JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menyambut positif langkah efisiensi anggaran di kementeriannya.
Meski anggaran dipotong secara signifikan, Cak Imin memastikan pelayanan publik tidak akan terdampak.
Menurut Cak Imin, efisiensi tersebut justru memacu kementeriannya untuk bekerja lebih inovatif tanpa terlalu bergantung pada anggaran besar.
“Di kementerian saya dari Rp 130 miliar, cuma anggaran kita dipotong Rp 65 miliar,” kata Cak Imin di JCC Senayan, Jumat (7/2/2025).
Baca juga: ASN: Efisiensi Anggaran Jangan Sampai Potong Gaji Kami
“Tapi kita happy. Dengan pemotongan ini, kita akan bekerja keras supaya pekerja tidak berdasarkan anggaran saja, tetapi berdasarkan inovasi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemotongan anggaran tidak akan memengaruhi gaji pegawai yang tetap dijaga.
Namun, pengurangan perjalanan dinas menjadi salah satu langkah yang diambil untuk beradaptasi dengan efisiensi ini.
“Yang mungkin mengurangi adalah perjalanan dinas dan jumlah yang ikut perjalanan dinas,” katanya.
Cak Imin juga menekankan bahwa efisiensi anggaran merupakan cita-cita lama yang selaras dengan keinginannya agar negara dikelola dengan lebih efisien.
Baca juga: Istana: Efisiensi Anggaran Tak Termasuk Gaji ASN
“Saya pribadi sangat bahagia dengan seluruh bentuk efisiensi ini. Negara ini memang harus efisien,” tegasnya.
Instruksi Presiden Prabowo Subianto agar kementerian/lembaga menghemat anggaran yang dikeluarkan pada tahun ini mulai dieksekusi.
Sejumlah kementerian/lembaga mulai menghitung ulang pengeluaran mereka agar anggaran yang dihemat sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah pusat, yaitu sebesar Rp 306,6 triliun.