BEI Suspensi Saham Suryamas Dutamakmur (SMDM) Akibat Harga Terus Melambung

- Penulis

Senin, 10 Februari 2025 - 08:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (10/2/2025).

BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SMDM pada perdagangan tanggal 10 Februari 2025,” papar pengumuman Bursa.

Baca Juga : 10 Saham Top Gainers Hari Ini (5/2), Ada SONA, SMDM, MLPT

Penghentian sementara perdagangan saham SMDM tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).

“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” imbuh BEI.

Baca Juga : : Free Float Tersisa 1,03%, Saham Suryamas Dutamakmur (SMDM) 3 Kali ARA

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham SMDM naik 25% atau 285 poin ke level Rp1.425 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat (7/2). Dalam sepekan terakhir, saham SMDM telah melonjak 135,54%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham SMDM telah terbang 174,04%.

Baca Juga :  IHSG Waspada Melemah, Analis: Efek Trump dan Danantara

Saham PPT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Baca Juga : : Tender Offer Saham SMDM, Emiten Sinar Mas Land (BSDE) Rogoh Kocek Rp176,83 Miliar

Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 4 Februari 2025, saham SMDM mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan di bidang pasar modal,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.

BSDE Tender Offer Saham SMDM Rp176,83 Miliar

Pada perkembangan lain, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) telah merampungkan tender wajib terhadap saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) sebagai pengendali baru setelah aksi akuisisi pada kuartal IV/2024.

Entitas Sinar Mas Land itu merogoh kocek Rp176,83 miliar. Direktur BSDE Hermawan Wijaya melaporkan bahwa perseroan telah melaksanakan penawaran tender wajib terhadap pemegang saham SMDM pada 17 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Menghijau Terdorong Rebound Saham Bank Jumbo

Penawaran tender wajib itu dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 382.016.642 saham atau 8,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMDM.

“Pemegang saham yang menjual sahamnya dalam penawaran tender wajib adalah sebanyak 59 dengan jumlah saham yang dijual 333.013.393 atau 6,98%,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/2/2025).

Dengan harga penawaran tender wajib sebesar Rp531 per saham, BSDE merogoh kocek Rp176,83 miliar dalam transaksi tersebut.

Sebelumnya, BSDE mengalokasikan dana untuk tender offer senilai Rp202,85 miliar. Setelah transaksi, kepemilikan saham BSDE dalam SMDM meningkat dari 91,99% usai akuisisi menjadi 98,97%.

Dengan demikian, porsi saham publik SMDM tersisa hanya 1,03% atau jauh di bawah ketentuan batas minimal free float yang diwajibkan Bursa Efek Indonesia sebesar 7,5%.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?
Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!
IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!
Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS
Ruslan Tanoko: Kisah Crazy Rich Surabaya Borong Saham AVIA
Kabar Gembira! KDTN Bagi Dividen Jumbo 60% dari Laba 2024
Bank DKI Berencana IPO Tahun Ini: Target Dana Rp 4 Triliun?

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 20:15 WIB

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?

Rabu, 16 April 2025 - 19:03 WIB

Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:59 WIB

IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:11 WIB

Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!

Rabu, 16 April 2025 - 17:43 WIB

Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS

Berita Terbaru