsung menuju gate masuk dan menunjukkan barcode pada petugas.
Koleksi benda dalam musium ini dibagi menjadi 5 kategori, yaitu: Seni rupa murni (termasuk lukisan, patung, seni dekoratif, dan furnitur antik); Alat musik; Sejarah alam dan fosil; Senjata dan baju zirah; Barang antik dan artefak.
Ada larangan merekam di dalam ruangan, tapi kita boleh memotret.
Semua ruangan berisi koleksi yang menarik dan menakjubkan. Di ruangan sejarah alam dan fosil semua jenis binatang yang hidup di dunia dibuatkan contoh sesuai asli. Di ruangan senjata dan baju zirah, koleksi persenjataan dari negara-negara di Asia, Afrika sampai Amerika dipajang beserta baju zirah untuk peperangan. Di ruangan alat musik, ada jadwal performans pertunjukan musik. Konon Shi Wen-Long sendiri bisa memainkan biola secara otodidak karena keluarganya terlalu miskin untuk membeli biola dan membayar guru musik.
Karena perjalanan kami masih panjang maka kami hanya sekitar 2 jam di musium. Sebelum keluar gedung kami mampir di toko suvenir di lantai 2, lalu berkeliling di taman pinggir danau sebelum kembali ke mobil.
Bagi pecinta musium, jika sedang berkunjung ke Taiwan, this museum is worthy to visit.