Kapan batas akhir mengganti utang puasa Ramadhan yang lalu?
KOMPAS.com – Awal puasa Ramadhan 2025 akan jatuh pada 1 Maret. Setidaknya, itu yang tercantum dalam Kalender Hijriah dari Pemerintah meski dapat berubah sambil menunggu isbat.
Muhammadiyah juga telah menetapkan puasa Ramadhan 2025 akan dimulai pada Sabtu (1/3/2025).
Dengan ini, kurang dari sebulan lagi, umat Islam di Indonesia akan menunaikan ibadah wajib tersebut.
Bagi sebagian orang, hal ini juga menjadi pengingat untuk segera mengganti utang puasa 2024 sebelum Ramadhan tahun ini tiba.
Pemerintah sendiri belum menentukan kapan awal puasa 2025. Keputusan awal puasa 2025 akan diumumkan setelah pemerintah menggelar sidang isbat yang masih belum ditentukan tanggalnya.
Baca juga: Pengertian, Jadwal, dan Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Kapan batas akhir mengganti puasa tahun lalu?
Ketua MUI bidang Fatwa Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, mengganti utang puasa sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.
“Prinsipnya, begitu dia memiliki utang puasa, maka dia wajib mengqadha-nya,” kata Asrorun, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/2/2025).
Saat ditanya kapan waktu yang tepat, dia menjelaskan, utang puasa sebaiknya diganti sebelum Ramadhan tahun berikutnya datang.
“Waktunya ketika dia sudah tidak ada udzur, dan segera. Batasnya hingga sebelum Ramadhan berikutnya,” kata Asrorun.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menerangkan, ada dua pendapat mengenai pelaksanaan utang membayar puasa, yaitu menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah serta ulama Hanafiyah.
Baca juga: Kalender Februari 2025, Kapan Jadwal Libur Jelang Puasa Dimulai?
1. Batas bayar utang puasa menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah
Menurut pendapat Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas waktu untuk membayar utang puasa adalah sebelum datangnya bulan Ramadhan berikutnya.
Artinya, seseorang yang memiliki utang puasa diwajibkan untuk melunasinya sebelum Ramadhan berikutnya tiba.
“Menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah utang puasa harus sudah dibayarkan sebelum bulan Ramadhan berikutnya tiba,” kata Anwar.
Jika muslim tidak mengganti utang puasa, dia dianggap telah melewatkan kewajibannya dalam waktu yang ditentukan.
Dan menurut sebagian ulama, hal ini bisa menyebabkan tambahan konsekuensi seperti membayar fidyah sebagai denda.
Baca juga: Puasa Ramadhan Berapa Hari Lagi? Ini Jadwalnya Berdasarkan Hisab dan Rukyat
2. Batas bayar utang puasa menurut ulama Hanafiyah
Pendapat lainnya mengenai batas bayar utang puasa diungkap oleh ulama Hanafiyah.
Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Anwar mengatakan, ulama Hanafiyah menyatakan, tidak ada batas akhir yang spesifik untuk mengganti puasa.
“Jika mengacu pada mazhab Hanafi, utang puasa bisa dibayarkan kapan saja selama masih hidup,” kata Anwar.
Mazhab ini berpendapat, seorang muslim dapat mengganti puasanya kapan saja, bahkan bisa dilakukan Ramadhan-Ramadhan berikutnya.
Dengan begitu, menurut pandangan ini, waktu membayar utang puasa lebih fleksibel.
Meski demikian, penting bagi setiap muslim untuk segera melunasi utang puasanya jika memungkinkan agar kewajiban tersebut tidak tertunda terlalu lama.
Itulah informasi mengenai kapan batas akhir mengganti puasa Ramadhan 2024.