RAGAMUTAMA.COM – Memasuki musim hujan, Pemerintah Kabupaten Bekasi bergerak cepat untuk memastikan stok kebutuhan pokok tetap tersedia dan harga terkendali.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi mitigasi inflasi yang dirancang oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bekasi.
Menurut Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bekasi, Muhamad Ridwan, perubahan cuaca kerap menjadi salah satu tantangan utama yang memengaruhi tren inflasi.
“Cuaca ekstrem bisa berdampak pada distribusi dan produksi kebutuhan pokok seperti cabai dan bawang. Karena itu, kami berupaya memperkuat koordinasi dengan daerah penghasil untuk mengantisipasi lonjakan harga maupun kelangkaan,” jelasnya seusai menghadiri Rapat Pengendalian Inflasi di Command Center Diskominfosantik, Cikarang Pusat, Kamis (9/1/2025).
Kabupaten Bekasi selama ini mengandalkan pasokan dari sejumlah daerah produsen, termasuk Garut dan Subang, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ridwan menegaskan bahwa faktor cuaca memiliki peran besar, baik dalam proses pengiriman maupun saat panen berlangsung. “Awal tahun ini, fokus kami adalah meningkatkan sinergi dengan para produsen demi menjaga kelancaran distribusi barang,” tambahnya.
Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, lonjakan harga kebutuhan pokok sering kali terjadi menjelang hari-hari besar seperti perayaan keagamaan dan pergantian tahun.
Kenaikan harga cabai, daging ayam, serta telur menjadi catatan penting yang perlu diantisipasi.
“Musim hujan tidak hanya memengaruhi pasokan, tetapi juga permintaan yang meningkat saat hari besar. Ini menjadi tantangan tersendiri yang harus kami kelola dengan baik,” ujar Ridwan.
Dengan langkah mitigasi dan koordinasi yang semakin solid, Ridwan optimis kestabilan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Kabupaten Bekasi dapat terjaga.
Harapannya, masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus khawatir soal harga yang melambung tinggi.