Alasan Polisi Tuding Sopir Pikap di Tol Kramasan Palembang Bawa Narkoba

- Penulis

Jumat, 7 Februari 2025 - 09:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang polisi yang belakangan diketahui benama Aipda Syarif Hidayat, menuding seorang sopir pikap bermuatan pisang membawa narkoba.

Video perdebatan antara Syarif yang merupakan anggota Satlantas Polrestabes Palembang dan sopir tersebut viral di media sosial.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kasat Lantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenni Diarty mengakui Syarif sempat melontarkan tuduhan tersebut dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (5/2/2025) itu.

Menurut Yenni, tuduhan tersebut muncul akibat sikap sopir yang tidak kooperatif dan berusaha melarikan diri dengan kecepatan tinggi.

Polisi khawatir jika tindakan tersebut bisa menyebabkan kecelakaan, terutama karena kondisi arus lalu lintas yang cukup padat pada siang hari.

Baca juga: Alasan Polisi Tetapkan 3 Warga Rempang sebagai Tersangka Bentrok Dipertanyakan

“Namun, diduga pelanggar ini tidak merespons dengan baik, malah melarikan diri dengan kendaraan dengan kecepatan tinggi ke Tol Keramasan. Kami mengkhawatirkan kondisi arus lalu lintas yang cukup ramai pada saat kejadian, takut terjadi kecelakaan lalu lintas atau kerawanan lainnya di sekitar lokasi,” terang Yenni.

Meski awalnya polisi mencurigai pengemudi membawa barang terlarang, setelah dilakukan pemeriksaan, tuduhan tersebut terbukti tidak berdasar.

“Anggota kami sudah berkomunikasi dengan baik, dan sopir tersebut menunjukkan bahwa di dalam kendaraannya hanya ada pisang,” jelasnya.

Kronologi Insiden

Lebih jauh, Yeni menjelaskan, kejadian itu berawal saat, Aipda Syarif sedang melaksanakan tugas pengaturan lalu lintas di sekitar Pos Nilakandi.

Syarif kemudian melihat pengemudi mobil pikap yang diduga melanggar aturan lalu lintas, yakni tidak mengenakan sabuk pengaman dan menggunakan pelat nomor kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Aipda Syarif kemudian mencoba berkomunikasi dengan sopir dan meminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan.

Baca Juga :  Kasus Perawat Bunuh 7 Bayi di Inggris Bakal Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Namun, sopir tidak memberikan respons dan malah memacu kendaraannya pergi.

Baca juga: Vandalisme Adili Jokowi Muncul Solo dan Jogja, Pelakunya Diburu Polisi

“Anggota kami langsung berkomunikasi dengan pengemudi kendaraan dan meminta keterangan surat-menyurat kendaraan. Namun, pengemudi tidak memberikan respons, lalu langsung memacu kendaraan pergi,” ungkap Yenni saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (6/2/2025) sore.

Menyadari pelanggaran ini, Aipda Syarif pun melakukan pengejaran hingga sampai di pintu Tol Keramasan.

“Anggota kami melakukan pengejaran sampai pintu Tol Keramasan, dan saat di perjalanan pengejaran, pengemudi telah diimbau untuk menepikan kendaraannya,” jelasnya.

Polisi selidiki

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Palembang, Kompol Evial Kalza mengungkapkan, pengendara pikap tersebut tidak hanya menolak menunjukkan surat-surat kendaraan, tetapi juga hampir menabrak petugas yang mencoba menghentikannya.

Selain itu, pengendara juga diduga telah menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang diduga palsu, yang hanya berupa tulisan tangan di atas kertas berlapis mika.

Karena antrean kendaraan di gerbang tol semakin panjang, petugas tol akhirnya membuka akses, memungkinkan sopir kembali melarikan diri ke arah Tol Keramasan-Lampung.

Evial mengatakan, pemeriksaan lebih lanjut mengungkap bahwa nomor polisi BE-8091-NAA sebenarnya terdaftar untuk jenis truk, bukan mobil pikap. Hal ini kemudian memperkuat dugaan penggunaan TNKB palsu.

“Saat ini, Polrestabes Palembang bekerja sama dengan Satlantas Polresta Bandar Lampung untuk melacak keberadaan kendaraan serta pengemudinya,” jelas dia.

Video cekcok viral

Sebelumnya, video yang beredar menunjukkan seorang polisi yang sedang memberhentikan paksa sebuah mobil box di Gerbang Tol Keramasan.

Dalam video tersebut, terlihat sopir yang sedang dihentikan oleh polisi. Polisi tampak meminta sopir untuk menepikan mobilnya dengan melambaikan tangan.

Baca Juga :  Preman Ngamuk di TK Tangsel, Ancam Guru dengan Pisau dan Rusak Drum Band

Namun, sopir tidak mengindahkan peringatan tersebut dan malah memacu kendaraannya menuju tempat tapping kartu tol.

Polisi kemudian memotong jalur mobil dengan menempatkan sepeda motornya di depan mobil box.

“Salah saya apa, Ndan? Saya salah apa?” ucap sang sopir kepada polisi tersebut.

Polisi itu tampak hendak mengambil paksa kunci mobil milik sopir box, tetapi berhasil dicegah. Pada saat itu terdengar suara anak kecil sedang menangis, diduga anak sopir tersebut.

Polisi pun mengeluarkan gawainya dan menyebut bahwa sopir tidak memakai sabuk pengaman saat berkendara. “Salahnya tidak memakai sabuk pengaman, tidak mau menunjukkan surat-surat. Nah ini pelatnya,” ucapnya.

Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa sopir sudah melarikan diri saat hendak dilakukan pemeriksaan.

“Kamu sudah melawan petugas dan berlari. Kamu sudah melawan petugas dan kalau mau kamu viralkan ya silakan,” ujar polisi.

Bukan hanya itu, polisi itu turut menuduh sopir membawa barang terlarang, termasuk sabu.

“Kenapa lari, bawa sabu kamu ya atau bawa barang terlarang?” tambahnya.

Namun, ucapan ini membuat sopir naik pitam dan meminta polisi untuk memeriksa isi kendaraannya.

“Saya dituduh bawa sabu oleh bapak ini, oke ya dicek mobil saya,” lanjut sopir.

Tidak terima dituduh, sopir tersebut memperlihatkan bahwa di dalam box mobilnya hanya berisikan buah pisang. Setelah itu, polisi tetap memaksa sopir untuk menunjukkan surat-suratnya.

Video berdurasi 3 menit 23 detik menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Penjelasan Kasat Lantas soal Video Viral Polisi Hentikan Sopir Truk Pisang di Tol Keramasan”.

Berita Terkait

Nikita Mirzani Tak Kenal Reza Gladys, Aneh Dilaporin Pemerasan, Pengacara Bongkar Fakta di Baliknya
Laka Keras RX-King Bikin Patah Kaki-kaki, Satu Tewas Duel Vs Tiang Lampu
7 Kontroversi Kasus Nikita Mirzani,Pernah Aniaya Asisten Julia Perez,Kini Diduga Peras Reza Gladys
Hasto Pakai Rompi Oranye Nomor 18, Apa Arti Warna Pakaian Tahanan KPK?
2 Pencuri Sawit di Sambas Ditangkap Polisi
Kurir Narkoba Ditangkap Gara-gara Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, Berkat Laporan Sopir Truk
Nikita Mirzani Resmi Tersangka Dugaan Pemerasan Reza Gladys,Ditemukan Bukti Transfer
KPK Tahan Hasto Kristiyanto dalam 20 Hari, Ini Dasar Hukumnya

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:27 WIB

Nikita Mirzani Tak Kenal Reza Gladys, Aneh Dilaporin Pemerasan, Pengacara Bongkar Fakta di Baliknya

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:47 WIB

Laka Keras RX-King Bikin Patah Kaki-kaki, Satu Tewas Duel Vs Tiang Lampu

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:27 WIB

7 Kontroversi Kasus Nikita Mirzani,Pernah Aniaya Asisten Julia Perez,Kini Diduga Peras Reza Gladys

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:26 WIB

Hasto Pakai Rompi Oranye Nomor 18, Apa Arti Warna Pakaian Tahanan KPK?

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:57 WIB

2 Pencuri Sawit di Sambas Ditangkap Polisi

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB