Utusan Finlandia: Rusia Biang Kerok Kerusakan Tatanan Perdamaian

- Penulis

Jumat, 7 Februari 2025 - 10:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hampir tiga tahun sudah pertempuran antara Rusia dan Ukraina berlangsung, namun belum ada tanda-tanda konflik akan tuntas. PBB hingga kini belum menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Wakil Tetap Duta Besar Finlandia untuk PBB Louri Voioumaa mengatakan, masalah besar itu ada di Rusia. Moskow, kata Louri, menjadi biang kerok dari rusaknya tatanan menuju stabilitas perdamaian. Upaya reformasi operasi pasukan penjaga perdamaian PBB dan arsitektur bangunan perdamaian menjadi terhambat oleh ulah Rusia.

“Tantangan paling besar adalah dari Rusia, invasi mereka ke Ukraina. Ini bukan hanya masalah Eropa,” ujarnya saat berdiskusi dengan wartawan di Jakarta, Kamis (6/2/2024).

Louri mengakui bahwa Rusia merupakan negara berpengaruh. Moskow memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB. Sayang, Rusia membangun invasi gaya lama terhadap negara-negara tetangganya dan mengancam keamanan Eropa.

“Apapun alasan Rusia (terhadap Ukraina) tidak dapat dibenarkan, mereka mencoba menerapkan gaya lama penjajahan di perbatasan, kita tahu benar Rusia, kita berbatasan dengan Rusia,” ujarnya.

Perbatasan Rusia dan Finlandia terbentang sepanjang 1.300 kilometer. Menurut Dubes Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti, negara Finlandia merasakan benar bagaimana penjajahan Rusia selama 100 tahun. Kremlin juga mengeblok Finlandia saat ingin gabung ke PBB pada tujuh decade silam dan NATO pada 2023 lalu.

“Jadi kalau mereka bilang (menyerang Ukraina) untuk melindungi negaranya, maka dipertanyakan, melindungi dari siapa? Mereka melindungi dari negara tetangga yang lebih lemah?” tanyanya.

Ia memandang tidak pantas Rusia bicara soal dekolonialisasi, karena Finlandia merasakan sendiri apa yang telah dilakukan oleh negara bekas Uni Soviet itu.

Baca Juga :  Anies Mengaku Tak Diberi Posisi Khusus di Pemerintahan Pramono Anung

Negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina dan Rusia. – (Tim Infografis Republika.co.id)

“Satu alasan, mengapa negara-negara seperti Ukraina, Finlandia dan negara di sekitar Rusia ingin gabung dengan NATO agar tidak dibully (oleh Moskow), karena Rusia ingin negara di sekitar mereka berada di pengaruh mereka sehingga Moskow bisa mendikte,” ujarnya.

Menurut Dubes, invasi Rusia ke Ukraina telah berpengaruh ke berbagai aspek. Termasuk bantuan dari Finlandia yang sejatinya untuk negara-negara lain ikut teralihkan buat bantuan keamanan Ukraina. Pun termasuk bantuan untuk Sustainable Development Goals (SDGs). 

Louri pun menambahkan salah satu kekhawatiran besar Rusia adalah jika negara di sekitar bergabung dengan Eropa dalam menganut paham demokrasi. Karena mau tidak mau hal tersebut akan mempengaruhi kekuasaan oligarki di Rusia. Demokrasi akan merusak tatanan kekuasan yang selama ini telah dibangun oleh Moskow.

Rusia berulangkali membantah telah menginvasi Ukraina. Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyatakan bahwa Barat telah menebarkan kebohongan. Apa yang dilakukan oleh Rusia adalah upaya untuk menjaga kedaulatan.

Reformasi PBB

Louri Voioumaa dating ke Jakarta untuk menghadir pertemuan petinggi pasukan perdamaian PBB yang digelar di Sentul, Bogor pekan ini. Dalam pertemuan tersebut reformasi di tubuh pasukan perdamaian PBB menjadi pembahasan.

Sejumlah perbaikan itu di antaranya seperti penyediaan pasukan yang terlatih. Louri pun memuji Indonesia sebagai contoh bagus dalam persiapan pasukan keamanan. Indonesia, kata ia, mempunyai tempat pusat pelatihan yang mungkin terbesar di ASEAN.

Baca Juga :  Presiden Erdogan: Tidak Ada yang Bisa Usir Warga Palestina dari Tanah Mereka

Ia juga menyorot kualitas pelatihan yang terus perlu ditingkatkan bagi pasukan penjaga perdamaian. Termasuk dalam penggunaan teknologi. Pasukan PBB diminta untuk tidak gagap teknologi. Sebut saja dalam penggunaan drone yang cukup membantu di lapangan. “Tools ini bisa mengatasi masalah-masalah di lapangan,” ujarnya.

Louri mengakui sejumlah tantangan lain dari pasukan perdamaian PBB. Di antaranya yakni penolakan dari negara berkonflik. Di antaranya seperti di Mali yang menolak kehadiran tantara perdamaian PBB. Pun di Lebanon, pasukan PBB (Unifil) menghadapi ancaman dari mereka yang terlibat konflik.

Menurut Louri, Indonesia dan Finlandi adalah negara yang sama-sama memiliki misi yang sama dalam mendorong reformasi di tubuh pasukan perdamaian PBB. “Kita tahu Indonesia merupakan kontributor utama dalam misi perdamaian, Finlandia juga punya rekam jejak baik dalam misi ini,” ujarnya.

Indonesia dan Finlandia, kata Louri, telah terlibat dalam misi perdamaian PBB dalam waktu hampir bersamaan. Finlandia terlibat bergabung pada misi PBB pada 1956, sedangkan Indonesia 1957. “Karena itu, Indonesia dan Finlandia punya kepentingan sama dalam reformasi di peace keeping,” ujar pria yang hobi olahraga lari itu.

Louri menekankan bahwa reformasi dalam arsitektur bangunan perdamaian juga penting sebagai sebuah Langkah preventif untuk menjaga perdamaian. Hal itu selaras dengan operasi lapangan pasukan penjaga perdamaian PBB. “Kita bekerja sama dengan Indonesia dan negara PBB lain,” ujarnya.

Berita Terkait

Menteri PU Dody Hanggodo Ungkap Perkembangan Rencana Sistem MLFF Bayar Tol Nirsentuh
Kaesang Hadiri Peluncuran Danantara di Istana
Kabar Terbaru dari Retreat di Akmil: Diskusi Panas hingga Kepala Daerah Tumbang
Ditanya soal Bakal Jadi Kepala Danantara, Rosan: Masih Menteri Investasi
4 Kontroversi Danantara yang Akan Diluncurkan Prabowo Hari Ini
Akan Ada Verval Dokumen sebelum Tes PPPK Tahap 2, Inilah Tujuannya
Potret Sherly Tjoanda Duduk di Kursi Gubernur Maluku Utara,Dipeluk Anak-anak: Papi Balik ke Surga
Band Sukatani Diusulkan jadi Duta Polri, Listyo Sigit: Kepolisian Tidak Antikritik

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 10:17 WIB

Menteri PU Dody Hanggodo Ungkap Perkembangan Rencana Sistem MLFF Bayar Tol Nirsentuh

Senin, 24 Februari 2025 - 10:17 WIB

Kaesang Hadiri Peluncuran Danantara di Istana

Senin, 24 Februari 2025 - 10:07 WIB

Kabar Terbaru dari Retreat di Akmil: Diskusi Panas hingga Kepala Daerah Tumbang

Senin, 24 Februari 2025 - 09:57 WIB

Ditanya soal Bakal Jadi Kepala Danantara, Rosan: Masih Menteri Investasi

Senin, 24 Februari 2025 - 09:37 WIB

4 Kontroversi Danantara yang Akan Diluncurkan Prabowo Hari Ini

Berita Terbaru

finance

IHSG Anjlok, 7 Saham Ini Potensial Cuan

Senin, 24 Feb 2025 - 10:17 WIB

politics

Kaesang Hadiri Peluncuran Danantara di Istana

Senin, 24 Feb 2025 - 10:17 WIB