Mama mungkin pernah melihat si Kecil mengalami batuk atau sesak napas, lalu terpikir untuk melakukan terapi nebulizer di rumah. Terapi ini memang sering direkomendasikan untuk membantu melegakan saluran pernapasan, terutama bagi anak-anak yang memiliki asma atau infeksi pernapasan.
Namun, bolehkah terapi nebulizer dilakukan sendiri tanpa pengawasan dokter? Sebelum memutuskan, penting bagi Mama untuk memahami cara kerja, manfaat, dan aturan penggunaannya.
Berikut Popmama.com ulas lebih lanjut soal bolehkah terapi nebulizer secara mandiri di rumah, agar tetap aman dan efektif. Yuk, simak informasinya, Ma!
1. Apa itu terapi inhalasi? Metode yang sering digunakan untuk melegakan saluran pernapasan
Mengutip penjelasan dari dr. Lucky Yogasatria Sp.A di Instagram pribadinya @dr.lucky.sp.a, terapi inhalasi adalah metode pemberian obat langsung ke saluran pernapasan melalui uap. Terapi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu menggunakan semprotan dengan berbagai model dan nebulizer, suatu alat yang dapat mengubah cairan menjadi uap agar obat dapat langsung dihirup.
Sebagai salah satu metode paling efektif untuk mengatasi infeksi pernapasan, terapi inhalasi memungkinkan obat bekerja lebih cepat dengan dosis lebih kecil dan efek samping lebih rendah dibandingkan obat yang diminum.
2. Benarkah obat nebulasi bisa menyebabkan ketergantungan?
Banyak informasi yang beredar bahwa obat nebulasi dapat menyebabkan ketergantungan, padahal itu hanya hoaks, ya, Ma. Obat dalam terapi nebulizer diresepkan sesuai dengan kebutuhan medis si Kecil, terutama untuk mengatasi asma, bronkitis, atau gangguan pernapasan lainnya.
Dokter selalu menyesuaikan jenis dan dosis obat agar aman dan efektif digunakan dalam jangka waktu tertentu. Jadi, selama Mama mengikuti anjuran dokter, terapi ini justru membantu si Kecil bernapas lebih lega dan nyaman.
3. Lantas, apakah pengobatan nebulasi bisa dilakukan di rumah?
Terapi nebulizer bisa dilakukan secara mandiri di rumah, asalkan sudah diresepkan oleh dokter dan dilakukan sesuai petunjuk medis, ya, Ma. Dokter akan menentukan jenis obat, dosis, serta frekuensi penggunaan yang sesuai dengan kondisi si Kecil.
Pastikan Mama memahami cara penggunaan nebulizer dengan benar agar terhindar dari kesalahan, seperti obat yang tidak sesuai atau peralatan yang tidak steril. Jika setelah terapi si Kecil masih sesak atau kondisinya semakin memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
Dengan penggunaan yang tepat, terapi nebulizer di rumah bisa menjadi solusi praktis untuk meredakan gangguan pernapasan mereka.
4. Kesalahan umum saat melakukan terapi nebulasi di rumah yang harus dihindari
Tahukah Mama? Sekitar 80% kesalahan dalam terapi nebulasi di rumah dapat mengurangi efektivitas obat, lho. Salah satunya adalah penggunaan interface nebulasi yang kurang tepat.
Untuk anak di bawah lima tahun, gunakan face mask yang pas di wajah untuk mencegah kebocoran obat. Sementara itu, anak di atas lima tahun lebih efektif menggunakan mouthpiece karena mereka sudah bisa diajak untuk berkoordinasi dengan baik.
Agar obat terserap maksimal, pastikan si Kecil tetap tenang selama terapi. Jangan lupa, selalu bersihkan alat setelah digunakan agar tetap higienis dan pastikan dosis obat sesuai anjuran dokter, ya, Ma!
5. Tips milih nebulizer yang tepat untuk penggunaan di rumah
Pastikan menggunakan face mask atau mouthpiece yang sesuai dengan usia si Kecil agar terapi lebih efektif. Mama juga bisa memilih alat dengan teknologi Virtual Valve Technology untuk mengurangi pemborosan obat dan dan membuat terapi lebih efisien.
Selain itu, pastikan nebulizer bebas dari kandungan valet agar aman bagi si Kecil. Pilih juga nebulizer dengan tingkat kebisingan rendah, karena suara yang terlalu keras dapat membuatnya takut, tidak nyaman, atau bahkan menangis.
Itu dia penjelasan seputar terapi nebulizer secara mandiri di rumah. Penggunaan dan pemilihan nebulizer yang tepat, dapat menjadi cara praktis untuk mengobati si Kecil.
Semoga bermanfaat, ya, Ma.
Baca juga:
- Terapi Uap untuk Bayi, Apakah Aman dan Ampuh Sembuhkan Pilek?
- Telapak Kaki Datar pada Bayi, Perlukah Terapi Khusus?
- Cara Mengatasi Gangguan Pernapasan RSV pada Bayi di Rumah